Penerapan Sistem Sekuler dan Munculnya Orang-orang Stres



Oleh : Afra Shafaa Grazielle
Member Akademi Menulis Kreatif


Berita munculnya kelompok kerajaan dan organisasi tak henti-hentinya menggegerkan dunia maya.  Setelah sebelumnya publik digemparkan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat, kini muncul kelompok yang menamakan diri Sunda Empire-Earth Empire (SE-EE). Kelompok ini turut menjadi sorotan warganet dan mendadak ramai diperbincangkan.

Dilansir oleh CNN Indonesia (17/01/2020), gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kepolisian tengah menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire-Earth Empire (SE-EE) yang hangat diperbincangkan di media sosial. Kata Ridwan, kemunculan Sunda Empire juga menunjukkan banyak orang stres saat ini.
"Ya ini lagi diteliti oleh Polda. Sebelum ini akan menimbulkan keresahan tadi malam pak kapolda sudah melaporkan sedang melakukan penelitian kalau ada aspek pidana kita akan tindak," kata pria yang karib disapa Emil tersebut, Bandung, Jumat (17/1/2020).

Emil secara pribadi mengaku ironis dengan keberadaan kelompok yang mengklaim telah menciptakan sebuah tatanan baru bernegara. Padahal, sejarah bangsa seharusnya menjadi pelajaran yang dipetik untuk menghadapi persoalan ke depan. "Ini banyak orang stres di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini. Dan, ternyata ada orang yang percaya juga menjadi pengikutnya," ucapnya. 

Sebelumnya, di Kabupaten Purworejo, keberadaan Keraton Agung Sejagat mendadak ramai diperbincangkan warganet di media sosial twitter. Keraton itu mengklaim sebagai kerajaan penguasa penerus Majapahit. Namun raja dan ratu keraton itu telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka penipuan. Para pengikut Keraton Agung Sejagat diwajibkan membayar uang Rp3 juta sebagai biaya pendaftaran anggota kerajaan dan diiming-imingi hidup yang lebih baik.

CNN Indonesia (16/01/2020) juga melansir, Keraton Agung Sejagat yang mendulang ratusan pengikut di Purworejo kini tengah berproses hukum di Polda Jawa Tengah. Toto Santoso dan Fanni Aminadia sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat yang kemunculannya viral pada akhir pekan lalu itu kini menjadi pesakitan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan. Keraton Agung Sejagat itu dibuat Toto dan Fanni di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo. Mereka mengklaim sebagai penerus kemaharajaan Nusantara, Majapahit, yang muncul setelah perjanjian 500 tahun dengan Portugis berakhir.

Salah satu anggota Dewan Kerajaan MAKN, Edward Syah Pernong mengatakan definisi sebuah keraton bukanlah hal mudah karena harus memiliki sejarah identitas, tradisi hingga rakyat atau abdi. "Mungkin jalan pikirannya bisa dianggap orang 'sakit' yang ingin menyembuhkan orang 'sehat'. Mereka ini dibawa oleh fatamorgana," kata Edward kepada CNNIndonesia.com (14/1/2020).

Sementara itu, Sosiolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) menilai kemunculan Keraton Agung Sejagat dan fenomena sejenis tak lepas dari mitologi ramalan Jayabaya pada masyarakat Jawa yaitu akan datangnya ratu adil atau Sang Penyelamat.
"Merujuk pada Bani Sudardi (UNS), kemunculan kelompok seperti KAS ini hal yang biasa saja. Akan selalu ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Ratu Adil," ujar Yusar. Ia menjelaskan kehadiran Keraton Agung Sejagat tak ubahnya dengan munculnya Lia Eden yang mengaku sebagai nabi, serta pendiri Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Ahmad Musadeq. (CNNIndonesia.com, 15/1/2020)

Dikutip dari KOMPAS.com (19/01/2020), beberapa kelompok kerajaan dan organisasi yang pernah muncul di Indonesia dan menggegerkan masyarakat yakni kerajaan Ubur-ubur yang muncul di Kota Serang, Banten pada 2018 lalu. Kerajaan ini didirikan oleh sepasang suami istri yang mengaku mendapat wangsit untuk mendirikan kerajaan dan membuka kunci kekayaan dunia. "Jadi memang kalau kita lihat dari hasil pemeriksaannya apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dia didatangi oleh makhluk gaib ditunjuk sebagai pembuka pintu kekayaan dunia," ungkap Kapolresta Serang AKBP Komarudin seperti dilansir dari Tribun Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Selain itu, muncul pula Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Menurut keterangan Kasubdit I Keamanan Negara Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP Satria Adhy Permana, para pengikut Gafatar berangkat dari rasa kebingungan. Kebingungan tersebut yang lalu dimanfaatkan oleh para pengurus. Pengurus melakukan pendampingan terus-menerus kepada mereka. "Lalu, mereka wajib mengucapkan syahadat dengan mengakui Ahmad Musaddeq sebagai nabi menurut versi Millah Abraham. Bikin syahadat sendiri," kata Satria. Saat dibubarkan anggota Gafatar mencapai 50.000 orang. 

Penerapan Sistem Sekuler Memunculkan Orang-orang Stres

Indonesia sebagai negeri muslim terbesar masih saja mempertahankan penerapan sistem kapitalisme-sekularisme. Padahal telah nyata bahwa sistem tersebut bertentangan dengan akidahnya yaitu akidah Islam. Sistem sekuler dibuat oleh manusia yang lemah dan serba terbatas. Karena itu, penerapan sistem tersebut hanya akan membawa malapetaka yang berujung kenestapaan.

Akibat penerapan sistem buatan manusia itu, permasalahan terus muncul tak kunjung teratasi. Setiap kali manusia mencoba menyelesaikan masalahnya dengan solusi yang lahir dari sistem tersebut, justru memunculkan masalah baru. Akibat problematika tersebut, maka muncul beberapa kerajaan dan organisasi yang menawarkan keadilan dan hidup dalam kebaikan. Wajar jika banyak orang juga percaya dengan janji-janji mereka,  karena faktanya, negara saat ini yang tidak mampu memberikan kesejahteraan.

Motif ekonomi menjadi salah satu latar belakang kehadiran Keraton Agung Sejagat, yakni mencari kekayaan. Dari alasan tersebut telah menunjukkan bahwa negara saat ini belum memenuhi tugasnya untuk menyejahterakan rakyat. Sehingga, di tengah kehidupan yang serba sulit ini, banyak orang menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekalipun dengan jalan menipu.

Sebab lainnya adalah bahwa kehadiran Keraton Agung Sejagat juga dipandang sebagai fenomena di tengah masyarakat untuk mencari alternatif ketidakpastian hidup. Masyarakat menilai bahwa dunia saat ini kian tidak sesuai dengan harapan mereka. Rezim terus berganti, namun mereka belum juga merasakan keadilan dan kesejahteraan. Sehingga mendorong mereka untuk membuat suatu pola kehidupan alternatif yang dapat membebaskan dari kemiskinan dan ketidakadilan sistem hidup yang mengatur mereka. Keyakinan terhadap mitos raja-raja terdahulu dengan konsep ratu adil membuat mereka terus berharap akan ada kerajaan baru yang dapat memberikan solusi.

Begitu pula dengan kemunculan Sunda Empire-Earth Empire. Menurut Raden Rangga dalam videonya yang diunggah di akun YouTube dengan nama Pangeran Rangga, bahwa Gong Perdamaian ditabuh sebagai tanda dimulainya gerakan untuk memperbaiki sistem tatanan dunia baru di bawah misi besar dan mulia dari Sunda Empire-Earth Empire, yang disebutnya sebagai kekaisaran matahari. Tentu saja karena melihat dunia sekarang ini tidak sesuai dengan harapan sehingga butuh perbaikan. Begitulah negara yang menerapkan sistem sekuler, keadilan dan kesejahteraan akan terus menjadi mimpi. 

Terapkan Islam Kafah, Niscaya Hidup Sejahtera

Kaum muslim meyakini bahwa Islam adalah agama yang paripurna, tidak ada satupun aspek kehidupan yang luput dari pengaturan Islam. Allah Swt. berfirman:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (TQS. an-Nahl [16]: 89)

Kaum muslim memiliki kewajiban untuk menerapkan Islam secara kafah. Sebagaimana tertuang di dalam surah al-Baqarah ayat 208, Allah Swt. berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Penerapan Islam kafah akan mendatangkan rahmat dan ampunan Allah tak henti-hentinya dari langit dan bumi. Allah Swt. berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

"Tidaklah Aku (Allah) mengutusmu melainkan sebagai rahmatan lil ‘âlamîn." (TQS. al-Anbiya: 107)

Penerapan sistem dan hukum Islam dijalankan oleh masyarakat dan negara secara bersama-sama. Islam kafah hanya bisa diterapkan oleh negara Khilafah Islamiyyah sebagaimana  pernah terjadi selama kurang lebih 14 abad. Peradaban Islam telah menorehkan tinta emas dalam sejarah kehidupan manusia di setiap lini kehidupan. Baik kemajuan dalam ilmu pengetahuan, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, industri dan pertanian, maupun ekonomi. 

Sepanjang kaum muslim memiliki negara khilafah, keadilan dan kesejahteraan hidup dirasakan oleh setiap warga negara baik muslim maupun non muslim. Kegemilangan ini merupakan salah satu hikmah dan rahmat yang Allah jaminkan ketika syariat Islam diterapkan secara sempurna dan menyeluruh. Sesuai dengan kaidah yang mengatakan bahwa dimana ada hukum syara, maka pasti akan ada maslahat. Itulah yang menjadikan kesejahteraan adalah keniscayaan dalam negara Khilafah Islamiyyah.

Khilafah menerapkan sistem politik-ekonomi Islam hingga masa Turki Usmani. Dalam buku History of the Arabs, sejarawan Philip K. Hitti menyatakan, kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama di samping penguatan aspek militer dan perdagangan. Salah satu program yang dijalankan yakni meningkatkan sarana dan prasarana dalam bidang kedokteran. Fasilitas rumah sakit diperbarui, beberapa rumah sakit pun dibangun, serta pengadaan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa. Rumah sakit tidak memungut biaya atas pelayanan kesehatan yang diberikan.

Sultan Abdul Hamid II merintis berbagai proyek amal. Pada era ini, filantropi Islam tumbuh berkembang. Lembaga amal dan zakat maju pesat. Menurut penjelasan Michael Bonner, melalui pengelolaan yang lebih terorganisasi, dana amal, zakat, dan sedekah lebih berdaya guna. Penggunaan dana wakaf diprioritaskan untuk kepentingan sosial-keagamaan, termasuk pemberdayaan rakyat miskin. Awalnya, yayasan amal dan sosial pada era ini terfokus pada upaya membantu individu-individu kaum dhuafa. Selanjutnya, dikembangkan ke tataran yang lebih luas di masyarakat.

Terdapat pula institusi resmi yang dikelola negara untuk menangani bantuan dan program pengentasan kemiskinan. Di sisi lain, Turki Usmani mengawasi distribusi pangan, stabilitas harga, dan penyediaan kebutuhan dasar. Demikian dilakukan untuk menjamin kepentingan masyarakat banyak dan merupakan keberpihakan pada kaum miskin. Pendidikan gratis untuk rakyat kurang mampu pun tidak diabaikan. Pada saat itu, umat muslim telah merumuskan standar hidup layak, mulai dari perumahan, penghasilan, pakaian, dan makanan.

Bukti kesejahteraan pada masa peradaban Islam dapat ditemukan dalam banyak catatan-catatan sejarah yang ditulis oleh orang non-muslim. Sebagai contoh Will Durant, seorang sejarahwan Barat. Dalam buku yang dia tulis bersama istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, dinyatakan, “Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.”

Pernah suatu ketika Raja Spanyol Kristen, Ardoun Alfonso, pada tahun 351 H berkunjung kepada Khalifah al-Mustansir. Ia takjub melihat peradaban Islam pada waktu itu. Hingga ketika ia menghadap khalifah, Alfonso merebahkan diri bersujud sesaat, kemudian berdiri tegak. Ia lalu maju beberapa langkah dan kembali bersujud. Itu dilakukan berulang-ulang sampai dia berdiri tegak di hadapan khalifah. Ia kemudian membungkukkan badan lagi untuk mencium tangan khalifah. 
Begitulah kegemilangan yang ditorehkan melalui penerapan Islam kafah dalam institusi negara khilafah. Khilafah mampu memberikan perlindungan, keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warga negaranya.
Wallahu a’lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post