By : Sri Wahyuni
201712500509
XF Class
Universitas Indraprasta PGRI
Dosen mata kuliah Akhlak & Etika
(Mia Elkarimah M.Ag)
Seingkali kita mendapati banyak wanita yang ketika sudah berkeluarga lalu bercengkrama dengan keluarga suami namun tidak memakai etika dan menganggapnya seperti keluarga sendiri, sehingga dari segi cara bicara ataupun keterbukaan aurat tidak di jaga secara baik.
Dalam tulisan saya ini, saya akan merincikan secara singkat bagaimana etika saat bercengkrama dengan keluarga suami.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam etika bercengkrama dengan keluarga suami seperti :
1. Menutup aurat
Sudah menikah bukan berarti sedarah daging sehingga kita memiliki rasa cuek ketika tidak berjilbab di depan keluarga suami layaknya keluarga sedarah. Ya, memang benar, mertua adalah orangtua kita juga, akan tetapi akan lebih baik lagi ketika kita tetap menutup aurat dedepan mertua ataupun adik2 dan paman nya.
2. Berbahasa yang sopan
Berbahasalah yang sopan dan tidak berlebihan dalam berbincang di keluarga suami, karena keluarga sendiri sudah tau sikap kita seperti apa dan akan biasa saja ketika kita mungkin suka bercanda dan berbahasa berlebih akan memaafkan dan paham, akan tetapi keluarga suami belum tau bahwasanya sikap kita memang seperti ini dan mungkin akan menimnulkan risih dan tidak nyaman, atau bahkan menjelekkan nama suami, makadari ityu perlu lah kita menjaga etika atau berbahasa yang sopan saat berbincang dengan keluarga suami.
3. Tidak angkuh dan tidak pamer
Kebaikan istri adalah kebaikan suami, begitupun sebaliknya. Angkuh dan pamer dalah hal yang sangat fatal ketika kita bersikap tersebut di keluarga suami. Jangan kan keluarga suami, keluarga sendiri pun pasti akan sangat tidak menyukai hal tersebut. Apalagi di keluarga suami, pasti akan sangat berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga. Alangkah lebih baiknya kita bersikap rendah hati dan lemah lembut ketika di keluarga suami.
4. Hindari kontak fisik, kecuali bersalaman
5. Membahas hal yang membuat Orangtua suami senang
0
Hal ini membuat keluarga suami menyayangi anak nya karena tidak salah pilih istri. Menanyakan hal yang membuatnya senang seperti menayakan resep masakan, atau hal lain yang membuat nya senang.
Itulah sedikitnya beberapa hal yang sangat perlu di perhatikan dalam bercengkrama di keluarga suami.
Baiklah para istri setidak nyamannya kita di keluarga suami, keluarga suami adalah tetap keluarga kita juga begitupun sebaliknya suami ke keluarga istri. Kita tetap harus sopan, santun, serta berbakti kepada orang tua dari suami kita. Bersuami istri adalah ladangnya pahala baigi kita yang ingin berbuat baik, karena bertambahnya orang tua kita yang berarti bertambah pula pahala kita ketika kita berbakti kepada orangtua.
Demikianlah tulisan singkat saya dalam etika bercengkrama dengan keluarga suami.
Terimakasih, Semoga Bermanfaat