By : Dian
(Muslimah Pemerhati Masyarakat)
Nyawa rakyat merupakan sesuatu yang perlu diprioritaskan oleh seorang pemimpin. Bagaimana pun kesulitan sebuah kepemimpinan, keterjaminan kebutuhan rakyat adalah modal awal menyelesaikan problematika rakyat.
Kebijakan Presiden Jokowi akan memberikan bantuan tunjangan kepada korban PHK akibat wabah virus corona. Dilansir CNN Indonesia - Pemerintah akan memberikan insentif senilai Rp 3 juta kepada korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor formal di tengah penyebaran virus corona (Covid-19) syaratnya, karyawan yang terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek.
Pemerintah menyiapkan skema bagi mereka yang ter-PHK melalui pembiayaan dari BP Jamsostek, ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso kepada media, pada hari Selasa (24/3/2020).
Ia menjelaskan bantuan tersebut akan diberikan selama 3 bulan. Itu berarti, setiap bulannya korban PHK akan mengantongi insentif sebesar Rp 1 juta per orang.
Selain itu peserta kartu prakerja diberikan honor insentif Rp 1 juta per bulan selama tiga sampai 4 bulan, ungkap Jokowi.(https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200325130740-92-486758/jokowi-akan-beri-bantuan-rp3-juta-ke-korban-phk-akibat-corona)
Sungguh miris kebijakan yang diambil oleh pemerintah di tengah merebaknya wabah virus corona. Kebijakan yang diambil pemerintah lebih bernilai pencitraan dibanding memberi solusi. Cara rezim saat ini menghadapi peran melawan virus corona sepertinya terseok-seok. Ibarat orang mau perang, masih maju mundur. Di sisi lain mereka menyatakan bahwa keselamatan rakyat adalah utama. Namun, di sisi lain justru tidak cepat mengambil kebijakan.
Pemerintah tak langsung mengambil kebijakan, hal itu dilakukan karena pertimbangan ekonomi, karena negara tak mampu membiayai kebutuhan rakyat. Di tengah desakan rakyat agar pemerintah menopang ekonomi di tengah wabah virus corona, namun Presiden Jokowi justru mengeluarkan beberapa kebijakan:
Pertama, relaksasi kredit rakyat selama 1 tahun. Kedua, penambahan jumlah tunjangan PKH dan bansos sembako sebesar 50 rb/bulan. Ketiga, bantuan selama 3 bulan untuk korban PHK dan penerima kartu prakerja. Empat, pengurangan PPH untuk pekerja bergaji besar.
Insentif yang diberikan oleh pemerintah tidak terlalu mendongkrak ekonomi rakyat, apalagi mengatasi dampak wabah virus corona secara ekonomi. Karena bukan hanya sebagian kecil rakyat yang menjadi sasaran program ini.
Prasyarat juga berbelit yang memungkinkan banyak rakyat tidak akan memanfaatkan bantuan tersebut. Apalagi belum ada dukungan penuh dari pihak lain (perbankan) yang akan justru membuat program tambal sulam, lebih bernilai ketimbang pencitraan disbanding memberi solusi.
Kebijakan yang diambil oleh rezim kapitalis semakin membuktikan gagalnya negara memberi solusi pemenuhan kebutuhan rakyat. Rezim neolib justru semakin berorientasi pencitraan demi mempertahankan kursi karena takut digulingkan.
Sistem kapitalis saat ini tidak akan memberi ruang kepada rakyat dengan kebijakan yang bisa memihaknya. Maka sudah saatnya rakyat menyadari tujuan pemerintah. Sehingga tidak layak lagi rakyat mengagungkan sistem yang telah nyata gagal mensejahterakan dan melindungi rakyat. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem Islam.
Sistem Islam menjadikan rakyat adalah unsur utama yang harus diselamatkan. Rakyat ibarat gembalaan yang perlu di jaga dan di rawat. Sehingga saat wabah seperti ini, dalam Islam pun menjadikan rakyat sebagai acuan utama.
Pemimpin Islam akan menjadikan keimanannya sebagai landasan memutuskan kebijakan. Keyakinan pada Allah SWT, membuatnya tawakal dan berserah diri pada Allah dalam menghadapi wabah.
Dalam Islam pemimpin di tengah wabah harus berani mengambil resiko. Tanpa mempertimbangkan masalah materi, yang utama rakyat terselamatkan, karena standar kebahagiaan seorang muslim adalah ridha Allah, maka pemimpin muslim akan menjadikan ridha Allah sebagai tujuan.
Dalam sistem Islam tugas penting yang diemban oleh negara khalifah adalah menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok dasar rakyat secara langsung maupun tidak langsung. Setiap warga negara khalifah menjamin adanya peluang setiap individu rakyat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelengkap pada level tertinggi yang mampu di capai.
Negara Khalifah menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu masyarakat, orang-perorangan, melalui mekanisme yang diatur hukum syariah. Khalifah juga wajib menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan vital masyarakat yakni keamanan, kesehatan dan pendidikan.
Kita bisa belajar pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab saat ekonomi krisis, ketika roda ekonomi terseok-seok beliau mengeluarkan kebijakan tepat dan tegas sehingga krisis berlalu tuntas.
Khalifah Umar bin Khattab menggerahkan bantuan dari berbagai daerah dengan mengirim surat kepada para gubernurnya. Petugas Khalifah Umar langsung mendatangi Amru bin al-Ash, gubernur di Mesir, Dari hamba Allah, Umar bin al-Khattab, Amirul Mukminin, untuk Amru bin al-Ash. Semoga kesejahtehraan terlimpah padamu. Selanjutnya, tegahkah kau melihatku dan orang-orang di sekitarku, sementara engkau orang-orang di sekitarmu hidup penuh kenikmatan? Tolonglah kami, tolonglah kami.
Amiru bin Ash membalas, Untuk hamba Allah, Amirul Mukminin dari Amru bin al-Ash. Semoga kesejahtehraan terlimpah kepadamu. Saya memuji Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya. Selanjutnya bantuan akan segera tiba. Untuk itu bersabarlah. Saya akan mengirim kafilah untukmu, yang terdepan berada di dekatmu. Sementara yang di belakang berada di dekatku. Saya berharap bisa membawa bantuan melalui laut.
Kemudian berdatangan lagi bantuan serupa dari berbagai daerah wilayah Daulah Islam saat itu. Sehingga bantuan-bantuan tersebut mampu melepaskan kaum muslimin dari penderitaan krisis yang hebat. Benar-benar tercukupi.
Khalifah terjun langsung menangani pembagian makanan dan pembekalan untuk berbagai kabilah di tempat mereka meski kendaraan yang di tungganginya bermasalah.
Begitulah totalitas pemimpin yang beriman, yang takut hanya kepada Allah SWT; " seorang iman adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban". (HR. al-Bukhari)
Dengan demikian untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik mutlak di perlukan dua hal yaitu, sistem yang baik dan pemimpin yang baik. Inilah yang di butuhkan oleh negara ini ke depan. Jika ingin memberikan kesejahteraan kepada rakyat, maka sistem yang telah jelas-jelas merusak harus di ganti dengan sistem Islam yang telah terbukti pernah memberikan kesejahteraan rakyat.
Wallahu a'lam bish-shab
Post a Comment