Cahaya Khilafah Segera Terbit

By : Ratna Sari Dewi

Opini Khilafah kian memuncak, santer perbincangan kata Khilafah di perbincangkan dikalangan sejarawan, ulama, politikus, anak muda dan kalangan awam termasuk ibu rumah tangga. 

Dikala keberhasilan penayangan flim dokumenter JKDN (Jejak Khilafah Di Nusantara) berhasil dilihat ratusan ribu pasang mata umat. Di tanyangkan bertepatan 1 Muharram 1442 Hijriyah (Kamis, 20 Agustus 2020) ini memantapkan sejarah tentang keterikatan nusantara dengan kekhilafahan yang dulu pernah ada. Dan terbukti bahwa kekuasaan Khilafah menguasi hampir seluruh dunia tak terkecuali di wilayah nusantara. 

Dibalik keberhasilan flim JKDN (Jejak Khilafah Di Nusantara) juga banyak mengalami hambatan dan rintangan. Saat pemutaran perdana flim JKDN (Jejak Khilafah Di Nusantara) dengan izin Sang Maha Kuasa pemutaran flimnya berjalan dengan lancar. Flim yang menujukan fakta tentang keterikatan Khilafah dengan nusantara yang sebenarnya terkuak dengan gamblang. Flim ini menjadi pemantik perdebatan yang kongrit tentang Khilafah. Opini yang umat pahami hanya segelintir pemahaman tentang Khilafah. Bahkan faktanya penguasa mendeskritkan Khilafah dengan ajaran khilafahisme di sejajarkan dengan pemahaman marxsisme, lenimisme, komunisme, dan liberalisme. Jauh dari arti yang sebenarnya. Khilafah adalah sistem pemerintahan islam yang seluruh aturannya berasalkan dari Al-quran dan As-sunah. 

Opini yang di hasilkan menuai prokontar. Pihak yang pro dan mendukung adalah umat yang paham akan pentingnya umat islam di pimpim oleh sistem islam yaitu Khilafah. Mengingat film tersebut adalah hasil penelitian dan penelurusan bukti-bukti non fisik dan bukti fisik beberapa situs-situs bersejarah dari wilayah barat hingga timur Nusantara. Bahwa dengan jelas dan tegas ada banyak keterkaitan antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara dengan Khilafah. Hal ini sudah tidak bisa di elakkan. Mulai dari makna kaligrafi di batu nisan para wali dan sultan hingga adanya meriam dan makam tentara Turkey Utsmani di beberapa wilayah di Nusantara. Juga peninggalan berupa koin emas dan perak bertuliskan negara khilafah utsmaniyah selaku penerbitnya. Juga beberapa teks surat raja dan sultan di Nusantara kepada Khalifah. 

Opini pihak yang kontra ialah orang-orang yang jelas menbenci islam. Sejak runtuhnya daulah islamiyah yang bertepatan di kekhilafahan Turki Ustmaniyah 1924 masehi. Ketika fakta akibat runtuhnya daulah islamiyah akibat umat islam sendiri sudah sangat jauh dari agamanya. Penyakit cintai dunia takut mati mengerogoti iman umat islam ditambah para misionaris kafir penjajah yang menyusupi paham kufur ke pemikran umat islam saat itu. Ketika kebenaran itu terkuak maka wajar banyak penolakan yang muncul. Tentunya dari pihak-pihak yang tidak ingin umat islam bangkit. Wajar opini negatif tentang khilafah mereka lontarkan. Khilafah yang di tolak oleh negri asalnya, Khilafah yang hanya utopis dan bahkan Khilafah ala Isis. 

Tidak seimbang jika tidak ada klarifikasi oleh pihak-pihak yang terkait di flim JKDN (Jejak Khilafah Di Nusantara). Seperti acara "Apa Kabar Indonesia" TvOne di salah satu stasiun televisi swasta. Bisa ditarik kesimpulan dari pembicara seperti: 

1. Prof. Azra mengatakan Umayyah, Abbasiyyah, dan Utsmaniyyah bukan khilafah tapi monarki.

2. Bung Nicko bantah dengan buku Prof. Azra sendiri, bahwa setelah Khulafaur Rasyidin adalah disebut Khalifah.

3. Kyai Marsudi Suhud mengatakan Indonesia sudah punya Pancasila, dan Khilafah tertolak. 

4. Ustadz Ismail Yusanto membantah dengan buku MAN yang dikeluarkan Kementerian Agama bahwa khilafah adalah fardhu kifayah. Tak ada propaganda, yang ada hanyalah dakwah. 

5. Kata Bung Nicko, film JKDN murni pengungkapan fakta sejarah yang dipertanggungjawabkan secara akademik. 

6. Diakhir kata Pak Marsudi, tonton saja boleh kalau sejarahnya.

Kini Khilafah makin menjadi diskursus menarik dan berkelas. Saatnya para aktivis dakwah yang paham Khilafah fardhu kifayah yang hanya dengan dakwah ketengah-tengah umat semua dapat terlaksana.

 Semangatlah teman, sahabat, sudara pejuang agama Allah semakin keras mereka menghalangi dakwah. Harus semkin kuatlah kita berdakwah. Semakin kuat mereka menghalangi dakwah. Harus semakin semangat kita berdakwah. Manusia pandai membuat makar tapi Allahlah Sang Penentu Makar. Jangan pernah goyah semangatnya. Untuk menyambut terbitnya Khilafah menghapus segala kemaksiatan dan kerusakan akibat hukum jahiliyah yang di terapkan saat ini. 

Takbir Allahuakbar........
Previous Post Next Post