Oleh : Sumiati
Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif
Dalam waktu beberapa hari terakhir ini, new normal yang diberlakukan pemerintah masih membuat masyarakat tidak paham. Banyak masyarakat mengira bahwa kondisi hari ini telah terbebas dari Covid -19.
Dilansir oleh CNN Indonesia, pemberlakuan new normal atau kenormalan baru selama pandemi virus Corona yang direncanakan pemerintah dinilai belum tepat. Sebab Indonesia masih belum aman dari penyebaran Covid-19.
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr. Iwan Ariawan menyampaikan, dengan jumlah kasus yang masih terbilang tinggi maka penerapan new normal beresiko tinggi terhadap makin masifnya penyebaran virus Corona. Hal tersebut dikatakan Iwan dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Para Syndicate, Minggu (21/06/2020).
Berhubung masyarakat kurang paham dengan kebijakan baru ini. Akhirnya masyarakat banyak yang beraktivitas tanpa menggunakan protokol kesehatan. Hal ini akibat minimnya realisasi dari penguasa, terkait definisi new normal. Orang-orang awam mengira virus telah sirna, ketika penguasa membuka kembali masjid, pasar dan instansi-instansi yang di tutup, kendaraan umum beroperasi lagi. Sehingga masyarakat awam cenderung mengabaikan peringatan semu dari penguasa. Peringatan yang hanya sebatas himbauan-himbauan saja.
Bahkan, informasi bertambahnya korban Covid -19 pun diabaikan. Karena rasa takut yang telah hilang, dengan hilangnya informasi valid dari penguasa. Hal ini terjadi tidak lepas dari abainya penguasa terhadap kesehatan rakyatnya. Karena penguasa lebih fokus kepada pengusaha yang mendesak agar new normal diberlakukan. Dengan alasan untuk pertumbuhan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi. Lagi-lagi masyarakat dirugikan berulang kali. Padahal tugas penguasa adalah meriayah rakyatnya dari berbagai aspek.
Bagaimana dengan Islam, terkait tugas penguasa dalam mendidik rakyat dan tugas sebagai pengganti Rasulullah Saw.?
Ada empat Khulafaur Rasyidin. Mereka adalah sahabat-sahabat nabi yang dipilih karena kepantasan dan kelebihannya. Ketika khilafah yang empat tiada, maka di ganti dengan para khalifah yang banyak. Mereka menggantikan Rasulullah Saw. kecuali dalam tugas kenabian. Tercantum dalam Al-Qur’an surat Al - ahzab ayat 40 yang artinya :
"Muhammad bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".
Tugas khalifah sebagai pemimpin adalah :
1. Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah Saw. Sehingga Islam kafah dalam bingkai Daulah segera tegak.
2. Membina, mengatur, dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunah. Dan dalam pembinaan tersebut, akan membentuk karakter masyarakat yang baik, cerdas dan peka. Sehingga masyarakat tidak menjadi masyarakat awam. Ia akan menjadi masyarakat terdidik. Sehingga antara masyarakat dan khalifah ada kesinambungan dalam menjalankan perannya masing-masing. Tidak seperti saat ini, sistem kufur yang digerakkan oleh budak-budak dunia. Maka tidak heran, antara penguasa dan rakyat tidak nyambung dalam melaksanakan perannya.
3. Melanjutkan pemerintah yang telah dibangun Rasulullah Saw. Pemerintahan Islam, bukan sistem kufur.
4. Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama.
5. Memperluas wilayah kekuasaan Islam.
6. Mengembangkan ajaran Islam kepada yang belum mengenalnya.
Demikian beberapa peran khalifah dalam meriayah umat. Sehingga masyarakat benar-benar terdidik. Meminimalisasi orang-orang yang awam. Sehingga di saat seperti sekarang ini, dikala pandemi melanda negeri. Tidak ada masyarakat yang tidak mengerti kebijakan penguasa.
Wallaahu a'lam bishshawab.