BELAJAR TATAP MUKA SUDAH DI IZINKAN, EFEKTIF KAH?

Oleh : Nur'aliyah 

- Sejumlah sekolah di kota dan kabupaten di Jawa Barat yang level penyebaran Covid-19berada di zona oranye masih bisa menggelar kegiatan belajar-bengajar (KBM) tatap muka.

Ini karena di Jabar level penyebaran Covid-19 telah diperinci hingga ke tingkat kecamatan.

Melalui levelisasi tingkat kecamatan ini, sekolah di kecamatan berzona hijau tetap bisa menggelar KBM tatap muka walaupun kabupatennya berada di zona oranye.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, berdasarkan verifikasi terakhir, terdapat 228 kecamatan di Jabar yang masuk zona hijau atau belum pernah terpapar kasus Covid-19. Namun, dari semua sekolah di 228 kecamatan itu, ujarnya, baru 20 persen yang pihak sekolahnya telah menyatakan siap menggelar pertemuan tatap muka.

Meski sudah berada di zona hijau, kata Kadisdik, sekolah yang didahulukan untuk menggelar KBM tatap muka adalah sekolah yang sudah menyiapkan infrastruktur pencegahan Covid-19.

"Dalam daftar ceklisnya ada 11 infrastruktur, sampai dengan izin orang tua. Terus zonanya di zona hijau tingkat kecamatan. Ketiganya, memiliki konektivitas internet rendah. Keempatnya, siswanya itu banyak kesulitan sarana dan blank spot. Jadi, ada rumah-rumah siswa yang memang di blank spot dan beberapa siswa yang tidak punya sarana belajar daring. Itu yang kami utamakan di tahap awal,

Di Kabupaten Bandung, yang kini masuk zona oranye, katanya, terdapat kecamatan zona hijau. Semua kecamatan zona hijau ini berada di daerah pegunungan yang kesulitan mendapat konektivitas internet. Karenanya, ini diutamakan melakukan pertemuan tatap muka.

Sistem pembelajaran tatap muka pun, katanya, bukan berarti belajar penuh seperti biasa. Contohnya SMK hanya melakukan pelajaran praktik saat tatap muka. Adapun SMA hanya tatap muka saat terdapat pelajaran yang membutuhkan pendampingan lebih seperti matematika dan fisika.

Efektivitas dari di buka nya KBM tatap muka hanya akan menimbulkan masalah baru diantaranya, kita belum bisa memastikan apakah virus Covid 19 itu sudah benar-benar bisa di cegah penularan dengan adanya standar keamanan yang maksimal. Seharusnya pemerintah lebih mengedepankan keselamatan rakyatnya dengan berbagai upaya, dengan memperbaiki jaringan internet yang memang saat ini sangat di butuhkan. 
Selain itu penanganan wabah nya sendiri yang seharusnya lebih di utamakan sehingga tidak akan berkepanjangan seperti saat ini. 

Islam mempunyai solusi yang tuntas untuk menghadapi kasus wabah seperti saat ini, terutama dalam masalah pendidikan, daulah menyediakan fasilitas yang bisa memadai untuk di berlakukan nya belajar di rumah. Dan menjamin segala kebutuhan yang di perlukan untuk masalah pendidikan. Dan bukan hanya itu islam menjamin dari awal terjadinya wabah dengan penanganan yang sangat cepat efektif dan efisien. 
Kondisi semacam ini tidak akan pernah terjadi karena penanganan yang sesuai dengan apa yang harus di terapkan. 
Untuk itu kita berharap sistem islam bisa segera di terapkan agar dunia pendidikan kembali menjadi fungsi yang seharusnya. 
Wallahu'alam bishawab.
Previous Post Next Post