Oleh : Rizkika
(Pemerhati Remaja)
Akhir-akhir ini sedang viral video pendek atau film pendek (short movie), dimana ada segerombolan emak-emak yang ingin jenguk temannya naik truk, lalu ngomongin orang lain di atas truk yang ditumpanginya.
Tentu saja mereka membicarakan seseorang yang entah itu adalah fakta ataupun hanya gosip semata. Tapi yang jelas mereka sangat senang sekali dengan apa yang mereka bicarakan apalagi menggunakan logat Jawa halus membuat kita mendengarnya merasa tertarik untuk melihatnya.
Eits, tapi kita bukan malah mau membedah filmnya ya. Di sini kita belajar satu hal, yaitu tentang ghibah dan fitnah.
Apa bedanya ghibah dan fitnah?
Ghibah adalah sebuah perkataan dimana itu sebuah kebenaran, penyampaian ini biasanya dilakukan di belakang orang yang sedang dibicarakan, alias rasan-rasan.
Fitnah adalah sebuah perkataan yang dimana itu tidak sesuai dengan faktanya.
Seperti yang dikatakan Rasulullah saw
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘Jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)
"Tapi, kan, kita membicarakan kebenarannya itu fakta masa iya kita gak boleh, "kita, kan, hanya membagikan informasi". Waduh chingudeul kita harus tahu nih mana informasi yang bermanfaat mana informasi yang tujuannya hanya untuk membuka aib orang. Bukankah Allah akan menutupi aib kita di akhirat kalau kita menutup aib saudara kita, lah terus gimana nih kalau kita membuka aib saudara kita di dunia ya tentu saja Allah akan membuka aib kita di akhirat kelak.Naudzubillah.
Kita tentunya tahu setiap yang kita lakukan pasti akan dimintai pertanggungjawaban, begitupun dengan lisan kita, kalau lisan kita digunakan hanya untuk membicarakan aib orang pasti di akhirat kita akan diberi balasan yang lebih dari apa yang kita lakukan saat di dunia. Mengenai ghibah sendiri, Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. al-Hujurat : 12)
Memakan bangkai sendiri, apa kita gak merasa jijik jika sudah tahu seperti itu akhirnya. Jadi mulai sekarang mari kita katakan hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita sendiri agar kita selamat dari murkanya Allah entah itu di dunia ataupun di akhirat.
Sibukkan diri untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat, menuntut ilmu, berdakwah, dan juga banyak hal lain. Tentu dalam lingkup sesuai dengan syariat Islam agar hidup kita penuh dengan berkah dari Allah dan juga pahala. Aamiin.
Wallahu a'lam bishshawab.