LGBT Akan Mati Ketika Sistem Diganti


Oleh : Maryatiningsih
(Ibu Rumah Tangga)

LGBT kembali muncul dengan terang-terangan, seolah bukan aib padahal itu adalah gaya hidup yang di laknat Allah ribuan tahun yang lalu, yang seharusnya tidak ada lagi di muka bumi karena bertentangan dengan lslam. Miris gerakan LGBT ini justru malah mendapatkan banyak dukungan, termasuk dukungan dari perusahaan besar dan ternama yaitu Unilever yang di sampaikan kepada publik secara terbuka melalui akun Instagram resmi Unilever.

Gerakan ini makin menjadi, bukan hanya dalam bentuk komunitas tetapi menjadi gerakan global yang berbahaya. Serangan gaya hidup terlaknat ini bahkan makin menyebar tak terkendali ke negeri-negeri muslim.

Di lansir dari Kontan.co.id (25/06/2020), Perusahaan Multinasional Unilever, menyatakan komitmennya mendukung gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ+). Dukungan Unilever  disampaikan kepada publik secara terbuka melalui akun Instagram resmi Unilever.
"Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQI + kami bangga dengan seperti kami. Itulah sebabnya kami mengambil tindakan bulan Pride ini." dalam akun instagram resmi Unilever.
Untuk itu, Unilever juga menandatangani deklarasi Amsterdam untuk memastikan semua orang di Unilever memiliki akses ke tempat kerja yang benar-benar inklusif. Kemudian, Unilever juga bergabung dengan Open for Business untuk menunjukkan bahwa bisnis inklusi LGBTQI+ sebagai bagian dari koalisi global. Unilever juga meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan Unilever dan mengukur bagaimana Unilever maju dalam tindakan tersebut.
"Inisiatif-inisiatif ini hanyalah permulaan. Keragaman kita sebagai manusia adalah yang membuat kita lebih kuat. Inklusi untuk semua adalah apa yang akan membuat kita lebih baik," tulis pernyataan Unilever tersebut. Sontak pernyataan ini mendapat reaksi keras dari netizen, khususnya dari Indonesia.

Aksi dukungan Unilever terhadap gerakan LGBT menuai banyak kecaman baik dari dunia maya ataupun nyata. Tak sedikit seruan untuk memboikot produk Unilever termasuk dari MUI sendiri. Tetapi jika hanya kecaman saja itu tidak cukup untuk memperhentikan gerakan ini. Karena  dengan membuat aksi boikot memang akan merugikan produsen, tapi tidak ada jaminan bahwa dukungan terhadap kebobrokan (LGBT) akan dihentikan.

Faktanya di era dominan kapitalisme, MNC perusahaan multinasional yg mendukung LGBT berpijak pada liberalisme yang diagungkan dan memberi lahan subur bagi bisnis mereka.
Maka perlawanan terhadap LGBT harus dilakukan dengan upaya sistematis menghapus faham, sistem, individu, institusi atau lembaga liberal agar diganti dengan dominannya ideologi Islam yg melahirkan individu-institusi atau lembaga taat yang menebar rahmat.

Sungguh gerakan sistematis LGBT ini harus di hentikan, karena bahayanya bukan hanya dari sisi medis tetapi mengancam peradaban manusia. Jika manusia menggunakan akal sehatnya, pasti memahami bahwa Islam kaffah yang mampu menghentikan laju gerakan ini.

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk solusi tuntas LGBT. Islam memandang LGBT sebagai kriminal (kriminal aljariimah), yang dalam Islam perbuatan tersebut adalah perbuatan haram atau meninggalkan yang wajib (Abdurrahman al miliki, Nizhamul 'Uqubat, hal 15): Harus dihukum dengan sanksi tegas, LGBT disebut kriminal, karena hukumnya haram dalam Islam. Dalil keharamannya adalah "Lesbianisme adalah bagaikan zina di antara wanita" (HR Thabrani, dalam al Mu' jam al-kabir, 22/63).

"Allah telah mengutuk siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, Allah telah mengutuk siapa saja yang  berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth, Allah telah mengutuk siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth. "(HR Ahmad, no 2817).

Maka untuk terhindar dari LGBT butuh pengaturan yang beririsan dengan sistem yang lain: sistem pergaulan, ekonomi, pendidikan, hukum atau sanksi. Maka, kita tidak bisa mengharapkan solusi tuntas dari sistem demokrasi sekuler. Solusi tuntas itu hanya  ketika Islam kaffah di terapkan dalam institusi Khilafah 'ala Minhaj Nubuwwah.
Wallohu'alam bishowab.
Previous Post Next Post