DARI KOREA AKU BELAJAR

By : Rahmatiah

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.

Korea selatan termasuk negara terbaik urutan wahid (pertama) tingkat pendidikannya di dunia dalam survei lembaga edukasi dan perusahaan penerbitan pearson di tahun 2017-an terakhir terbitnya.  Yang menjadikannya seperti sekarang ini adalah pendidikan, durasi waktu  belajar mereka di sekolah bisa mencapai 16 jam dalam sehari itu pun belum termasuk belajar sendiri ataupun bimbingan belajar di institusi lain. 

Dengan durasi  yang sebegitu lama digunakan untuk belajar dalam sehari ada 5 mapel yang diutamakan ialah Matematika, sains, bahasa korea, studi sosial, dan bahasa inggris karena hanya mapel itulah yang mempengaruhi kemajuan negara mereka terhadap dunia. Alih-alih para pelajar tekun, disiplin, bertekad dalam belajar karena keketatan pendidikan yang diemban dan juga ditekan oleh para pendidik agar mencapai target kesuksesan mereka untuk lolos seleksi entah itu masuk perguruan tinggi, atau sekolah formal.

Biaya serta kualitas pendidikan disana sudah tak bisa diragukan lagi semua fasilitas lengkap dan terjamin, setiap ruang kelas ber-AC, ada layar LCD, terkoneksi internet secepat kilat, disediakan komputer/laptop, nyamannya perpustakaan semua buku pendidikannya tersedia, hingga seragamnya pun berbahan sutera yang halus dengan tampilan kece serta  para pendidik dari lulusan/alumni ternama. Dan pantas saja membutuhkan biaya yang besar untuk mendapatkan semua itu.

Walaupun butuh biaya yang besar sekalipun dari kalangan bawah (miskin) mereka tetap bertekad dan berusaha untuk mengemban ilmu di institusi formal terbaik, orang tua mana yang tak ingin anaknya sukses?! Karena dengan pendidikanlah yang sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka dengan stigma/pandangan tersebut sudah mengakar dalam ikatan negaranya.

Dengan pendidikan sedemikian terbaik, ternama, menghasilkan pelajar yang cerdas dengan berbagai prestasi yang didapatkan entah itu menang di lomba sains, sosial, bahasa inggris, atau matematika baik itu lokal maupun  internasional. 

Sederet prestasi yang dimiliki tidak menjadi jaminan kalau mereka kuat dalam menghadapi sebuah masalah, karena faktanya tingkat bunuh diri akibat stress tergolong tinggi dinegara korea, angka bunuh diri di korsel mencapai 26,6 per 100.000 orang pada tahun lalu atau dua kali lipat dibanding Amerika Serikat (AS). (Seoul, News.id) bahwa pada tahun 2012 korea selatan termasuk urutan ke-10 jumlah tertinggi didunia, dari fakta seperti itu mengapa tingkat bunuh diri disana meningkat drastis dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan sederet prestasi yang dimiliki negara tersebut salah satunya adalah pendidikan?!

Wajar saja  pendidikan begitu menghasilkan anak bangsa yang seperti itu karena negaranya menganut sistem materialistik disebut dengan kapitalisme, sistem yang rusak menghasilkan jiwa yang rapuh menjadikan materi sebagai sandaran/tolak ukurnya karena sumber dari sistem itu dibuat oleh manusia dan untuk manusia ketahuilah bahwa manusia adalah makhluk terbatas maka tak bisa dijadikan solusi dalam aturan hidupnya karena keterbatasannya tersebut.

Jadi solusi terbaik yang memuaskan akal dan hati manusia sesuai dengan fitrohnya adalah Islam, memberi ajaran serta petunjuk terbaik kepada manusia segala problematika hidup terselasaikan dengan baik dan benar yang menjadikan Qur'an dan Sunnah sebagai tolak ukurnya agar mendapat kebahagiaan karena Ridho dari Sang Pencipta. 

Berkaitan dengan pendidikan, dalam islam memberikan pengajaran yang menciptakan jiwa tangguh, pejuang, cerdas, berprestasi, kreatif, serta berakhlak mulia. Prestasi yang dihasilkan hingga saat ini masih terasa kebermanfaatannya bahkan telah berkembang pesat diantaranya ialah ibnu sina dibidang kedokteran (medis), Alkhawarizmi ahli matematika, Abbas ibn Firnas pencetus pesawat,  serta lainnya.

Jadi tujuan pendidikan dalam islam adalah meningkatkan pemahaman umat terhadap agama, sains dan teknologi semua itu bisa di dapatkan secara GRATIS! Dari biaya, fasilitas, ilmu yang diemban, dan bahkan dibiayai semua kebutuhan pokok selama menuntut ilmu bisa di dapat hanya dalam sistem Islam ialah Khilafah islamiyah.

Karena sudah menjadi suatu kewajiban bagi khalifah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat, semua di semesta ini  berasal dari Allah untuk itu dalam segala aspek kehidupan manusia haruslah mengikuti sesuai aturan dan perintahnya sehingga Allah pun meridhoi nya didunia dan akhirat lalu mendapatkan kebahagiaan hakiki. Karena negara lah yang mengambil peran terbesar dalam mengikat suatu aturan oleh karena itu agar mendapatkan pendidikan terbaik yang di idamkan rakyat maka haruslah bersistem Islam yaitu khilafah islamiyah minajinubuwwah. 

Nasib kaum non muslim pun terjaminkan oleh khalifah sama seperti kaum muslim yang lain bisa mengemban pendidikannya akan tetapi non muslim lebih condong ke pengajaran sains dan tekhnologi disamping itu pun mereka tetap di beri asupan kerohanian islam agar tersadarkan dan pastinya tidak bersifat memaksa karena hal seperti itu bukanlah bagian dari islam dan tergantung pilihannya karena telah di beri akal harusnya menggunakan sebaik mungkin.

Dari korea aku belajar bahwa pendidikan terbaik bukanlah cerdas merangkai pencapaian dalam hal materi seperti yang mereka tujui sehingga menjadi bagian dari negara maju didunia karena parameternya seperti itu, oleh karenanya menghasilkan jiwa yang rapuh dan bermental kerupuk, namun sangat berbeda dengan islam yang menjadikan jiwa yang beriman, kuat, dan tawakkal hasil dari pendidikannya berakhlak mulia serta menghasilkan banyak karya sehingga bermanfaat bagi umat. 

Ada 4 tipe pengklasifikasian agar mengetahui posisi  mereka berada di naungan mana,  ialah sebagai berikut :  Tipe ke 1. Sejahtera dan di Ridhoi Allah, 2. Tidak sejahtera di Ridhoi Allah,  3. Sejahtera dan tidak di Ridhoi Allah, serta 4. Tidak sejahtera dan tidak di Ridhoi Allah. Kira-kira korea selatan masuk ke tipe mana yaa?! Yups, ialah berada di tipe yang ke 3. Sejahtera dan tidak di Ridhoi Allah karena sistem yang di gunakan bukanlah berasal dari Sang Pencipta melainkan sistem dari manusia alih-alih untuk kepentingan bersama padahal untungnya individual saja sehingga hasilnya seperti itu. Naudzubillah. 

Jadi hasil pendidikan terbaik  puncaknya pada akhlak mulia, pemikiran yang bisa pecahkan segala problematika hidup, serta ilmu yang bermanfaat sehingga menghasilkan karya lalu di manfaatkan oleh umat. Tentunya semua itu hanya bisa di dapat dalam naungan Daulah Islamiyah sumber aturan hidup dari Sang Pencipta berdasarkan Qur'an dan Sunnah  yang di Ridhoinya. Islam tak hanya menyuruhmu cenderung pelajari ilmu akhirat saja akan tetapi ia membuatmu agar tak lalai hidup didunia, islam pun memberi kebebasan kepada umatnya untuk mengurus urusan dunianya selama masih dalam koridor yang di halalkan. Serta menuntut ilmu itu suatu kewajiban bagi umat islam sebagaimana ada hadisnya,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)
Wallahu'alam bissawab. . .
Previous Post Next Post