Oleh: Ninik Purwanti
Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok
17 Agustus adalah momen bagi masyarakat
Indonesia untuk memperingati perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan
para pahlawan bangsa, yang rela mengorbankan jiwa dan raga mereka demi
kemerdekaan dan kebebasan anak cucunya dari penjajahan. Lantas, benarkah
Indonesia sudah benar-benar merdeka?
Negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia sejatinya hingga hari ini kehidupan
mereka belum lepas dari penjajahan yang telah berubah bentuk dari penjajahan
militeristik menjadi penjajahan ekonomi, hukum, budaya, politik dan pemikiran.
Dalam aspek ekonomi, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki rakyat Indonesia
hanya dinikmati dan dikuasai oleh segolongan pemangku kebijakan. Dalam aspek hukum, yang berlaku adalah
hukum buatan manusia yaitu sekularisme. Alih-alih mampu menjadi benteng umat dari bahaya kemaksiatan, malah
melegitimasi merebaknya berbagai kemungkaran dan ketidakadilan. Dalam aspek budaya pun tak jauh beda. Kaum generasi penerus negeri ini kian
kehilangan jati dirinya sebagai umat mulia, karena meniru budaya kaum kafir Barat
yang penuh dengan kerusakan.
Wajar saja, jika usia kemerdekaan ini sudah tua, keadaan negeri ini pun tetap begini-begini saja. Bahkan posisi
Indonesia di tengah percaturan politik dunia, seolah ada dan tiada. Padahal penduduk
Indonesia mayoritas kaum Muslim terbesar di dunia.
Barat terus menerus menebar racun pemikiran di tubuh umat. Agar Islam tak lagi
dipahami sebagai sebuah ideologi, melainkan
hanya sekadar agama ritual yang tak punya kekuatan. Termasuk untuk
menyatukan umat dalam satu kekuatan politik Islam.
Racun-racun itu adalah paham sekularisme, liberalisme, kapitalisme, sosialisme,
permissifisme, nasionalisme, demokrasi dan lain-lain yang dicekokkan ke dalam
tubuh umat Islam. Sehingga perlahan namun pasti menggerogoti, melemahkan dan
melumpuhkan bahkan menghancurkan kekuatan umat Islam.
Umat Islam seharusnya menyadari bahwa akar problem ketertinggalan mereka hingga
sekarang ini adalah ketiadaan pemimpin Islam yang menegakkan syariat Islam
karena mundurnya taraf berpikir dan jauhnya mereka dari sumber kebangkitan
hakiki.
Satu-satunya cara agar umat ini benar-benar menemukan kemerdekaan hakiki, maka
harus kembali pada aturan ilahi. Dan kembali bangkit dengan kebangkitan yang
sebenarnya yakni mengubah pemikiran mereka dengan ideologi Islam, dengan
menjadikan akidah Islam dan hukum-hukumnya sebagai asas dan aturan kehidupan,
yang direpresentasi oleh eksisnya Khilafah Islam.
Dengan terus menggencarkan dakwah Islam kaffah hingga Khilafah Islamiyah
sebagai institusi penegaknya kembali terwujud di muka bumi. Sungguh, waktunya
akan segera tiba dengan atau tanpa dukungan kita. Insya Allah. []
Post a Comment