Meningkatkan Kualitas Ibadah Pada Era Wabah


Goresan Pena Abu Mush'ab Al Fatih Bala
(Penulis Nasional & Pemerhati Politik Asal NTT)

Memasuki bulan Suci Ramadhan tahun ini banyak hal yang menjadi kenangan. Seperti ada yang hilang dari kebiasaan.

Misalnya Tarhib Ramadhan yang dilakukan dalam bentuk pawai tidak dilaksanakan. Padahal semua ingin menyampaikan rasa gembira dengan kedatangan bulan suci ini.

Semua pun rindu Shalat Tarawih yang biasa dilakukan berjama'ah di Masjid dilanjutkan dengan kultum (kuliah tujuh menit) dan tadarusan berjama'ah. Ternyata banyak yang kecewa bahkan sedih di beberapa Masjid terpaksa shalat Tarawihnya tidak dilaksanakan. Hanyalah himbauan yang terpampang agar shalat sunnah ini dilaksanakan saja di rumah.

Demi memutus mata rantai wabah Corona. Ini lah ujian bagi Kaum Muslimin dan InsyaAllah akan bernilai pahala jika ibadah tetap dijaga dan ditingkatkan. Jika sebelum wabah ibadah kita biasa-biasa saja, harusnya dengan datangnya wabah ini ibadahnya harus ditingkatkan. Kesulitan bukan faktor penghambat ibadah.

Jika tidak memungkinkan Shalat Tarawih di Masjid, Kaum Muslimin masih bisa meningkatkan kualitas ibadahnya. Yang penting siapkan niat dulu bahwa semua jenis ibadah di dalam dan di luar bulan Ramadhan adalah untuk mencapai ridho Allah SWT.

Ditambah dengan keyakinan bahwa semua amal ibadah dilipatgandakan pada bulan ini hingga ratusan kali. Malam Lailatul Qadar (malam yang lebih baik dari seribu bulan) Allah SWT berikan kepada hamba-Nya yang sangat bertakwa. Bahkan imbalan lainnya adalah masuk Surga. Dan yang ternikmat dibandingkan semua itu adalah melihat wajah Allah SWT di akhirat.

Maka ikhtiar untuk mendapatkan itu semua harus dimulai sejak dini. Buatkan jadwal amal ibadah harian. Misalnya Shalat Tahajud sebelum sahur, sahur, Shalat Dhuha, Mengaji Al Qur'an, Shalat 5 waktu, Mengikuti Kajian Online, dsb.

Semuanya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Mumpung masa stay at home ini bagi sebagian Kaum Muslimin yang libur panjang semisal para guru, dosen, mahasiswa dan pelajar bisa memanfaatkan waktu bersama keluarga melaksanakan jadwal amal ibadah di atas.

Ajak semua anggota keluarga untuk melakukan kebaikan bersama. Ayah di rumah bisa menjadi Imam Shalat bagi anggota keluarganya.

Dan jangan lupa membangun kepekaan sosial bagi setiap anggota keluarga. Bulan Ramadhan adalah Bulan Sedekah, Bulan Dakwah.

Allah SWT mencintai hamba-Nya yang gemar bersedekah dalam keadaan lapang atau sempit. Lihatlah saudara kita yang kesulitan karena di PHK atau karena kesulitan ekonomi tak mampu membeli makanan untuk sahur dan berbuka.

Dengan sedekah kita akan menyelamatkan kehidupan mereka. Menurut sebuah hadis shahih disebutkan barangsiapa yang memudahkan kaum Muslimin di dunia maka Allah SWT akan menutup aibnya di akhirat dan memudahkan langkahnya ke surga.

Bulan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan konten-konten dakwah. Semisal video kajian, nasihat-nasihat Islami, dan ajakan ngaji online.

Ini penting agar kaum Muslimin banyak mengingat Allah SWT dan kembali ke ajaran-Nya yang mulia. Bukankah terbukti banyak Syariah Islam yang mampu menjadi solusi masalah umat, termasuk dalam menghadapi wabah.

Andaikata dulu penguasa serius melakukan lock down pada bulan Desember tentu masyarakat tidak akan terjangkiti virus dan  krisis ekonomi semisal PHK massal tidak perlu terjadi.

Setidaknya masih ada kesempatan untuk memutus mata rantai sebaran virus, dengan tetap stay at home. Sambil berdoa semoga Allah SWT segerakan datangnya sistem baru yang akan menyelematkan negeri ini dari segala macam problem seperti wabah, kemiskinan, korupsi dan lain-lain. []

Bumi Allah SWT, 26 April 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

Post a Comment

Previous Post Next Post