Oleh : M Azzam Al Fatih
Saat ini Dunia sedang dirundung duka. dari negara berkembang hingga negara maju dibuat takut dan mencekam. Dihantui makhluk yang tidak nampak namun mematikan. Dibuat gelisah, panik dan tidak tenang, lantaran dirinya terancam kematian. Kadang merasa seolah tidak ada tempat selamat dari ancaman virus ini. Bayang - bayang kematian pun terus membuntuti kemana pun berada.
Usaha untuk menghindari serangan conora pun dilakukan dari penyemprotan tempat, penutupan tempat umum, pembatasan jam layanan kantor, memborong obat - obatan, masker, sabun cuci tangan, bahkan bahan makanan Hingga barang tersebut langka dari pasaran.
Kebijakan desa pun dilakukan dengan memberlakukan jalan satu arah dan lakukan penjagaan. Membatasi keluar masuk wilayah kampung, serta melakukan penyemprotan kendaraan yang akan melintas jalan tersebut dan tidak memandang siapa dia, entah warga sendiri maupun orang lain, entah rakyat atau pejabat. Mereka pun, selalu menghimbau untuk tidak menerima tamu maupun bertamu.
Perkantoran yang masih buka layanan wajib melakukan pengamanan yang super baik pegawainya maupun publik yang datang. Serta membatasi jam layanan dan jumlah tamu yang hadir. fasiltas publik pun ditingkatkan dengan menyediakan sabun cuci tangan, Hand sanitizer, dan penganjuran untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Itulah fenomena nyata yang terjadi saat ini, hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap virus mematikan hingga membuat manusia panik, resah, galau, dan takut. Meskipun tidak semua orang mengalami demikian.
Sebagai orang beriman tentu berfikir bahwa hal ini tak lepas dari ketetapan sang pencipta, Allah SWT. Di mana Allah yang maha kuasa, menguasai jagad seisinya menciptakan apa yang DIA kehendaki, sebagaimana virus Corona ini. Maka hal terbaik bagi seorang yang beriman adalah dengan selalu berupaya muhasabah diri dan negeri agar kita senantiasa terjaga ketaatan kepadaNYA.
Oleh karena itu mari kita bertafakur atas bencana wabah virus Corona ini.
1. virus covid - 19 muncul disebabkan oleh Hewan - hewan liar dan berbahaya namun dikonsumsi secara liar seperti yang dilakukan oleh orang - orang cina yang notabennya tidak beragama. Hewan tersebut semisal tikus, kelelawar, ular, dan babi. Di Cina hewan tersebut diperjual - belikan bebas bahkan ada yang cara konsumsinya dimakan hidup - hidup. Hal ini jelas, dalam pandangan Islam di haramkan. karena hewan tersebut termasuk hewan yang berbahaya terhadap tubuh manusia. Hewan - hewan tersebut terdapat cacing dan bakteri yang tidak akan mati meski dimasak sekalipun. Nah, apalagi dimakan dalam kondisi hewan hidup atau setengah hidup. tentu hal ini akan menimbulkan penyakit. Seperti apa yang terjadi saat ini.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Al kaidah ayat 3
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
2. Ketika wabah virus Corona mulai menyebar maka para ahli dibidangnya, pun berusaha mencarikan tips agar tidak terkena virus ini seperti menjaga kebersihan. senantiasa mencuci tangan setiap memegang sesuatu atau setiap habis keluar rumah dan bersinggungan banyak orang. Hal ini mengingat kan bahwa Islam mengajarkan untuk mejaga kebersihan, dari cuci tangan, basuh muka dan lainya diwajibkannya. Dan inilah yang disebut berwudhu sebelum menjalankan ibadah sholat. Di mana 14 abad yang lalu Rosululloh SAW menyabdakan bahwa kebersihan sebagian dari iman.
3. Fenomena lainya, banyak orang berbondong-bondong untuk memakai masker sebagai ikhtiar agar tidak tertular virus Corona. Manusia berburu masker dari apotik satu ke yang lainnya hingga tidak satupun masker ia dapatkan. Alternatif membuat masker sendiri menjadi solusi terakhir, yang terpenting memiliki perlindungan penyebaran virus covid -19. Hal ini pun menjadi suatu pelajaran bagi kita bagaimana belajar untuk memakai cadar bagai seorang wanita, penyempurna busana kewajiban dari seorang wanita yaitu memakai jilbab. Sebagai Yanga Allah SWT perintahkan dalam Al Qur'an surat An - Nur ayat 31
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung"
4. Pencegahan penyebaran virus covid -19 lainya adalah dengan menjaga jarak ( display) dengan jarak sekitar 2 meter. Hal ini pun mereka lakukan dengan tertib bahkan di instansi yang tidak meliburkan kerjaannya, memberikan pengamanan yang ekstra. Jarak antara satu dengan lainya pun diatur sedemikian rapi bahkan ada yang diberi pembatas antara satu dengan lainya, dan hanya ada lubang tempat terdengarnya suara. Perlu kita ketahui bahwa hal ini pun islam mengaturnya dengan bahwa antara laki dan perempuan tidak boleh berdekatan jika dia bukan mahrom.
5. Lockdwon, atau berdiam diri serta tidak keluar rumah dengan kebutuhan ekonomi ditanggung oleh negara. Lockdwon ini pula suatu yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.
" Jika kalian mendengar wabah melanda di suatu negeri. maka, jangan memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu jangan keluar untuk lari darinya"
( HR. Bukhori)
6. Selain ke lima tersebut, pencegahan sederhana yang dilakukan manusia ada lagi, yaitu di larangnya berjabat. Karena virus covid 19 penularannya lewat bersentuhan dari yang terkena virus tersebut. Hal inipun menjadi suatu kebiasaan untuk tidak berjabat tangan. Lagi - lagi Islam pun mengajarkan hal ini, bahwa antara laki dan perempuan yang bukan mahram dilarang bersentuhan apalagi berjabat tangan.
Maasya Allah, begitu sempurnanya Islam dan begitu agungnya syariatnya. Di mana setiap yang menjadi syariat mengandung kebaikan bagi manusia. Kebaikan dunia terjaga dari hal - hal yang mendatangkan mudharat dan tentunya pahala dari Allah SWT yang mengantarkan dirinya menuju kebahagiaan Akhirat yang kekal selamanya.
Maka sangat jelas bahwa Ibrah dari virus Corona adalah kembali kepada pencipta, Allah SWT. Menggantungkan segalanya hanya kepada Allah SWT, berupa baik dan buruknya. Kemudian menstandarkan perbuatan kepada syari'atnya berupa halal dan haramnya.
Kembali kepada Allah SWT adalah kembali kepada syari'at NYA. Berhukum hanya kepada hukum Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan ini. Dari sekecil urusan Mau tidur hingga urusan pemerintahan.
Kembali kepada Allah SWT, adalah kembali kepada sistem Islam yang hanya menerapkan hukum Allah SWT secara kaffah. Sistem yang Allah SWT cipta untuk menjadikan kehidupan yang membawa Rahmat seluruh alam. Dan inipun pernah ada dan terbukti selama berabad - abad. Oleh karena itu kembalilah kepada Allah SWT"
#HikmahCovid-19KembalilahKepadanya
#MuhammadAzzamAlFatih
Post a Comment