Janji Cetar, Realisasi Ambyar

By : Annida Khairunnisa 
(Aktivis Muslimah Kota Dumai)

Menjadi seorang pemimpin negeri yang dibutuhkan adalah amanah dan tanggung jawab. Bukan sekedar janji namun minus bukti. Rakyat butuh realisasi bukan janji-janji manis belaka.  Bukan hanya janji cetar namun realisasi ambyar.

Jika kita lihat kembali, betapa kebijakan Presiden dalam mengatasi wabah sering berubah. Bagaimana tidak? Pertama wacananya lockdown, kemudian PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan yang terakhir new normal.

Namun, hasil dari kebijakan Presiden tersebut bukannya membuat grafik virus covid melandai. Namun sebaliknya.  Grafik semakin melonjak dan yang sangat mengkhawatirkan tingkat pertambahannya akan semakin melonjak tinggi tak terkendali. 

Sementara disisi lain Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri membuat kebijakan luar biasa (extraordinary) untuk menangani krisis akibat pandemi Covid-19. Jika para menteri membuat kebijakan biasa saja seperti kondisi normal maka Jokowi mengancam akan merombak kabinet (reshuffle) (Katadata.co.id, 28/6/2020)

Disini perlu kita cermati bahwa, para menteri tidak butuh ancaman untuk bekerja tetapi perlu arahan bukan? Jika arahan Presiden sudah tidak jelas alias "plin-plan" bagaimana para menteri mau bekerja dengan baik?

Seharusnya menteri dan Presiden saling bersinergi dalam pemerintahan agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia tercinta. Sehingga korban yang jatuh tidak semakin banyak.

Maka di dalam Islam jelas struktur negara dan amanahnya, jadi tidak akan ada istilah "mencla-mencle" dalam mengambil kebijakan. Landasannya terikat hukum Syara' yaitu Al-Qur'an dan Sunnah.

Nah, sangat jelaslah bahwa Islam sangat memuliakan manusia dan menghargai nyawa manusia. Satu nyawa kaum muslim yang hilang lebih berharga oleh Allah SWT., daripada bumi dan seisinya.

Terahir, mari sama kita semua menyadari betapa Maha besarnya Allah SWT yang telah menciptakan kita dengan seperangkat aturanNya. Tidak ada yang perlu kita sombongkan dan berpaling dari aturan-Nya. Marilah kita segera kembali kepada syari'atNya yang mulia dan Maha sempurna. Wallahu'alam-bishoab.
Previous Post Next Post