Kelemahan Sistem Demokrasi, Menyebabkan Matinya Fungsi Negara

Oleh : Siva Saskia

Fungsi negara atau pemerintah amatlah penting dalam berlangsungnya proses kehidupan bermasyarakat. Fungsi negara ibarat Fungsi kepala atau otak pada tubuh yang tak bisa tergantikan. Otak menjadi penentu utama normal tidaknya fungsi organ atau sistem tubuh lainnya. Bahkan menjadi pembeda antara manusia dan makhluk lainnya. Saat batang otak tidak berfungsi pertanda telah terjadi kematian. Begitupun dengan negara, ketika pemerintahan tidak menjalankan fungsi sesungguhnya, itu pertanda negara sudah mati dan bisa menjadi sumber bencana. Akibatnya kesejahteraan dan kemuliaan kemakmuran yang menjadi tujuan utama bernegara hilang, tinggal ilusi belaka. Dan bagaimana jika fungsi negara tersebut hilang di hadapan kita saat ini?.

Salah satu kelemahan sistem Demokrasi dalam mengemban fungsi negara terlihat dari prinsip kedaulatan rakyat, karena dengan kedaulatan rakyat demokrasi bersandar pada prinsip- prinsip lemah yang bersumber dari akal dan hawa nafsu manusia. Kedaulatan rakyat berpeluang penting dalam menolak aturan dan konsep yang berasal dari Allah SWT, Sesungguhnya prinsip konsep dan aturan yang berasal dari Allah SWT, itulah kunci negara atau pemerintah untuk mengemban tugas sebagai pengatur urusan rakyat. Sejak awal sistem Demokrasi diterapkan hinggap saat ini tidak pernah mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemuliaan hidup umat manusia, yang terjadi hanyalah krisis kemanusiaan yang berkelanjutan untuk dan kesejahteraan yang hanya ilusi belaka.
Sistem Demokrasi yang lahir dari ideologi sekularisme, telah menegasikan hak prerogatif Allah SWT sebagai satu-satunya Zat yang berhak membuat peraturan. Padahal yang menetapkan hukum dan menghalalkan dan mengharamkan segala sesuatu merupakan otoritas tunggal Allah SWT. Negara membuat peraturan atau undang-undang dengan mengikuti kemauan pihak tertentu yang mempengaruhi kekuasaan. Sistem Demokrasi mampu menghasilkan negara koperasi sembari mengabaikan kepentingan rakyat. Kebijakan hakiki dalam sistem Demokrasi hanyalah konglomerat sebagaimana ideologi nya yakni kapitalisme. As sebagai negara yang mempresentasikan ideologi kapitalis, telah menetapkan strategi penjajahan dengan menginisiasi lembaga internasional monetary found( IMF). Dan kembarannya world Bank. Kemudian world trade organization( WTO). Dan masih banyak hal lagi yang di jadikan untuk menjajah negara negara selainnya termasuk Indonesia. Karena inilah yang mengendalikan kebijakan ekonomi negara-negara di dunia hingga sekarang, memaksakan konsep ekonomi neoliberal kepada pemerintah. Dengan strategi tersebut, sistem politik demokrasi mengubah cara cara operasional negara. Fungsi negara kemudian berpindah pada sektor privat. Dan terjadi pula perubahan sifat relasi yang menekan posisi penduduk. Hal ini juga selaras dengan cara pandang neoliberal terhadap fungsi negara sebagaimana dikatakan,’’..state regulation is a source  of economic inefficiency Hencethe role of the state on economic affairs should be minimized.." ( pengaturan negara merupakan sumber ketidakefisienan sehingga peran negara dalam aspek ekonomi harus diminimalisasi). 

Sistem politik demokrasi mengusung konsep "Reinventing government"(pemerintah wirausaha), yang merupakan sistem untuk menjalankan wewenang dan kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakat yaitu dalam sosial, ekonomi,dan politik dengan dengan jiwa wirausaha di sektor pemerintah atau pejabatnya. Dengan konsep ini peran negara lebih diarahkan sebagai pengatur dan pengendali daripada pelaksana langsung urusan dan pemberi layanan. Hal ini bermaksud bahwa pemerintah akan banyak memberikan peran dan tanggungjawab kepada swasta dan masyarakat untuk menyelenggarakan urusannya. Baik itu melalui lisensi, privatisasi, kerjasama aprasional atau lainnya.

Sejalan dengan konsep tersebut negara juga memainkan jargonnya dan propaganda penyelenggaraan pemerintahan yang terkesan baik, untuk meyakinkan masyarakat, kita tentu mengenal istilah reformasi birokrasi, layananan prima, good governance, new public management, pemerintah visioner dan masih banyak lainnya, bahkan negara pun bersumber dengan jargon akan merangkul kalangan miskin, atau kelas bawah, dan mendengarkan keluhan rakyatnya, dan termasuk pendeklarasian kepemimpinan yang merakyat, hal itu tidak asing lagi dilakukan para pejabat untuk meminta dukungan masyarakat. Padahal sejatinya semua itu adalah bentuk penyesatan pemikiran bagi masyarakat. Tidak sedikit putra putri muslim yang sebenarnya tertipu, mulai dari kalangan intelektual sampai kalangan awam. Akibatnya tanpa sadar masyarakat memaklumi hilangnya ri'ayah ( pengurusan) dan perlindungan negara terhadap rakyatnya yaitu ketika negara tidak lagi menjalankan fungsinya dengan baik.

Tidak hanya itu melalui program jaminan kesehatan, rakyat juga terbebani dengan kewajiban membayar premi untuk mendapatkan layanan kesehatan, kondisi ini tentu amat memberatkan rakyat, karena seharusnya pemerintah mampu menjamin kesehatan masyarakat secara gratis tanpa pembayaran apa pun Dengan jaminan kualitas terbaik. Apalagi dimasa pandemi saat ini begitu banyak masyarakat yang membutuhkan jaminan kesehatan dari pemerintah, namun faktanya masyarakat harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk bisa mengikuti tes kesehatan terjangkit atau tidaknya virus covid -19 dalam jiwanya. 

Kemudian dalam bidang pendidikan, matinya fungsi negara dalam bidang pendidikan, tentu kita semua tahu bahwa dimasa pandemi ini  kegiatan pembelajaran tidak lagi dilakukan secara langsung atau tatap muka, melainkan dengan pembelajaran secara daring yang dilakukan di rumah secara online, demi menghindari penyebaran virus covid- 19. Sekilas hal ini mudah saja di lakukan tanpa beban apa pun. Namun sebaliknya kegiatan pembelajaran saat ini justru menjadi beban untuk masyarakat terutama bagi masyarakat yang tidak berkecukupan atau Masyarakat miskin, karena mereka ketinggalan pembelajaran di karenakan tidak mempunyai alat tunjangan untuk melakukan pembelajaran secara online. Hal ini seharusnya jadi permasalahan yang seharusnya segera dipikirkan perbaikan dan solusi supaya masyarakat bisa menjalankan pembelajaran secara online tersebut, namun sebaliknya pemerintah malah terlihat abai akan hal ini, pemerintah yang seharusnya mampu menjamin pendidikan rakyatnya dengan memberikan kualitas terbaik demi menjadikan generasi generasi unggulan.

Kemudian lagi dalam bidang pangan, seharusnya Masyarakat juga mendapatkan kemudahan dalam mengakses pangan, halal lagi baik( cukup gizi dan terbebas dari zat berbahaya). Dengan harga yang seharusnya lebih murah karena sungguh negeri ini dianugerahi Allah SWT, dengan semua kekayaan alamnya yang harusnya mampu untuk mensejahterakan rakyat. Puntuk mendapatkan makanan karena tidak adanya uang untuk membeli makanan, karena di masa pandemi ini banyak pekerjaan yang di berhentikan di liburkan atau di rumah kan hingga sulitnya mencari pekerjaan. Sedangkan masyarakat begitu sangat membutuhkan materi untuk mencukupi kebutuhannya.

Dalam sistem demokrasi negara begitu lemah dalam menjalankan tugas nya sebagai pemimpin untuk rakyatnya, sistem demokrasi yang dikenalkan oleh barat dengan segala keunggulan nya, sehingga banyak orang yang tergiur olehnya, namun dapat kita lihat dan dapat kita rasakan sendiri bahwa suatu negara dalam sistem demokrasi ini sangat lah kacau, tidak ada kesejahteraan terhadap umat yang ada hanya kesejahteraan untuk orang orang kapitalis saja. Mereka semakin melambung dengan modal dan dukungan pemerintah sedangkan masyarakat biasa  terlihat seperti dilupakan keberadaan nya oleh pemerintah. Rakyat di butuhkan ketika ada maunya, namun ketika sudah duduk dalam tampuk kekuasaan, rakyat dilupakan. Begitu banyak kegagalan kegagalan yang terjadi di dalam negara dengan sistem demokrasi ini. Masihkah berharap pada demokrasi?.

Bila demikian adanya, masihkah berharap dan mempertahankan sistem demokrasi?. Padahal wajah buruknya sudah sedemikian rupa menampakan kebobrokannya. Sesungguhnya islam telah memiliki sistem pemerintahannya sendiri, yakni khilafah. Maka dengan khilafah, Negara akan menjalankan fungsinya dengan penuh tanggungjawab. Meriayah umatnya dengan baik, syariah islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Sungguh Allah SWT telah menegaskan dalam firman-nya yang artinya, "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ,tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat ayat kami) maka kami siksa mereka sesuai yang mereka kerjakan" ( TQS. Al -araf (7):96).
Wallahu ‘Alam Bi Showwab.
Previous Post Next Post