Foto : Klikposotif.com |
Tradisi buka ikan larangan yang sudah menjadi salah satu tradisi di Pasbar merupakan kegiatan menjalin silaturahmi dan keakraban sesama masyarakat di Pasaman Barat, bahkan kegiatan ini bisa dijadikan salah satu target mendatangkan wisata lokal ke daerah setempat bagi masyarakatnya.
Kali ini, Rabu (12/8/2020) masyarakat Lubuk Godang melaksanakan buka ikan larangan di Batang Lapu, Lubuk Godang Nagari Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat yang dihadiri oleh bakal calon Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinady.
Terlihat juga Audy hadir bersama bakal calon Bupati Pasaman Barat Erick Hariyona yang didampingi oleh salah satu senator Sumbar, anggota DPD RI, Emma Yohanna.
Tradisi kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam setahun dengan melibatkan ratusan masyarakat setempat bahkan juga ada yang sengaja datang dari luar daerah itu.
Audy Joinady saat menyaksikan acara tersebut mengatakan ia sangat terkesan dan mengapresiasi kegiatan buka ikan larangan tersebut, sebab menurutnya selama ia berkunjung ke Sumatera Barat, baru kali ini ia menghadiri kegiatan tradisi yang menarik ini.
"Saya sangat apresiasi dan tertarik dengan kegiatan tradisi buka ikan larangan yang meriah dan dilaksanakan oleh masyarakat Lubuk Godang ini ," ungkap Audy Joinady.
Dikatakannya tradisi buka larangan ini perlu dipertahankan dan dilestarikan, karena ini merupakan budaya minang yang turun temurun terus ada dan dapat menjadi ajang memupuk silaturahmi serta mampu mendongkrak pendapatan masyarakat setempat bila dikelola dengan lebih baik lagi.
Apa lagi Audy melihat membuka ikan larangan di Lubuk Godang ini memiliki keunikan tersendiri, masyarakat saat menangkap ikan hanya menggunakan alat tangkap tradisional seperti jaring atau tangguak, tidak menggunakan jala dan peralatan lain seperti tombak.
Sementara anggota DPD RI, Emma Yohanna melihat keakraban dan kekompakan masyarakat dalam kegiatan tradisi membuka ikan larangan ini merasa senang dan Emma berharap hendaknya kegiatan tradisi seperti ini harus dipertahankan.
"memupuk kebersamaan dalam silaturrahmi melalui kegiatan tradisi yang turun temurun ini, memang harus dipertahankan oleh masyarakat Lubuk Godang," ujar Emma.
Ditambahkannya lagi bahwa kegiatan menangkap ikan penuh dengan kegembiraan dalam canda yang membiaskan kebersamaan, apa lagi saat menangkap ikannya secara berlomba-lomba penuh canda tawa yang dilanjutkan dengan membakar ikan dan makan bersama, adalah suatu pandangan yang benar-benar memiliki kesan tersendiri ungkapnya.
Sementara Ketua Pemuda Lubuk Godang, Albar mengatakan acara buka larangan ini selain untuk mempererat silaturahmi antara sesama warga Lubuk Godang dan perantau, juga merupakan kegiatan amal melalui sumbangan atau partisipasi masyarakat yang ikut menangkap ikan, di mana menurut Albar sumbangan masyarakat untuk kali ini rencananya akan digunakan oleh pemuda untuk memperbaiki lapangan bola.
"masyarakat atau siapa saja, sebelum terjun mengambil ikan, terlebih dahulu harus mendaftar ke panitia dengan menyumbang Rp 5.000, hasil sumbangan inilah yang kita masukkan ke dalam kas pemuda untuk memperbaiki lapangan sepak bola" terang Albar.
(Zoelnasti/Dino)