Penguasa Bermental Pengusaha

Oleh : Ummu Aimar

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Indonesia punya peluang untuk menyuplai alat pelindung diri (APD) dan hand sanitizer bagi negara lain yang tengah dilanda pandemi virus corona. Alasannya, Indonesia punya pabrik dan infrastruktur untuk memproduksi barang yang kini dibutuhkan dunia itu.

Sri Mulyani menyampaikan hal itu setelah mendampingi Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) G-20 melalui telekonferensi di Istana Bogor, Kamis (27/3) malam. Menurut Sri, dalam KTT itu para pemimpin negara G-20 berupaya memperlancar dan meningkatkan pasokan alat-alat kesehatan (m.jppn.com, 27/03/2020).

Hal ini kontradiktif dengan fakta di lapangan yang memperlihatkan kondisi rakyat terutama tenaga medis yang menjadi pasukan utama dalam perang melawan virus ini tidak mendapatkan alat pelindung diri (APD) yang memadai maupun alat-alat lainnya untuk mengatasi pandemi Convid-19 ini. Ini harusnya diberikan oleh pemerintah, tugas dan tanggung jawab untuk memberikan semua pelayanan kebutuhan medis. Tapi pemerintah malah sibuk mengurus untuk mengekspor keluar negeri APD tersebut. Disaat kondisi indonesia pun masih membutuhkan banyak APD tersebut.

Pun dengan di Indonesia masih membuka WNA masuk indonesia bahkan sebelumnya telah mempromosikan dan menggenjot pariwisata dengan memberikan diskon pesawat terbang. Pemerintah lebih menginginkan devisa tapi keselamatan nyawa rakyatnya tidak sepertinya dipikirkan. Tenaga kerja asing masih diterima dengan alasan investasi /sektor industri.

Dalam islam, tugas Negara yaitu sebagai pelindung bagi rakyatnya, keselamatan diutamakan bukan malah mementingkan pribadi yang hanya untuk mendapatkan keuntungan. Negara wajib menjaga keselamatan dan nyawa rakyatnya. Dan pemimpin harus bersikap tegas, sigap untuk menyelesaikan masalah hingga tuntas hingga Negara ini aman. Pun dengan menegakkan syariatnya agar Allah meridhai kehidupan kita.

Peran negara sangatlah dibutuhkan dalam pencegahan virus ini supaya tidak semakin membabi buta dan semakin banyak korban. Salah satunya menjadikan keselamatan rakyat sebagai hal yang paling utama yang harus dimiliki dari seorang pemimpin. Bukan malah mementingkan untung dan rugi.

Wabah Covid-19 ini makin menyadarkan kita bahwa kita butuh pemimpin Muslim yang bertakwa.Tentu yang menerapkan syariah Islam. Pemimpin Muslim akan senantiasa memperhatikan urusan dan kemaslahatan rakyatnya.

Rasul saw bersabda:

فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ 

Pemimpin masyarakat adalah pemelihara dan dia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya (HR al-Bukhari dan Muslim).

Peringatan ini merupakan tugas Penguasa agar bisa bertanggung jawab sepenuhnya untuk keselamatan rakyatnya. Bisa kita ingat, wabah seperti ini pun pernah terjadi pada masa Khilafah Umar ra. Beliau adalah pemimpin yang tegas, sigap dan berkerja keras untuk keselamatan rakyatnya agar wabah tersebut segera terselesaikan.
Inilah yang seharusnya diteladani oleh para pemimpin Muslim saat menghadapi wabah yang harus dicontoh.

Namun, saat ini kita hidup dalam sistem kapitalisme dan di bawah penguasa yang sangat abai terhadap rakyatnya. Sistem kapitalisme dan penguasanya lebih mementingkan material ekonomi dari pada nyawa rakyatnya, seakan nyawa disepelekan.

Saatnya kita dan seluruh rakyat menyadari kebobrokan sistem kapitalisme dan para penguasanya yang zalim didalam kepemimpinannya saat ini. Saatnya kita bangkit untuk menegakan Islam dan mencampakan sistem kufur yang terbukti kerusakannya. Hanya Islam satu satunya sistem terbaik di muka bumi ini. Karna terbukti Islam menghadirkan para pemimpin yang bertanggung jawab, amanah, takut kepada Allah dan menerapkan sistem Islam.

Walahu'alam

Post a Comment

Previous Post Next Post