Oleh : Odi Pratama
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI
2020, iya saat ini adalah tahun dimana semua era digitalisasi begitu berkembang pesat, dimana semua aspek kehidupan ini jauh lebih mudah diakses, tak terkecuali media sosial. Seperti yang kita ketahui jaringan media sosial begitu akrab di kehidupan kita sehari-hari, seakan-akan dunia ini tak terbatas ruang dan waktu. Facebook, Twitter, maupun Instagram merupakan jejaring sosial yang sudah menjadi konsumsi waktu khalayak ramai.
Dengan media sosial rekan kerja, sahabat, dan keluarga yang berjarak jauh pun dapat dekat karenanya. Tapi bagaimana dengan mereka ataupun kita yang terlalu sering menggunakannya sehingga tanpa sadar kita pun sudah melampui batas dalam menggunakannya.
Maksud dari melampui batas yang kita bahas disini adalah kita sadar ataupun tidak, sering curhat ke media sosial dengan masalah yang terjadi di kehidupan kita. Padahal curhat ke media sosial tidak dianjurkan, dan lebih sering menimbulkan efek yang tidak baik, apalagi bagi kita kaum muslim. Curhatan yang kita sebar dapat menjadi sumber timbulnya ghibah, fitnah, caci maki, dan hal buruk lainnya. Hal lain yang dapat ditimbulkan adalah hasad, iri, dengki bagi orang lain yang akhirnya dapat menimpa bahaya kepada kita, dan keluarga yang kita cintai.
Tentunya hal diatas tidak inginkan bukan? Maka dari itu cobalah berbagilah keluh kesah dan masalah kita hanya kepada Allah Subhana Wata’ala, zat yang maha pemilik segala hal yang ada di kehidupan ini. Mengadulah kepada segala urusan kita kepada-Nya.
Dan sesungguhnya Allah berfirman, “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16). Jika Allah begitu dekat, mengapa tidak kita mendatangi-Nya. Dan lebih dari itu juga Allah adalah Yang Maha Mendengar dan Pemberi Solusi. Dengan curhatan kita kepadanya sudah amat cukup bagi seorang hamba dalam hidupnya, dan Allah dalam firman-Nya, “Bukankah Allah itu cukup untuk hamba-Nya.” (QS. Az Zumar: 36). Dan perkara ini Rasulullah juga bersabda, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika minta meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. At Tirmidzi).
Hal tersebut juga telah diajarkan para Nabi, salah salah satunya yakni Nabi Ya’qub as. Beliau berkata, yang kemudian diabadikan dalam Al Qur’an, “Dia (Ya’qub) menjawab, “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86). Dan perkara ini merupakan bagaimana kita dalam berperilaku sebagai seorang muslim yang baik, yang dapat menjaga pikiran, lisannya dalam kehidupan ini yang contohnya dalam bermedia sosial untuk tetap pada jalan lurus yang diridhai-Nya dalam kita berakhlak dan beretika dikeseharian kita.
Dengan demikian cukuplah apabila kita sudah terlalu sering berkeluh kesah di media sosial. Adapun perkara yang terkecil hingga besar berdoalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dan insya Allah, Allah akan memberikan solusinya dengan kelapangan hati. Dan ingatlah selalu janji pasti Allah , “Dan siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. An Naml: 62). Uraian diatas semoga dapat menjadi pengingat dan pelajaran bagi kita dalam dalam bermedia sosial secara bijak dan dewasa, juga selalu memperhatikan etika dalam berinteraksi di dunia maya.
Wasalamualaikum Wr.Wb.