Berorientasi Industri, Pendidikan Negeri Minus Visi

Oleh : Pitri Rosada

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendorong upaya membangun ‘perjodohan’ atau kerjasama antara perguruan tinggi atau Kampus dengan industri.
Strategi ini dinilai penting agar perguruan tinggi dan industri bisa terkoneksi untuk saling memperkuat keduanya. Menurut Nadiem, Kampus bisa menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan dunia usaha.

Pemerintah, kata Nadiem, memiliki sejumlah peran yakni sebagai pendukung, regulator, dan katalis. Meski demikian, pemerintah tidak bisa memaksa pihak Kampus dan industri untuk saling bermitra lewat regulasi, melainkan dengan berbagai macam insentif untuk berinvestasi di bidang pendidikan, misalnya lewat penelitian.

Dia menjelaskan, bahwa Kemendikbud telah menjalankan program Kampus Merdeka. Salah satunya untuk menghasilkan mahasiswa yang unggul dan bisa menjadi pendisrupsi revolusi industri 4.0.

Selain itu, diungkapkan juga bahwa kementerian keuangan (Kemenkeu) juga telah mengeluarkan insentif terkait sejumlah penelitian vokasi.

“Hal (insentif) itu juga akan terus kami kembangkan untuk membuat para industri tertarik berpartisipasi dengan pihak kampus,” ujar Nadiem dalam video conference, peresmian pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) virtual Tahun 2020. Sabtu (4/7/2020).

Nadiem pun menyebut, struktur partisipasi mahasiswa saat magang di industri juga harus diubah. Dalam program Kampus Merdeka, konsep magang diperpanjang dari yang biasanya hanya sekitar dua bulan kini bisa menjadi satu semester hingga satu tahun.
Harapanya, agar para mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan belajar di industri lebih baik mendalam.

“Nantinya, kesempatan industri untuk merekrut (pekerjaan) bagi mahasiswa tersebut pun menjadi jauh lebih besar,” terang Nadiem.

Di sisi lain, Menteri Nadiem juga menyampaikan, bahwa pihaknya juga mendorong berbagai macam program studi untuk melakukan ‘pernikahan massal’ secara mendalam dengan industri.
Nadiem mengatakan ‘perjodohan massal’ antara pihak Kampus dan industri dilakukan hingga tahap kontrak rekrutmen mahasiswa di perusahaan, terkait peluang usaha.

Visi pendidikan telah kehilangan tujuan haqiqi,sebab pendidikan  hanya berorientasi industri semata. Terlihat adanya upaya mentri pendidikan dan kebudayaan yang akan mendorong  kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri,nadiem makarin menilai upaya ini penting agar perguruan dan industri bisa terkoneksi saling memperkuat keduanya. dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha.

Dalam hal ini terlihat bahwa pemerintah hanya menjadikan fungsi dan visi lembaga pendidilan hanya sebatas untuk mencetak tenaga kerja bagi industri dan dijadikan komoditas pendayagunaan sumber daya manusia agar siap bekerja dan bersaing.

Padahal problem yang sebenarnya yang harus diperbaiki dan diselesaikan adalah kualitas SDM yaitu karakter, adab,dan moral.sebab tujuan pendidikan bukan hanya membentuk SDM yang unggul tapi juga berkepribadian yang sesuai tuntunan islam,karna pendidikan jika hanya dengan pengetahuan dan pengalaman saja,tapi karakter,mental,dan bermoral kapitalisme yang hanya bertujuan ilmu dunia dan mendapatkan materi yaitu keberhasilan industri adalah tak cukup dan bahkan menjadi sia sia.sebab ini bukan lah tujuan haqiqi dari pendidikan.

Sebenarnya tujuan dari pendidikan adalah tidak hanya unggul dalam keterampilan dan nilai bagus tapi juga tapi bagaimana generasi juga memiliki kepribadian baik,berkarakter islami agar bisa memahami tujuan generasi belajar dan  mampu bagi generasi memahami kemana ilmu mereka akan di amalkan dan apa tujuan dari pengamalan ilmu mereka.selain itu tujuan dari pendidikan adalah mencapai kepada untuk apa mereka diciprakan di dunia yaitu membentuk generasi yang bertakwa kepada Allah swt.

Maka dalam membentuk generasi seperti ini tidak bisa dibangun dengan sistem sekarang ini sebab hanya islam saja solusi yang mampu melahirkan generasi yang beradab dan cerdas.

Dalam islam memiliki solusi yang terstruktur,terprogram,berkurikulum akidah islam dan menumbuhkan upaya sadar bagi generasi setiap individu.yaitu, 1.kepribadian islam,2.menguasai pemikiran islam dengan handal,3.menguasai ilmu terapan,4.memiliki keterampilan yang tepat guna dan berdaya guna.
Previous Post Next Post