Angka Covid-19 Naik, Harga Sayuran Anjlok


Oleh: Susi Herawati
(Ibu Rumah Tangga & Pengemban Dakwah)

Salah satu pekerjaan  yang disukai Allah Swt. adalah bertani. Bertani merupakan pekerjaan yang mulia dalam Islam, karena dapat memberikan banyak manfaat bagi sesama maupun makhluk hidup yang lainnya. 

Adapun manfaat yang diberikan kepada sesama yaitu dengan menjual hasil tani kepada mereka agar bertahan hidup dan mampu melanjutkan kehidupannya.

Bertani tidak hanya menanam padi, tetapi juga tumbuhan bermanfaat lainnya seperti sayuran, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Namun di tengah pandemi saat ini harga penjualan sayuran terus merosot, membuat para petani sayuran merugi. Para petani di daerah Lembang, Kab. Bandung Barat, ikut merasakan kerugiannya. Menurut mereka penurunan harga terus terjadi setelah lebaran 2020. Selain itu, petani akan merugi berkali-kali lipat dengan kondisi cuaca ekstrim saat ini. Tanaman akan mudah diserang hama, sedangkan pengobatan  untuk mengusir hama cukup membuat para petani merogoh kocek lebih dalam lagi. 

Dudi Kustiana, salah satu petani di Kampung Sukamanah Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang, menyebutkan bahwa harga sayuran saat ini hanya cukup untuk mengupah pekerja bagian panen saja.

"Biasanya kalau panen itu bertepatan dengan musim hajatan, harga bumbu masak mahal, tapi tahun ini tidak demikian." tutur Dudi.
(pikiranrakyat.com, 20/08/2020)

Panen tahun ini merupakan panen terburuk. Semua harga sayuran anjlok ke angka terendah, akan tetapi pilihannya tetap menjual dengan harga seadanya. Selain itu, meskipun banyaknya bantuan dari pemerintah untuk masyarakat namun nyatanya belum mampu mempengaruhi daya beli masyarakat, tambah Dudi.

Pertanian adalah bagian yang tak terpisahkan dari berbagai bidang lainnya seperti industri, perdagangan, jasa dan pertanahan. Semuanya adalah bagian integral yang  saling berhubungan erat dan membutuhkan siasat. Oleh karena itu Islam berbicara tentang politik pertanian, politik perindustrian, politik pertanahan, politik perburuhan dan politik perdagangan. 

Selain bermanfaat, bertani juga memiliki banyak keutamaan. Rasulullah Saw. bersabda:
"Tidaklah seorang muslim menanami tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya  sampai hari kiamat." (HR. Muslim) 

Hadist tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang menanam sebuah tanaman lalu tanaman tersebut dimakan oleh manusia ataupun makhluk hidup lainnya, maka hal tersebut kelak akan  menjadi sedekah bagi yang menanamnya hingga hari kiamat. 

Betapa Islam menilai sesuatu hal dari kaca mata yang sempurna. Tidak hanya dalam rangka asas manfaat semata, tetapi mengandung nilai luhur berupa keutamaan pahala di sisi-Nya.

Sejatinya, menerapkan Islam secara sempurna adalah satu-satunya solusi di tengah ketidakpastian sistem kapitalisme saat ini. Islam dapat menyelamatkan manusia dari wabah yang diikuti krisis multi dimensi yang akan terjadi pasca wabah dan anjloknya harga sayuran. Dan Islam mengatur secara paripurna, sehingga  terjaga kecukupan  pangan dengan cara memaksimalkan  pemanfaatan lahan pertanian dan mensupport berbagai subsidi yang dibutuhkan berupa modal, fasilitas dan teknologi pertanian lainnya. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk menolak Islam agar diterapkan sebagai aturan di dalam kehidupan. 

Wallahu'alam bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post