Oleh : Sulti Baharuddin
Dakwah adalah panggilan, seruan atau ajakan. Secara istilah, dakwah berarti kegiatan yang bersifat mengajak dan memanggil orang untuk taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah dan ahlak Islamiyah. Ini pun didukung dalam Alquran surah Ali Imran ayat 104. ''Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.''
Rasulullah SAW melakukan dakwah Islam baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Rasulullah pun melakukan dakwah dengan tulisan, melalui surat yang berisi seruan, ajakan atau penggilan untuk menganut agama Islam contohnya saja Kaisar Heraclius dari Bizantium, Mukaukis dari Mesir dan masih banyak lagi.
Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT.
Dewasa ini banyak kita jumpai dakwah di media sosial yang menyuarakan tentang syariat islam, akan tetapi wajah atau diri mereka yang lebih ditonjolkan dibandingkan dengan apa yang ingin disampaikan, jika demikian wajah atau diri mereka yang lebih ditonjolkan tujuan apa yang sebenarnya hendak mereka raih? Entah apa yang di cari dari postingannya. Terutama para akhwat.
Semakin banyak mata yang melihat, telinga yang mendengar, tangan yang terus bergerak, otak yang terus berfikir mereka bersatu ditempat yang semakin ramai pengunjung yaitu media sosial, jika satu gambar saja di posting tentu banyak mata yang melihat.
Dalam QS. Al Ahzab: 59, As Sa’di menjelaskan: “ayat ini bukti bahwa gangguan terhadap kamu Mu’minat itu ada, jika mereka tidak berhijab. Itu dikarenakan mereka tidak berhijab. Dan terkadang orang menyangka wanita yang tidak berhijab tersebut adalah bukan wanita yang terhormat. Lalu muncullah penyakit hati dalam diri para lelaki karena melihat wanita tersebut, kemudian mereka mengganggunya. Terkadang para lelaki melecehkannya karena mengira wanita tersebut budak. Lalu mereka yang ada penyakit dalam hatinya pun bermudah-mudah kepada si wanita. Maka hijab adalah penghalang agar orang yang tamak akan nafsu tidak mudah melihat-lihat wanita” (Tafsir As Sa’di).
Maka jelas bahwa tujuan hijab disyariatkan adalah menutupi wanita, membuat ia lebih aman serta lebih terjaga dari fitnah dan agar tidak menjadi fitnah bagi lelaki. Maka yang dilakukan oleh para wanita yang meng-upload fotonya ke internet justru bertentangan dengan tujuan ini. Karena justru mereka menjadi semakin terlihat, bukan tertutup. Menjadi semakin tidak aman dan santapan lezat bagi pemuja nafsu. Semakin besar peluang terjadi fitnah pada diri mereka berupa gangguan dan pelecehan, dan juga memperbesar fitnah mereka terhadap kaum lelaki.
Seorang wanita muslimah harus memiliki rasa malu ia malu dirinya diperhatikan olen yang bukan mahromnya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda: “Iman itu enam puluh sekian cabang, dan malu adalah salah satu cabang dari iman” (HR. Al Bukhari 9, Muslim 35).
Betul, bahwa yang terfitnah adalah lelaki, namun hendaknya wanita tidak menjadi penolong setan dalam menggoda para lelaki sehingga terfitnah oleh wanita. “Janganlah kalian menjadi penolong setan untuk menggoda saudara kalian” (HR. Bukhari no.6781).
Setiap umat muslim berkewajiban untuk menyampaikan dekwah sesuai dengan kemampuan berdakwah yang ia miliki. Kerena berdakwah adalah merupakan tugas yang sangat muliya di hadapan Allah Subhanahu wata'ala, yang mana telah tercantum dalam TQS Ali imron ayat 110
" kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan kemuka bumi untuk mengajak manusia kepada yang Ma'ruf dan mencegah dari yang Munkar, dan beriman hanya kepada Allah subhanahu wata'ala".
Di dalam ayat ini terkandung dua hal yang sangat penting; yang pertama, muliyanya umat islam adalah dengan dakwah dan yang kedua, tegak dan eksisnya umat islam adalah dengan dakwah, yang mana menjalankan konsep amal ma'ruf nahi munkar.
Dengan demikian apakah perlu diri kita terpampang nyata di media sosial? islam itu mulia dan memuliakan, kita sebagai umat muslim hanya memikirkan bagaimana dakwah itu dapat disampaikan dan tersampaikan dengan niat kita yang semata-mata karena Allah dan cara yang benar sesuai syariat islam.
Wawlallahua'lam.
Post a Comment