Oleh : Watik Handayani
(Muslimah Menulis Depok)
Sebuah kata menentukan banyak hal,baik positif maupun negatif. Apresiasi menentukan sebuah perasaan yang membawa kebaikan. Saat perasaan bahagia akan membawa diri terlihat ceria. Bahagia itu bisa dimiliki oleh semua kalangan. Karena sejatinya kebahagiaan itu adalah karunia Allah SWT.
Saat kita bahagia akan membawa dampak hati yang tenang jiwa raga yang sehat. Berfikir positif kunci utama dalam meraih kebahagiaan. Jika diri ini ditekan untuk terus berfikir positif insyaallah akan dikelilingi oleh orang baik. Walaupun memang terkadang suka dibilang bodoh tidak beraksi. Tapi aksi disini kita gunakan untuk tetap berprasangka baik. Bukankah Allah Tuhan kita menyukai hambanya yang berprasangka baik padanya.
Islam merupakan sumber dari segala sumber pendidikan akhlak terpuji, baik di hadapan Allah, sesama manusia dan juga sesama makhluk hidup yang lainnya yang diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi ini. Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpikir husnuzan, dan tidak selalu berpikir buruk kepada orang lain terutama kepada takdir Allah SWT. Kali ini akan membahas dalil tentang husnuzan dan juga manfaatnya di dalam islam yang belum banyak orang tahu.Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
“Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim no. 4849)
Padahal sudah jelas Allah mengungkap di dalam Qur'an. Tapi terkadang kita masih mengikuti ego yang dimana lebih dominan syetan merasuki jiwa. Maka hanya Allah yang menciptakan kita yang harus menjadi satu satunya tempat meminta pertolongan. Karenanya kita ada dan atas izinnya kita menjadi Manusia yang beriman. Memang tidak mudah membalikkan tangan. Kehidupan itu harus dijalani dengan bahagia supaya memiliki energi yang positif baik lahir dan batin. Adakalanya kita perlu banyak belajar karena ilmu Allah itu sangat luas. Semoga tetap istiqomah hingga Jannah.
Manfaat selalu berprasangka baik atau husnudzon adalah membuat fikiran positif. Menjadikan jiwa lebih hidup, merasakan ketenangan jiwa. Semua itu kehendak Allah harus ikhlas menjalani apa yang sudah menjadi jalan hidup.