Saat ini, dunia lagi dilanda duka lara, dengan kasus penyebaran covid-19 yang banyak menghebohkan jagat raya di beberapa negara, termasuk negara ini, Indonesia.
Ketika rakyat dihadapkan dengan kepanikan mengenai virus Covid-19 dengan berbagai pemberitaan yang menumbangkan puluhan bahkan ratusan nyawa manusia, tanpa melihat ras, agama, suku, strata ekonomi, maupun jabatan, tidak ketinggalan tenaga kesehatan yang paling berdiri di gerdang terdepan pun tumbang satu persatu, disinyalir karena alat pelindung diri (APD) untuk para medis kurang memadai dan nyaris tidak terpenuhi, Padahal Indonesia adalah negara dengan bebagai macam sumber daya alam yang dimilikinya, fasilitas memadai dan sumber manusia yang terampil.
Ketika wabah tersebut semakin menyebar luas sampai ke berbagai wilayah Indonesia, barulah mereka panik, mencari alat perlindungan diri (APB) Seperti: masker, baju khusus, sarung tangan, Sepatu, hand sanitizer dan lain sebagainya. Apalagi kepada Para tenaga kesehatan yang berjibaku melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam bidangnya masing-masing.
Namun tidak sebanding dengan persediaan APD Yang ada di negeri ini, tiba-tiba barang langka, stok habis. Padahal barang tersebut sangat di butuhkan untuk alat perlindungan dan keselamatan, belum habis Sampai di situ, tiba-tiba muncul pemberitaan di media bahwa ada barang yang datang (impor) dari cina dan tulisan yang terpampang di depan adalah made in Indonesia, tidak sulit untuk menerima kenyataan, tidak heran Itu akan terjadi.
Seiring dan sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) SRI Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Indonesia punya peluang untuk menyuplai alat perlindungan diri (APD) dan hand sanitizer bagi negara yang di landa pandemi virus corona, alasanya Indonesia punya pabrik dan infastruktur untuk memproduksi barang yang kini di butuhkan dunia. Hal itu di sampaikan setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Konfrensi tingkat tinggi luar biasa (KTT LB) G-20 melalui telekonferensi di Istana Bogor ( 27/3) Malam.
Menurutnya, dalam KTT itu, para pemimpin negara G-20 berupaya melancarkan dan meningkatkan pasokan alat-alat kesehatan, seperti yang terjadi di semua negara yang sekarang ini terjadi apakah d Italia, Eropa secara keseluruhan, Inggris, amerika, indonesia dan negara-negara lainya, semua itu kekurangan alat-alat kesehatan. Negara-negara dunia saat ini sangat membutuhkan APD, Test Kit, cofid-19 dan ventilator, Sri Mulyani Mengatakan untuk menjaga rantai pasok akan produk itu, dana moneter Internasional ( IMF) dan work Bank akan memberikan dukungan agar perusahaan menghasilkan. Sehingga suplai alat kesehatan seluruh dunia bisa di tingkatkan, ini jg salah satu termasuk Indonesia kesempatan, karena beberapa seperti, alat pelindung diri, Indonesia memiliki kapasitas untuk menyuplai ,termasuk hand sanitizer dan lain-lain kata dia ( JPnn.com)
Ini artinya, Indonesia punya dan bisa menyediakan dan membagikan barang tersebut untuk memenuhi persediaan dalam negeri dulu, demi keselamatan seluruh rakyat Indonesia, tanpa memikirkan untung dan rugi apalagi untuk kepentingan pribada atau golongan dengan alasan untuk pertumbuhan ekonomi negara. Ketika penguasa dan para pejabatnya yang hanya memikirkan keuntungan untuk memuluskan keinginannya, maka yang jadi korban adalah rakyat .
Semakin Jelas mereka memperlihatkan bagaimana negara ini di urusin oleh seorang pemimpin yang bukan ahli di bidangnya sebagai pemimpin, tapi dipimpin oleh para pengusaha yang berada dibalik kekuasaanya yang hanya memikirkan untung, dengan menggadaikan nyawa dan kepentingan rakyatnya sendiri, inilah buah dari penerapan sistem kapitalis, maka wajar mencetak orang-orang yang haus dengan materi dan kekuasaan.
Berbeda halnya dalam Islam seorang pemimpin haruslah bertanggung jawab penuh terhadap semua kebutuhan, termasuk perlindungan dan keamanan rakyatnya baik ketika ada bencana wabah maupun tidak ada, semua itu harus menjadi prioritas pertama dan utama. Negara juga wajib menjamin keselamatan jiwa seluruh rakyat terutama para tenaga kesehatan, dengan menyiapkan segala perlengkapan Perlindungan diri dalam menghadapi wabah ini. Butuh seorang pemimpin yang benar-benar meria'yah rakyat tanpa mempertimbangkan untung dan rugi, tanpa melihat sikaya dan si miskin yang rela mengorbankan harta, dan dirinya demi kepentingan umat, pemimpin yang di nanti umat adalah seorang pemimpin yang handal dan propesional dalam ke pemimpinannya. Hanya dalam negara khilafah Mendapatkan pemimpin seperti ini. Allahu akbar.
Allahu a,lam biswab.
Post a Comment