Oleh : Ummu Nadiatul Haq
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Memperingati 75 tahun kemerdekaan Indonesia, banyak balita kita belum merdeka.
Di Indonesia, PBB memperkirakan Covid-19 memicu ancaman stunting terhadap hampir 7 juta anak dan 180.000 di antaranya terancam meninggal. (bbc.com/indonesia, 02/08/2020)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak baik fisik maupun otaknya.
Padahal anak adalah aset masa depan yang harus ditangani dengan serius. Dan berbicara masalah stunting, banyak yang berupaya mencegah dan menurunkan angka stunting di negeri kaya ini, tetapi belum mampu mengatasinya sejak lama, tentu ini membuat miris.
Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, pernah menyatakan di Jakarta (7/4/2018) bahwa masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, membiasakan mengonsumsi buah dan sayur. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.
Penyelesaian stunting tentu saling berhubungan dengan masalah yang utama lainnya. Apa masalahnya?
Ibarat rumah bocornya sudah parah, di setiap sisinya berlubang karena sudah rusak, maka ketika hujan datang tentu di dalam rumah akan kebasahan. Bagaimana mengatasi nya? Kalau hanya menambal salah satu atap yang bocor tentu rumah akan tetap basah. Hal yang harus dilakukan adalah merenovasi secara keseluruhan agar tidak ada lagi kebocoran. Seperti itu pula ketika mencoba menyelesaikan masalah stunting. Berupaya mengedukasi masyarakat dengan pola hidup sehat, pola makan, asi berkualitas, dan lain-lain tetapi kepala keluarganya tidak mampu untuk memenuhi gizi keluarga karena keadaan ekonomi yang sulit, atau kemiskinan yang terjadi belum teratasi, apalagi di masa pandemi yang berkepanjangan, banyak PHK, harga kebutuhan naik, sedangkan penghasilan berkurang.
Atap yang bocor inilah ibarat sistem kapitalis yang sudah tidak mampu melindungi rakyat dari masalah yang mendasar yakni memenuhi kebutuhan pokok mulai sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.
Kapitalisme terbukti gagal mengatasi masalah pangan dan kesehatan. Masyarakat semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi. Mereka kelaparan dan banyak anak mengalami gizi buruk. Hal ini terjadi karena sumber daya alam kita dijarah oleh asing dan adanya liberalisasi ekonomi. Lahan pertanian beralih fungsi, seperti lahan sawah di Majalengka menjadi bandara yang memakan lahan banyak, sehingga aset pangan berkurang. Sehingga muncul kebijakan impor yang membuat harga bahan pangan menjadi mahal.
Dalam sistem Islam baik saat ada wabah ataupun tidak, negara menjamin kebutuhan rakyatnya. Baik pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan rakyatnya.
Islam telah menjadikan upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer pada seorang ayah, dan ketika tidak mampu maka akan diwajibkan bagi kerabat terdekat yang memiliki hubungan waris. Apabila tidak memiliki kerabat yang wajib menanggung nafkahnya, maka kewajiban berpindah pada Baitul Maal pada pos zakat. Dan biaya pendidikan dan kesehatan dijamin oleh negara. Negara dalam hal ini khilafah, memiliki sumber pendanaan yang besar mulai dari fai', ghanimah, anfal, kharaj, jizyah. Ditambah lagi dengan pemasukan dari hak milik umum dengan berbagai macam bentuknya; pemasukan dari hak milik negara, usyur, khumus, rikaz, tambang serta harta zakat.
Sungguh Islam sangat efektif dalam menyelesaikan semua permasalahan hidup manusia termasuk urusan stunting.
Wallahu a'lam bishshawab.