Efektifkah lockdown dalam
Covid-19?
Shofi Lidinilah
(Mahasiswi Bandung)
Setiap detiknya jumlah pasien covid-19 terus bertambah. Baik ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Situs CNBC Indonesia baru saja mengupdate kasus data corona serta pada data pikobar.jabarprov.go.id tertanggal 9 April 2020 pukul 07.43 WIB menunjukkan ada total kasus sebanyak 25594 ODP, 1916 PDP, dan 366 kasus positif Covid-19 (09/04/2020) dan setelah di cek kembali pada pukul 14.43 WIB total karus ODP sebanyak 26943, kasus PDP sebanyak 2091, dan 366 kasus positif corona. Berarti dalam 6 jam bertambah 1349 kasus untuk ODP dan 175 kasus untuk PDP.
Dikutip pada situs liputan6.com bahwa Jawa Barat merupakan wilayah kedua terbesar sebaran kasus positif Corona setelah DKI Jakarta. DKI mencatatkan sejumlah 1.470 kasus. (08/04/2020)
Walaupun Indonesia tidak melalukan tindakan lockdown untuk mengurangi jumlah ODP tetapi Gubenur Jawa Barat menggambil langkah lockdown untuk sebagaian daerah yang diperlukan. Namun, ia mengakui lockdown tak akan bisa dilakukan tanpa izin Negara, “Jika dalam keselamatan warga itu para Lurah, RW, RT melakukan karantina kewilayahan saya kira argumentasi itu bisa diterima. Yang level kota, kabupaten dan provinsi itulah yang harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat” Ucapnya. Republika (29/03/2020)
Untuk mengatasi Covid-19, Rasulullah sudah memberitahu kita untuk mengisolasi diri jika terkena suatu penyakit sehingga tidak akan tertular kepada yang lain, sebagaimana dalam hadist:
"Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjad iwabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.”(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam mengambil kebijakan, salah satunya mengambil tindakan lockdown. Tidak bersikap santai dan tidak mempermudah akses Negara asing yang berpotensi membawa wabah. Pemimpin senantiasa member solusi dan bantuan untuk memenuhi kebutuhan selama lockdown hingga tidak ada wabah lagi di seluruh wilayah negeri. Dan kesemuanya ini akan terlaksana jika Islam sebagai sistem yang digunakan dalam setiap lini kehidupan atau secara menyeluruh (universal).
WaAllahu’alam bi asshowaab
Covid-19?
Shofi Lidinilah
(Mahasiswi Bandung)
Setiap detiknya jumlah pasien covid-19 terus bertambah. Baik ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Situs CNBC Indonesia baru saja mengupdate kasus data corona serta pada data pikobar.jabarprov.go.id tertanggal 9 April 2020 pukul 07.43 WIB menunjukkan ada total kasus sebanyak 25594 ODP, 1916 PDP, dan 366 kasus positif Covid-19 (09/04/2020) dan setelah di cek kembali pada pukul 14.43 WIB total karus ODP sebanyak 26943, kasus PDP sebanyak 2091, dan 366 kasus positif corona. Berarti dalam 6 jam bertambah 1349 kasus untuk ODP dan 175 kasus untuk PDP.
Dikutip pada situs liputan6.com bahwa Jawa Barat merupakan wilayah kedua terbesar sebaran kasus positif Corona setelah DKI Jakarta. DKI mencatatkan sejumlah 1.470 kasus. (08/04/2020)
Walaupun Indonesia tidak melalukan tindakan lockdown untuk mengurangi jumlah ODP tetapi Gubenur Jawa Barat menggambil langkah lockdown untuk sebagaian daerah yang diperlukan. Namun, ia mengakui lockdown tak akan bisa dilakukan tanpa izin Negara, “Jika dalam keselamatan warga itu para Lurah, RW, RT melakukan karantina kewilayahan saya kira argumentasi itu bisa diterima. Yang level kota, kabupaten dan provinsi itulah yang harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat” Ucapnya. Republika (29/03/2020)
Untuk mengatasi Covid-19, Rasulullah sudah memberitahu kita untuk mengisolasi diri jika terkena suatu penyakit sehingga tidak akan tertular kepada yang lain, sebagaimana dalam hadist:
"Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjad iwabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.”(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam mengambil kebijakan, salah satunya mengambil tindakan lockdown. Tidak bersikap santai dan tidak mempermudah akses Negara asing yang berpotensi membawa wabah. Pemimpin senantiasa member solusi dan bantuan untuk memenuhi kebutuhan selama lockdown hingga tidak ada wabah lagi di seluruh wilayah negeri. Dan kesemuanya ini akan terlaksana jika Islam sebagai sistem yang digunakan dalam setiap lini kehidupan atau secara menyeluruh (universal).
WaAllahu’alam bi asshowaab
Post a Comment