Ketika Ibadah Cita Rasa Dunia

Oleh: Citra Dewi Anita 
(Owner sweet shaley cookies )

Pernah gak sih sahabat merasakan dan mengerjakan suatu amalan yang diniatkan untuk dunia atau materi ?

Mau sedeqah ah, supaya Allah ganti 10 kali lipat bahkan hingga 700 kali lipat. Sholat dhuha ah, supaya Allah lancarkan usaha saya. Sholawat seribu kali sehari ah, supaya dagangan saya laku, dll. 

Ketika hati ini merasa kering dan ibadah tidak terasa nikmat, Allah perdengarkan saya akan ceramah ustadz Oemar Mita, semoga Allah memuliakan beliau. Isi ceramahnya begitu jleb buat saya, tamparan yang keras untuk saya. Temanya tentang budak dunia. 

Insan bisa dimasukkan ke dalam kategori budak dunia ketika memiliki ciri, diantaranya; 

1. Jikalau seseorang menjadikan seluruh ibadahnya hanya diniatkan untuk dunia. 

Hati orang bisa terindikasi budak dunia atau jatuh cinta pada dunia, kalau ibadahnya niatkan untuk dunia.  Sehingga ibadah nya hanya untuk menunjang kesuksesan dunia. Sukses dalam kacamata manusia nan lemah dan fana. 
Seperti contoh sholat dhuha untuk proyek, puasa supaya dagangan laku, sedeqah supaya dapat profit balik. 

Padahal Allah memberi dunia bukan karena ibadah, tapi Allah itu memberi dunia berdasarkan taqdir. Tercatat dalam kitab Lauh Mahfudz, sudah Allah atur 50,000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.

Jikalau Allah memberi dunia kepada kita karena ibadah, tentunya para sahabat adalah orang-orang yang paling kaya dilihat dari ibadah mereka yang luar biasa kepada Allah. Faktanya, para sahabat tidak sedikit yang miskin dan memilih hidup sederhana. 

2. Memiliki sifat seperti singa di siang hari dan seperti bangkai di malam hari. 

Seperti layaknya singa dia mahir melihat celah buruannya ketika siang hari. Tidur ketika malam hari seperti bankai saking lelapnya di sebabkan kelelahan di waktu pagi, siang dan sore harinya. Sholatnya berantakan, sholat dzuhur disatukan dengan ashar karena alasan sibuk, sedang tanggung mengerjakan sesuatu, sedang meeting tidak bisa diganggu, sedang ada pembeli, sedang diperjalanan menuju klien, dll. Ketika malam hari, tidak pernah bangun untuk qiyamullail, tahajud. 

Jikalau kita melakukan ibadah karena urusan akhirat, Allah pasti akan mudahkan kita untuk mendapatkan dunia. Karena akhirat itu mahal harganya, sedangkan urusan dunia semua kecil di hadapan Allah. Semahal-mahalnya dunia, tidak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk.

Saya terhenyak, segera mengintrospeksi diri. Apakah semua ciri itu ada pada saya?   
Ya Allah, jangan-jangan kita ibadah tapi cita rasanya dunia. Ibadah rajin tapi untuk dunia. Ya memang Allah berikan dunia, tapi tidak ada lagi balasan di akhirat. Karena Allah segerakan balasannya ketika masih di dunia. 

Kalaupun kita tidak menjadikan ibadah untuk dunia karena memang takdirnya dapat 1 milyar, 1 milyar itu akan datang kepada kita. Jangan pernah meniatkan seluruh rangakain ibadah kita hanya untuk dunia! 

Para sahabat banyak menangis karena ayat dalam surat Hud 15 dan 16 Allah berfirman; 
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan."

Ibnu Abbas mengatakan, "Barang siapa yang beramal saleh untuk mencari keduniawian, seperti melakukan puasa, atau salat, atau bertahajud di malam hari, yang semuanya itu ia kerjakan hanya semata-mata untuk mencari keduniawian, maka Allah berfirman, 'Aku akan memenuhi apa yang dicarinya di dunia, ini sebagai pembalasannya, sedangkan amalnya yang ia kerjakan untuk mencari keduniawian itu digugurkan, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi'."

Ketika ada suatu riwayat orang yang rajin beribadah dan sedeqah ketika di akhirat dia mengatakan, "Wahai Allah mana pahala-pahalaku, ketika aku lakukan amal sholeh di dunia? ", Allah menjawab, “Bukankah aku telah membalasnya di dunia? “ 

Semua kembali kepada niat kita dalam beramal. Semoga ceramah dari ustadz Oemar mita ini cukup mengingatkan saya bahwa semua rangkaian ibadah yang harus kita lakukan adalah semata mata hanya untuk mendekat kepada Allah. Sebagai jalan ketaatan kita kepada Allah dan medapatkan ridho dari Allah. Sehingga Allah memudahkan urusan kita di dunia. 

Wallahu’alam bish shawab
Previous Post Next Post