By : Isa Nuwairah
Kel. Gambesi Kota Ternate
Indonesia adalah Negara yang mayoritasnya beragama Islam akan tetapi sistem atau aturan yang diterapakan bukan aturan yang berasal dari Allah subhana wata’ala melainkan aturan buatan manusia itu sendiri. Padahal kita tahu bahwa manusia itu tidak bisa membuat aturan karena manusia itu memiliki akal yang terbatas sehingga manusia tidak mampu menjangkau apa yang terjadi kedepannya. saat ini Indonesia menganut sistem kapitalisme demokrasi yang dimana memberikan kebebasan seluas luasnya kepada masyarakat yaitu kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat dan beberapa kebebasan lainnya yang dimana membuat masyarakat itu bebas melakukan apa saja termasuk dengan aktivitas prank ini.
Kata prank mungkin tidak asing lagi didengar ditelinga kita, bahkan sekarang banyak dari kalangan masyarakat yang melakukan aktivias ini. Dalam kamus besar bahasa indonesia, prank diartikan sebagai senda gurau, kelakar, olok-olok, dan seloroh. Akan tetapi Prank zaman sekarang dimaknai sebagai sesuatu guyonan yang bisa dikatakan membohongi seseorang dan bersifat mengerjai, diatur seolah-olah serius namun ternyata hanya bohong. berbicara tentang berbohong tidak bisa lepas dari sifat yang satu ini yaitu tidak tepati janji, hal ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat bahkan rezim saat ini, salah satunya dibidang pertanian yaitu, rezim berjanji tidak akan mengimpor pangan dan ingin membangun kedaulatan pangan. Namun saat ini kondisi pertanian indonesia terpuruk, mereka membandingkan Vietnam yang dahulu belajar pertanian dari Indonesia. Vietnam yang dahulu mengimpor beras dari Indonesia, kini menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia. Kini Indonesia mengimpor beras dari Vietnam. Bagaimana mungkin berkedaulatan pangan jika ketika petani panen, pemerintah justru impor beras.
Dalam islam berbohong atau tidak tepati janji termasuk perbuatan orang-orang yang tidak beriman. Rasullullah menegaskan haramnya perbuatan dusta atau kebohongan dan menjadi salah satu sifat orang munafik. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa “Tanda orang munafik itu ada tiga; jika berbicara, ia berbohong, Jika berjanji, ia ingkar, dan Jika diberi amanat, ia berkhianat.” (HR Bukhari & Muslim). salah satu cara agar kita terhindar dari perbuatan ini adalah kembali kepada aturan yang sebenarnya yaitu aturan yang berasal dari Allah subhana wata’ala yang mengatur seluruh aspek kehidupan dan tentunya tidak memberikan kebebasan kepada manusia akan tetapi manusia harus berjalan sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan.