Ambingu Antara Tabayyun dan Persekusi


Oleh : Anindia Wibowo, Amd

Viral di media sosial video yang berdurasi 2 menit 19 detik, terlihat seorang anggota banser menanyai seorang kyai dengan nada tinggi. Pria itu menuduh kyai menyebarkan khilafah dan menjadi salah satu anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Diketahui lokasi video berada di daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Video ini pun menjadi sorotan dan mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat dan organiasi Islam. Salah satu tanggapan muncul dari Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli. “Adinda tidak boleh seperti itu. Membentak-bentak Kyai itu bahkan polisi pun tidak boleh melakukan. Jadi ada adab. Tidak boleh anak-anak muda melakukan seperti itu kepada orang tua apalagi kepada Kyai. Anda sok kuasa, tidak boleh ini, tidak boleh itu. Di negeri ini ada piranti hukum, ada kekuasaan Yudikatif, yang perlu kita hormati,” kata Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli di acara Kabar Petang TVone, Sabtu (22/8/2020)

Terkait Khilafah yang dipersoalkan Banser Ansor, Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli juga menjelaskan bahwa Khilafah adalah bagian dari ajaran Islam, jangan disamakan dengan PKI.

Sependapat dengan tanggapan dari Wakil Sekjen MUI, Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Prof Musni Umar mengecam tindakan puluhan anggota Banser intimidasi ulama.
“Memalukan sekali. Melakukan intimidasi dan memaksa ulama. Padahal dia anggota DPR yang terhormat,” kata Prof Musni Umar mengomentari video yang dibagikan oleh akun Twitter @C_NdoenK_531, Jumat (21/8)

Tetapi lain pula tanggapan dari Menteri Agama Fachrul Razi yang mengapresiasi cara-cara yang diambil oleh Banser PC Ansor Bangil. Fahrul menganggap cara yang dilakukan Banser mengedepankan cara-cara penuh kedamaian.
"Saya memberi apresiasi atas langkah tabayyun yang dilakukan oleh Banser PC Ansor Bangil yang mengedepankan cara-cara damai dalam menyikapi gesekan yang terjadi di masyarakat terkait masalah keagamaan," ujar Menag Fachrul Razi dalam keterangannya (Tagar,22 Agustus 2020).

Terkait dengan tanggapan dari Menag Fachrul Razi, seharusnya dapat membedakan antara arti kata Tabayyun dan Persekusi. Tabayyun merupakan upaya meneliti lebih dulu, untuk mencari  solusi dalam memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Metode tabayyun digunakan untuk mengklarifikasi serta menganalisis masalah yang terjadi. Dengan harapan mendapatkan kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan masyarakat sekitarnya. Sedangkan Persekusi merupakan perlakuan buruk atau penganiyaan secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, khususnya karena suku, agama, atau pandangan politik. (Wikipedia.org).
Setelah mengetahui arti dari kata tersebut, apakah sudah tepat jika perlakuan dari anggota Banser yang juga anggota DPR disebut Tabayyun ataukah lebih tepatnya Persekusi ?

Seharusnya Menag perlu menempatkan diri sebagai mediator atau penengah untuk hal-hal yang memang berkaitan dengan agama, termasuk kerukunannya. Sebelum adanya bukti yang kuat atas apa yang dituduhkan dan perlu melakukan tabayuun atas Khilafah.

Arti kata Khilafah (bahasa Arab: الخلافة‎, Al-Khilāfah) didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah.

Apakah seorang muslim pantas untuk menakuti khilafah ?
Sedangkan hanya orang-orang yang nyaman dalam kungkungan kemaksiatan yang anti pada khilafah. Padahal dibawah naungannya akan membawa ketenangan, membawa kebahagiaan, hak-hak individu diberikan, keamanan gratis, kebutuhan pokok dan mendasar dijamin oleh negara, kemudian pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa biaya dan sebagainya, serta hal ini tidak hanya berlaku untuk umat muslim tetapi non muslim sekalipun.

Menolak khilafah sebagai ajaran Islam, berarti menolak Islam secara keseluruhan. Sebagai seorang muslim tidak boleh mencintai sebagian ajaran Islam, tetapi membenci sebagian lainnya. Menerima sebagian hukum Islam, tetapi menolak sebagian yang lain. Menjalankan sebagian amalan Islam, tetapi anti terhadap amalan Islam yang lain.

Adapun sabda Rasulullah Saw. atas keimanan khilafah yang kita harus memperjuangkannya.
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.”
(HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam Sunan-nya (no. 2796)

Maka sudah selayaknya kita mampu membedakan antara persekusi dan tabbayun, sehingga bisa mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Wallahu A’llam

Post a Comment

Previous Post Next Post