Menurut keterangan Ansori yang juga Ketua Kelompok Tani Karya Bhakti Desa Ladang Panjang, jika kasus ini sudah dilaporkan baik ke Polres Sarolangun maupun ke Inspektorat Sarolangun atas dugaan penyimpangan DD tahun anggaran 2018.
" Kami sudah laporkan ke Polres dan Inspektorat karena kami menilai Laporan Realisasi Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun anggaran 2018 diduga banyak sekali penyimpangan," sebut Ansori.
Dijelaskannya, seperti pembangunan irigasi yang didalam laporan pertanggunjawaban desa tercantum menggunakan dana desa sebesar kurang lebih Rp 273 juta, padahal pembangunan irigasi tersebut menurut dirinya dan warga dari dana DAK tahun 2018.
" Jelas pembangunan irigasi ini fiktip. Ditambah yang lain seperti dana makan mimun dan sewa tempat sekali rapat yang mencapai puluhan juta, tentu menjadi pertanyaan bagi kami," bebernya.
Masih dikatanya, jika masih ada dugaan penyimpangan lainnya yang dilakukan oleh mantan PAW Kades Ladang Panjang TZ. Pasalnya dari data laporan pertanggungjawabaan APBDes yang dipegang Ansori sangat banyak sekali dugaan penyimpangan.
" Kami masyarakat ingin tahu kejelasannya, karena selama ini kami menilai masalah ini ditutup-tutupi oleh yang bersangkutan dan koloni nya yang lain," tambahnya.
Terakhir, Ansori berharap Polres Sarolangun dan Inspektorat Kabupaten Sarolangun untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut, karena menurutnya ini sudah masuk ranah pidana dan terlalu lama.
" Kami menunggu hasil penyidikan baik dari Polres Sarolangun dan Inspektorat Kabupaten Sarolangun, semoga ini cepat terselesaikan, cuma itu harapan dari kami sebagai masyarakat," pungkasnya. (SRF)
Post a Comment