Oleh : Nahmawati, S.IP
(Member Komunitas Aktif Menulis)
Banyak anak banyak rezeki itulah pepatah tua yang sering kita dengar, Namun, apakah adagium kuno itu benar? Jawabannya tentu iya, sebab setiap anak manusia yang terlahir di dunia ini sudah membawa rezekinya masing-masing.Ditengah anjuran pemerintah untuk stay at home beberapa kabupaten di Indonesia menunjukkan angka kehamilan yang cukup tinggi sehingga bisa mengakibatkan baby boom dimasa pandemi Covid 19.
Upaya pemerintah dalam mencegah lonjakan kehamilan program pembagian sejuta kontrasepsi dilakukan di seluruh provinsi. Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengakui saat ini memang terjadi penurunan tingkat pemakaian kontrasepsi hingga 10 persen. Dampaknya angka kehamilan yang tidak direncanakan semakin meningkat (Detik.com,27/6/2020).
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) kota Kendari telah berupaya mengantispasi peningkatan angka kehamilan yang tidak direncanakan dengan melakukan inovasi dan terobosan layanan. Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) rutin, penyuluhan kunjungan rumah "Door to door" pada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk tidak lupa menggunakan alat kontrasepsi.
Kekhawatiran terjadinya lonjakan kelahiran dalam sistem kapitalis dikarenakan ketidaksanggupan negara dalam mencukupi kebutuhan pokok rakyatnya. Karena itu Program pembatasan jumlah anak menjadi program pokok yang selalu dijalankan. Terlebih ide kesetaraan gender dan ketahanan keluarga dengan menjadikan materi sebagai orientasinya, tentu akan kewalahan.
Ditambah adanya wabah Covid 19 yang melanda dunia menyebabkan terjadinya resesi ekonomi dibelahan dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi indonesia pada kuartal II 2020 jatuh hingga minus 5,32% dibanding periode yang sama ditahun sebelumnya. Ini menjadikan jurang kemiskinan makin curam.
Sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah ternyata tidak mampu untuk membangkitkan keterpurukan ekonomi apalagi untuk mensejahterakan rakyat, ibaratnya jauh api dari panggang. Sebab sistem ekonomi kapitalisme liberalisme yang diterapkan saat ini hanya memberikan peluang kepada korporasi dan pemilik modal untuk meraup keuntungan sebanyak banyaknya dengan memberikan peluang dalam mengelola kekayaan sumber daya alam dan mengenyampingkan kepentingan rakyatnya.
//Bagaimana islam menanggapi fenomena babyboom?//
Islam merupakan agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh dari akar hingga daun. Islam bukan hanya sekedar agama spiritual semata tetapi Islam merupakan sebuah ideologi yang mampu memberikan solusi atas segala permasalahan umat termasuk dalam masalah babyboom.
Islam tidak mengharamkan alat kontrasepsi selama bertujuan untuk pemberian jarak kelahiran, akan tetapi menjadi haram ketika bertujuan untuk membatasi kelahiran.
Kelahiran seorang anak dimuka bumi merupakan suatu keberkahan, melahirkan dan memiliki keturunan adalah hal yang sangat dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang berbunyi :
الْوَلُودَ فَإِنِّى مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ »
Nikahilah oleh kalian wanita yang pencinta dan subur, karena aku akan berbangga dengan banyaknya kalian kepada umat-umat yang lain. (HR Abu Dawud: 2052, dishahihkan Al Albany dalam Jami As-Shahih: 5251)
Allah SWT telah menjanjikan bahwa setiap anak yang terlahir akan Allah jamin rizkinya. Sebagaimana firmannya
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al Anam [6]: 151) Ini
Dalam Islam keluarga tidak akan dibebankan dengan kebutuhan pokok dalam hidup karena negara telah menyediakannya melalui baitulmal. Allah SWT memerintahkan penguasa atau kepala negara untuk bertanggung jawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk untuk menjamin kebutuhan pokok mereka. Rasulullah saw bersabda:
فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus”. (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah memberikan contoh selama beliau menjadi seorang Khalifah, masyarakatnya hidup dalam kondisi makmur. Saking makmurnya sehingga tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat, karena Umar telah membuat mereka sejahtera.
Demikianlah syariat Islam yang dibawa Rasulullah saw, menjamin kebutuhan pokok rakyat, bukan hanya pada masa wabah saja, tetapi dalam keadaan normal pun kebutuhan pokok rakyat tetap terjamin.
Oleh sebab itu, apa-apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw wajib kita ambil, jika kita menginginkan kehidupan yang sejahtera dan berkah.
Allah swt berfirman
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan". (QS Al-Araf [7]95).
Allahu 'alam Bishshawab