Tingkat Depresi Makin Tinggi, Ketika PHK Menghampiri


Oleh : Sumiati 
Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif 

Dilansir oleh SuaraJabar.id pada tanggal 17/04/2020, makin banyak orang terkena gangguan jiwa atau orang gila di Jawa Barat. Ini karena mereka di-PHK karena dampak virus corona. Kadinkes Jabar Berli Hamdani mengatakan peningkatan orang gila di tengah wabah corona ini terlihat dari banyaknya kunjungan ke beberapa rumah sakit jiwa yang ada di Jabar. "Pastinya ada peningkatan, walaupun belum ada datanya. Tetapi kunjungan ke RSJ semakin naik," kata Berli saat dihubungi via pesan singkat, Jumat (17/4/2020).

"Kalau lihat di jalan-jalan yang lengang, banyak kita lihat ODGJ juga Gepeng gelandangan dan pengemis semakin ramai. Malah di beberapa flyover mereka bergerombol," imbuhnya. Dengan adanya peningkatan ini, Pemprov Jabar dalam hal ini Dinas Kesehatan, akan segera melakukan langkah penanganan peningkatan orang gila tersebut.

Berli mengatakan, langkah sementara yang diambil yakni, dengan berkoordinasi dengan dinas terkait, pemerintah kota dan kabupaten untuk melakukan pelacakan terhadap para ODGJ tersebut. "Pemerintah kota/ kabupaten, melakukan pelacakan sampai pada merujuk. Sementara provinsi merawat di RSJ," ucapnya. Sebagai langkah antisipasi meningkatnya orang gila dampak covid 19 ini, saat dihubungi secara Terpisah Humas RSJ Provinsi Jabar, di Cisarua, Kabupaten Bandung Bandung Barat, Yuni Lestari mengatakan, RSJ Pemprov Jabar, telah menerapkan SOP untuk menekan covid 19 ini. Diantaranya, seluruh petugas baik petugas kesehatan atau petugas non kesehatan seperti contohnya satpam, telah diberikan alat pelindung diri serta penerapan sosial distancing, kepada mereka yang berkunjung ke RSJ.

"Sementara, skrining covid untuk pasien ODGJ, penyediaan ruang khusus untuk penanganan covid, melaksanakan SOP Covid untuk pasien ODP, PDP, atau OTG yang ditetapkan oleh Direktur Utama RSJ," ucap dia, melalui konfimasi pesan singkat. Berdasarkan data Disnaker Jabar, dampak dari covid 19 ini, ada belasan ribu karyawan terpaksa diputus hubungan kerja oleh perusahaan. Kadisnaker Jabar M. Ade Afriandi mengatakan, dari hasil pendataan, belasan ribu pekerja itu diputus hubungan kerjanya oleh ratusan perusahaan. "Ada 340 perusahaan yang melaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 11.260 pekerja," kata Afriandi, saat dihubungi via pesan singkat di waktu yang sama. Pemutusan hubungan kerja, lanjut Afriandi paling banyak terjadi di wilayah dua provinsi Jabar yang meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Subang, dan Purwakarta. "Total di wilayah dua ini mencapai 5.800 yang diputus hubungan kerjanya," kata dia.

Imbas dari PHK sangat tampak, semakin merajalelanya pengemis di jalanan. Di satu sisi masyarakat diminta untuk menjaga jarak, dan diam saja di rumah. Namun di jalanan pengemis makin menjamur, penyebab utamanya adalah kebutuhan hidup tidak bisa dipenuhi. Pekerja dirumahkan atau PHK, mencari keahlian lain tentu tidak mudah mendapatkannya dalam waktu singkat. Sementara dari penguasa tidak ada bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada pilihan bagi sebagian masyarakat tertentu, kecuali mengemis dari pada mencuri atau kelaparan.

Begitupun makin meningkatnya orang yang stres hingga gila. Semua itu dampak nyata dari tertekannya masyarakat karena situasi dan kondisi saat ini, terutama masalah ekonomi. Di sinilah abainya penguasa untuk membuat rakyatnya tenang, tidak ada periayahan yang pasti untuk masalah ekonomi. Masyarakat diminta untuk mencari sendiri dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tanpa diberikan bimbingan untuk mendapatkan penghasilan, agar bisa mempertahankan hidup. Demikianlah akibatnya jika sistem Islam tidak diterapkan, segala permasalahan umat terbengkelai. Sumber daya alam yang diperuntukkan bagi masyarakat pun dikuasai asing.

Dalam situasi seperti ini, sebenarnya, Allah Swt. menuntun hamba-Nya untuk mendekat. Tidak ada pilihan lain, karena hanya Allah Swt. tempat berlindung semua hamba, Allah Swt. yang memberi ujian, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar cinta hamba-Nya kepada Sang Khalik. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS Al-Baqarah  [2] : 155

﴿١٥٥﴾وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ 

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."


Kondisi saat ini sesuai dengan ayat di atas. Sejatinya itu peringatan Allah Swt. dilanjutkan dengan  firman Allah Swt :

﴿١٥٦﴾ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ 

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"."
(Q.S. Al-Baqarah ayat 156)

Inilah ciri-ciri hamba Allah ketika diuji dengan berbagai ujian. Lalu Allah memberikan penghargaan bagi siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya. Sebagaimana Firman-Nya :

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Q.S. Al-Baqarah ayat 157)

Semoga dengan ujian berat ini, seluruh manusia mampu mengambil ibroh, sehingga tidak salah dalam bertindak dan semakin melayakkan diri di hadapan Allah Swt. 
Wallaahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post