Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN), sebuah film fenomenal yang menggemparkan Indonesia telah ditayangkan perdana pada 20 Agustus 2020. Film yang ditonton secara live oleh ratusan ribu orang ini telah menyingkap sejarah yang belum pernah dikupas oleh sejarawan sebelumnya, yakni hubungan antara kekhilafahan dengan nusantara.
Dari film tersebut kita dapat mengetahui bahwa Maulana Malik Ibrahim dikirim Kerajaan Samudera Pasai untuk mendakwahkan Islam kepada rakyat dan penguasa Majapahit. “Banyak orang di kesultanan Samudera Pasai yang berbaiat langsung ke Khalifah itu mengirim orang-orang untuk bermigrasi ke daerah-daerah lain di nusantara, salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim. Kalau kita perhatikan makamnya sama persis gayanya dengan makam yang di Pasai. Ini membuktikan bahwa Maulana Malik Ibrahim pernah ada di Pasai,” Nicko Pandawa, sejarawan dan penulis naskah JKDN.
Bersama kakek, paman, keponakan, cucu cicit, dan murid pilihannya yang dikenal dengan Wali Songo berdakwah di Jawa dan menyebarkan Islam di kalangan penduduknya. Mereka mendapat sokongan penuh dari negara yang berkuasa di Samudera Pasai, kesultanan yang berbaiat kepada Khilafah Abasiyyah. Dakwah mereka berkembang hingga sang putra Mahkota Majapahit yakni Pangeran Jinbun alias Raden Patah memeluk Islam.
Dalam film tersebut dikisahkan bahwa di tahun 1478 M, Brawijaya V digulingkan oleh pesaingnya dari Kediri, yakni Girindra Wardana. Tahta Majapahit yang diduduki oleh musuh ayahnya lantas membuat Raden Patah yang kala itu menjadi adipati Demak beserta seluruh elemen Islam di Demak bangkit berjihad hingga berhasil meraih kemenangan dan memproklamirkan berdirinya daulah Islam pertama di tanah Jawa, kesultanan Demak pada tahun 1482 M.
Reporter : Eka Kirti