N3 Limapuluh Kota - Potensi desa wisata Nagari Taeh Bukik yang berada di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatra Barat sangatlah menjanjikan. Daerah dengan luas 26,91 kilometer persegi dari 27,05 kilometer persegi luas Kecamatan Payakumbuh ini mempunyai kontur perbukitan yang memberikan nuansa pemandangan horizontal ke arah mana saja.
Pemandangan menarik bisa didapatkan tatkala berada di kaki bukit Gunung Bungsu ketika cuaca cerah. Sepanjang jalur selingkar gunung bungsu bisa didapatkan pemandangan dengan hamparan hutan dan ladang serta ngarainya. Dari kejauhan pada malam hari akan nampak kelap kelip lampu di kota Payakumbuh.
Nagari Taeh Bukik ini berjarak sekitar 7 kilometer dari ibu kota kecamatan serta 18 kilometer dari ibu kota kabupaten Sarilamak. Ada 4 jorong yang ada disini yakni Pogang, Talago, Bukik Tapuang dan Pabatungan.
Di sini pernah diadakan Kejuaraan Nasional Paralayang pada 9 — 14 Juni 2015 yang lalu. Kejuaran ini diikuti oleh atlet olahraga nasional yang menampilkan kebolehan di ajang bergengsi ini. Walaupun iven kejuaran sudah usai tapi minat pengunjung tetap tinggi dan menjadi tempat favorit untuk menyaksikan paraglider yang sedang berlatih.
Tidak itu saja ternyata disini pernah diadakan gelaran Kejuaraan Grasstrack & Motocross. Sejak era tahun 2000an ada saja sirkuit baru dibuat, namun non permanen. Iven selesai, trek pun tak terpakai lagi, kembali pada kondisi semula sebagai lahan perladangan masyarakat.
Akhirnya muncul Sirkuit Tanjuro milik Sestiadi Bay dengan panjang lintasan 1200 meter dengan 14 tikungan. Dilengkapi 2 table top, speed jump dan berstandar nasional. Dibangun di atas lahan seluas 5 hektar, selanjutnya tinggal finishing untuk menggelar kejuaraan grasstrack & motocross kembali.
Disamping Nagari Taeh Bukik terkenal dengan makanan traditional yang namanya Pinyaram yang bersal dari tepung beras dan gula aren. Pinyaram dari sini terkenal kemana-mana dan banyak penggemar makanan traditional ini memburunya sampai ke tempat pembuatnya. Salah satunya Jemari Hasmi (65) warga jorong Pabatungan yang sudah terkenal akan pinyaram buatannya.
Rinaldi, salah seorang pelaku usaha geowisata di Luak Limopuluah mengatakan bahwa potensi wisata di Nagari Taeh Bukik ini sangat menjanjikan untuk pengelolaan usaha wisata. Dengan sinergi dengan Nagari serta seluruh komponen masyarakat maka sektor pariwisata bisa lebih dikembangkan kedepannya.
"Dengan pemandangan yang indah serta keramahan penduduknya maka pengunjung akan berduyun duyun berdatangan yang nantinya akan menambah pendapatan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat", ujar Rinaldi. (Rstp)
Post a Comment