N3,SAROLANGUN - Festival Budaya Sarolangun " DUSUN BATUAH " yang diselenggarakan dalam peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 H oleh Pemuda dan pihak Kelurahan Dusun Sarolangun, Kecamatan Sarolangun yang digelar selama Lima hari, mulai dari tanggal 25 sampai 30 Agustus 2020 merupakan salah satu bentuk untuk membangun peradaban islam dan strategi pelestarian budaya lama.
Hal ini sesuai dengan tema kegiatan " Di Era Milineal Kita Bangun Peradaban Islam Dengan Memperkuat Ukhwah Islamiah dan Strategi Pelestarian Budaya Dalam Merespon Perkembangan Zaman".
Dikatakan Lurah Dusun Sarolangun melalui Seklur Holil Absor mengatakam jika Festival Budaya Sarolangun "DUSUN BATUAH" ini digelar untuk pertama kalinya, yang mana atas inisiatif dari Pemuda Pemudi Kelurahan Dusun Sarolangun, yang tujuannya agar masyarakat dari generasi ke generasi khususnya kaum milineal tidak melupakan budaya yang dimiliki Kabupaten Sarolangun, terkhusus Kelurahan Dusun Sarolangun yang merupakan Dusun tertua.
Sementara Ketua penyelenggara Debi Kurniawan menyebutkan jika dalam Festival Budaya Sarolangun tahun 2020 ini ada berbagai macam rangkaian kegiatan, diantaranya Karnaval Budaya, Lomba kuliner khas dusun, Lomba Cerpen sejarah dusun, Bakohak, Saloko adat, Festival robana, Kasidah putri, Azan subuh, Sambung ayat (Juz Amma), Penyelenggaraan jenazah, Balumbo biduk, dan Lomba cipta kreasi souvenir khas Sarolangun.
" Dalam Festival Budaya ini ada 12 rangkaian kegiatan yang kita selenggarakan," ujarnya.
Ditambahkannya, dasar kegiatan ini digelar merupakan pemikiran dan inisiatif para pemuda. Karena di jaman atau era milineal yang penuh dengan Modernisasi, kita sudah banyak melupakan identitas Budaya serta kearifan lokal yang kita miliki.
" Atas dasar itulah kita selenggarakan. Baik untuk memperkuat ukhuwah islamiah sekaligus untuk mengenalkan budaya lama kepada masyarakat dan kaum muda," tambahnya.
Masih dikatanya, selaku kaum muda dirinya terdorong agar anak muda zaman sekarang bisa mengenal budayanya. Agar kedepannya lebih tahu dan tidak melupakan budaya tersebut, karena kita tahu Sarolangun didalam pepatah lama dikenal sebagai Dusun Batuah, oleh sebab itulah budaya lama tersebut harus terus dilestarikan.
" Semoga dengan kegiatan ini bisa membangkitkan khususnya kaum muda Sarolangun untuk terus bisa melestarikan budaya Sarolangun dan memperkenalkan budaya tersebut ke tempat lain," pungkas Debi Kurniawan.
(SRF)