Pandemi Melahirkan Resesi Ekonomi: Islam Solusinya

By : Neneng Sriwidianti
Pengasuh Majelis Taklim dan Member AMK

Tumbangkan ekonomi kapitalisme! Itulah yang harus kita lakukan agar keluar dari resesi ekonomi. Karena penyebab utama terjadinya resesi ekonomi yang berulang adalah diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme dengan berbagai cabangnya. Ditambah kebijakan pemerintah yang serba prematur yang tidak bisa mengendalikan sebaran virus, sehingga pandemi tidak kunjung berakhir. Dua faktor inilah yang memicu resesi saat ini. Selama akar masalah tidak dihilangkan, maka resesi akan terus menghantui.

Sebagaimana diberitakan kompas.com,  5/8/2020, Badan Pusat Statistik (BPS), merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 sebesar minus 5,32 persen dibandingkan triwulan II-2019, atau year or year (yoy). Dibandingkan dengan triwulan I-2020, atau quarter to quarter (qtq), angkanya minus 4,19 persen.

Menurut Pengamat ekonomi Dradjad H. Wibowo, dengan kontraksi ekonomi sebesar itu, yang harus dilakukan negara adalah mengatasi pandemi Covid-19 terlebih dahulu. Perekonomian akan diuntungkan jika pandemi teratasi lebih awal.

Resesi ekonomi adalah tabiat ekonomi kapitalisme yang rusak. Ada atau tidak adanya pandemi virus. Penyebab utamanya karena pondasi ekonominya yang rapuh. Pondasi sistem ekonomi kapitalisme dibangun dari struktur ekonomi yang semu, yakni ekonomi sektor non riil (pasar bebas,  bursa saham, dan perbankan). 

Ditambah lagi, penggunaan uang berbasis dolar (fiat money) yang amat rentan. Ada isu sedikit saja, mampu mengguncang ekonomi negara. Apalagi jika dilanda isu berat seperti wabah virus Covid-19 seperti saat ini, bisa dipastikan perekonomian akan terguncang dan terpuruk. Resesi dalam sistem ekonomi kapitalis adalah sosok yang menakutkan yang datang secara periodik.

Solusi apa pun yang diambil pemerintah tidak akan pernah menyelesaikan  resesi yang sudah di depan mata, kecuali beralih kepada sistem yang benar yang datang dari Zat yang Maha Benar yaitu Allah Swt.


“Jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, lalu siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (TQS. Thoha: 123-124)

Islam memiliki solusi yang bersifat sistemik untuk menghadapi krisis, yaitu sistem ekonomi Islam. Ada empat  pilar dalam sistem ekonomi Islam yang akan menjaga agar negara terhindar dari resesi yakni, 

Pertama, menentukan kepemilikan ekonomi secara benar. Kepemilikan ekonomi dalam Islam ada tiga, yaitu: kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Pembagian kepemilikan ini sangat penting agar tidak terjadi hegemoni ekonomi, yaitu hegemoni dari yang kuat menindas yang lemah. Seperti yang hari ini terjadi.


Kedua, ekonomi dalam Islam, wajib bertumpu kepada pola pembangunan sektor riil, bukan ekonomi non riil.


Ketiga, pendistribusian harta kekayaan oleh individu, masyarakat, maupun negara. Negara akan menjamin seluruh rakyatnya agar terpenuhi seluruh kebutuhan asasinya (primer), bisa meraih kebutuhan sekundernya maupun tersier.


Keempat, mengakhiri dominasi dolar dengan sistem moneter berbasis dinar dan dirham. Dinar dan dirham merupakan alat tukar yang adil bagi semua pihak, terukur dan stabil karena didukung oleh nilai intrinsiknya.

Disamping empat pilar ini, sistem ekonomi yang diterapkan oleh seorang khalifah dibangun atas dorongan takwa kepada Allah Swt. Dorongan takwa inilah yang menjadikan khalifah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga negaranya baik muslim atau nonmuslim, tanpa pilih kasih.

Will Durant dalam The Story Civilization, vol. XII. P 151 menggambarkan:
_"Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapa pun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas, hingga berbagai ilmu, sastera, filsafat dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama  5 abad"_. 

Oleh karena itu, satu-satunya yang harus kita lakukan agar keluar dari resesi ekonomi adalah mengubur sistem ekonomi kapitalisme yang sudah nyata menimbulkan kesengsaraan yang abadi. Segera berjuang menegakkan kembali khilafah terakhir, agar seluruh aturan Islam bisa diterapkan secara kafah. Sehingga bayangan resesi ekonomi yang menghantui akan segera hilang. 

Wallahu a'lam bishshawab
Previous Post Next Post