Semangat Muslimah Cinta Islam Di Tengah Pandemi

Oleh : Irawati, S. Pd 
(Ibu Rumah Tangga)

Pandemi Korona dan perintah tinggal di rumah, telah mengubah kebiasaan hidup sehari-hari. Pertemuan tatap muka langsung pun ditiadakan. Kelompok pengajian Muslimah Indonesia di San Francisco Bay Area pun mengadakan pengajian daring. Ini kemudian menimbulkan ide membuat kelas-kelas ketrampilan secara online seperti memasak, memanfaatkan waktu selama tinggal di rumah. Ide yang sama juga dilakukan kelompok Muslimah lain, IMSA Sister, yang anggotanya tersebar di AS dan Kanada, dengan kelas menjahitnya.https://www.voaindonesia.com/a/kelas-ketrampilan-daring-bagi-kelompok-muslimah-indonesia-di-as-/5511884.html

Jelang menyambut tahun ajaran baru, pemerintah tampak terus mewacanakan penerapan konsep new normal life di negeri ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mengumumkan bolehnya sekolah yang berada di zona hijau (sejumlah 92 kabupaten/kota atau 6% dari keseluruhan sekolah di Indonesia) untuk melakukan belajar tatap muka setelah memenuhi beberapa persyaratan. Karenanya, Muslimah Bangil telah melaksanakan Bincang Online bertajuk "New Normal Life Sambut Ajaran Baru." Puluhan muslimah dari area Bangil, Gempol, Rembang, Pasuruan mulai dari remaja hingga ibu-ibu dengan beragam profesi ikut menyaksikan secara live di channel YouTube Muslimah Bangil. (Ahad, 21/6/2020). https://www.penapejuang.com/2020/06/bincang-online-wacana-new-normal-life.html?m=1

Itulah sebagian semangat muslimah mewujudkan cinta Islamnya di tengah Pandemi yang melanda hingga kini. Memahami ajaran Islam terus dimaksimalkan sebagai bagian dari kehidupan karena rahmat bagi seluruh alam. Semakin pesat kemajuan teknologi dan kondisi covid-19 masih terus menghantui, maka umat Islam sudah sewajarnya terus mengokohkan semangat menghadirkan cinta illahi dalam setiap amalnya.

Meski beragam kegiatan di rumah tak kunjung usai, namun bagi seorang muslimah terus menjaga kestabilan semangat dan mengokohkan kekuatan cinta Islam hanya untuk Rabbnya tentu makin menambah tabungan menuju kategori sholihah. Allah SWT akan senantiasa menguji hambaNya termasuk muslimah sehingga keimanan dan ketakwaannya makin kokoh. Kesibukan sebagai seorang anak, istri, ibu ataupun wanita karir akan selalu mengiringi hari-harinya menuju ridhoNya. Itulah mengapa penting bagi muslimah memahami Islam secara utuh 'kaffah' hingga pandangan bahagianya yakni menggapai ridho illahi sebagai wujud cintanya.

Memahami Islam Kaffah Di Tengah Pandemi

Kehidupan manusia memiliki beragam warna. Wajar jika beragam masalah kehidupan melanda. Namun, kewajaran itu tidak lantas menjadikan manusia terutama muslimah memiliki kesan pasrah tanpa berupaya apapun. Belum lagi adanya pengaruh kehidupan dengan mengalir didalamnya darah Kapitalisme sekuler. Tampak semakin memberi kesan rumit hidup di dunia hingga muslimah harus banting tulang untuk berkarir, anak harus sekolah namun tujuan akhir selesai sekolah sering tertumpu pada gelar, pengakuan masyarakat tentang pekerjaan serta masih banyak lagi lainnya.

Muslimah terus berupaya mengokohkan cinta Islam sehingga akan menghantarkan pandangan memahami Islam Kaffah sebagai solusi segala permasalahan kehidupan termasuk masalah di tengah Pandemi. Sudah sewajarnya Islam dipahami sebagaimana Islam sebenarnya seperti yang dicontohkan Rosulullah saw. Islam itu bukan sebatas agama ritual, namun bersifat ideologi atau world view yang mengatur kehidupan manusia secara menyeluruh.

Namun, dengan adanya kemunduran taraf berpikir kaum muslimin,  Islam hanya dipilah dan dipilih sesuai pertimbangan kondisi yang terpengaruh pandangan hidup dalam sistem kehidupan Kapitalisme sekuler. Maksudnya mundur itu tidak menjadikan Islam sebagai asas berfikir dan mengatur kehidupan (solusi kehidupan). Kondisi ini disebabkan banyak faktor, diantaranya perhatian terhadap penguasaan bahasa Arab menurun, serangan misionaris, kekalahan perang pemikiran dengan Barat, penjajahan yang membuat kaum muslimin terbiasa dengan hukum-hukum kafir dan dididik oleh sistem pendidikan ala Barat, dan sebagainya.

Oleh karenanya, bagaimana cara membangkitkan kaum muslimin? Mengembalikan Islam sebagai asas berfikir dan solusi kehidupan di tengah-tengah umat sehingga mereka sadar atau rela sistem Islam Kaffah ditegakkan atas mereka. Sebagaimana Rosulullah saw. dulu menyiapkan masyarakat Madinah yang taat kepada hukum-hukum Islam. Rosulullah saw, menempuh jalan dakwah dan politik bersama kelompok sahabat. Kelompok sahabat ini dibina secara pemikiran dan ruhiyah oleh Nabi.

Mereka dipersiapkan oleh Rosulullah saw untuk menjadi kader dakwah dan aktor perubahan di tengah-tengah masyarakat Mekkah dan Madinah. Kelompok sahabat ini juga dipimpin dan diorganisir oleh Nabi sehingga dakwah Islam menyebar hingga diterima luas oleh kaum Anshor di Madinah. Yang kemudian Islam menjadi tonggak perubahan,  peradaban dan sistem kehidupan di Madinah Al Munawwarah. Sebab itu, kita wajib meneladani metode Rasulullah Saw dalam memperjuangkan Islam agar menjadi sistem kehidupan, yakni dengan membentuk/masuk ke dalam kelompok atau jamaah dakwah yang bersifat politik dan pemikiran. Sebab pemikiran manusia atau kaum dapat berubah karena tersampaikannya pemikiran Islam kepada mereka.

Metode Inilah yg harus kita ikuti sebab Rosulullah saw. adalah suri tauladan bagi umatnya. Seperti halnya sya’ir masyhur yang dinukil al-Hafizh al-Suyuthi,"Kami membangun sebagaimana generasi pendahulu kami membangun. Dan kami berbuat sebagaimana mereka telah berbuat.” Semoga cinta Islam Kaffah makin terpupuk dengan subur sehingga Allah SWT melayakkan kita merasakan segala janjiNya akan indahnya kehidupan yang diatur Islam Kaffah. Beragam kreasi kegiatan dengan penuh semangat untuk mengisi energi diri terus dilakukan sesuai aturan Allah SWT. Semoga Pandemi ini segera berakhir dengan kemenangan Islam yang hakiki.[]
Previous Post Next Post