Pandemi Covid-19 Semakin Mencekam, KDRT Meningkat Tajam


Oleh: Maryatiningsih (Ibu Rumah Tangga)

Pandemi Covid-19 terus berkembang di Indonesia, walaupun berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaranya, tetapi belum mengalami penurunan bahkan terus bertambah. Masalah pandemi ini menyebabkan banyak kasus - kasus yang yang luar biasa. Apalagi sejak PSBB di terapkan di berbagai wilayah, khususnya di kota Bandung, kriminalitas dimana - mana, baik di tempat umum atapun di lingkungan rumah. Karena sedang di terapkan PSBB maka kebanyakan kegiatan di rumah. Mereka berdiam diri di rumah berkumpul dengan suami anak dan istri serta keluarga lainnya. Tetapi justru tidak sedikit momen tersebut malah menjadi polemik. Sebagian dari mereka, pasangan suami istri  sering berinteraksi maka potensi konflik muncul dan mengakibatkan terjadi KDRT. Dan penyebabnya rata-rata masalah ekonomi yang tidak memadai, karena selama PSBB diterapkan banyak pengangguran karena dirumahkan, atau di-PHK. Sedangkan kebutuhan banyak yang harus di penuhi, apalagi di momen ramadhan seperti ini.  Para ibu mengalami dilema, seperti yang di lansir dari;

DARA | BANDUNG  Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meningkat tajam selama satu bulan terakhir ini. Suami yang kehilangan mata pencaharian gara-gara terdampak pandemi virus corona (Covid-19) diduga sebagai penyebabnya.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, saat kondisi normal biasanya dalam satu bulan pihaknya hanya menerima satu laporan kasus KDRT. Namun selama pandemi virus corona ini, jumlahnya meningkat hingga tujuh kasus.  Sekarang ini naik jadi tujuh kasus, padahal biasanya sebulan itu paling cuma satu kasus. Mungkin ini berkaitan dengan suami yang lebih banyak diam dirumah karena kehilangan pekerjaan gara gara pandemi virus corona, kata Kombes Pol Hendra Kurniawan di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (24/4/2020).

Karena pandemi corona membuat banyak masyarakat yang terpaksa dirumahkan atau kerja di rumah, sehingga pendapatan mereka menurun.

Di sisi lain kebutuhan rumah tangga cukup tinggi. Ditambah seringnya suami-istri berinteraksi selama di rumah, potensi konflik menjadi meningkat. Akibatnya, banyak terjadi penganiayaan terhadap istri atau suami. kasus KDRT menjadi fenomena gunung es karena jumlah kasus yang ditangani dimungkinkan lebih banyak terjadi, mengingat kepolisian hanya menangani kasus sesuai laporan. Diduga, masalah rumah tangga banyak yang tidak dilaporkan kepada kepolisian dengan berbagai alasan.

Miris banyak kriminalitas terjadi sejak pandemi Covid-19. Semoga pemerintah mampu mengatasinya, supaya tidak ada lagi masalah - masalah kriminal lainnya. Memang pemerintah sudah berupaya keras mengatasi masalah pandemi ini, dari berbagai segi. Tetapi apakah sudah benar atau belum dan optimal atau tidak? Tidak dipungkiri jika sebagian masyarakat meragukan kinerja pemerintah, apalagi dengan sistem kapitalis. Dimana sistem ini hanya menghitung untung dan yang di gunakan adalah asas manfaat.

Sampai sekarang bantuan yang dijanjikan pemerintah masih belum optimal, buktinya masih banyak yang mengalami kelaparan dimana-mana. Masih belum jelas bantuan yang di gembar gemborkan oleh pemerintah. Yang akhirnya misbar terus bertambah, masyarakat jadi kebingungan dengan masalah ini. Hanya sistem Islam saja yang mampu mengatasinya, dengan tuntas dan tepat, karena sistem Islam akan mengatur semua aspek kehidupan, baik kesehatan, pendidikan dan juga ekonomi. Wallohualam bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post