Hijabku Pakaian Takwaku

Oleh : Sri Astuti 
(Member Revowriter Tangerang)

Kampanye pemikiran liberal tampaknya semakin liar masih hangat dalam ingatan pernyataan ibu Siti Nuriyah Istri dari Gus Dur dan anaknya bernama Inayah Wulandari di salah satu akun Youtube artis ternama. 

Namun kali ini gerakan dipelopori oleh Yasmine Mohammad , kampanye “No Hijab Day” digelar melalui media sosial. Kampanye hari tanpa hijab ini dirayakan setiap 1 Februari. “Meskipun Hijrah Indonesia tidak selalu sepakat dengan pandangan-pandangannya mengenai KeIslaman, tetapi kami memahami keresahannya dalam hal hijabisasi dan niqabisasi di seluruh Dunia Muslim”, kata Admin Fan Page Hijrah Indonesia di facebook.

Adapun alasan diadakannya kampanye ini menurut Hijrah Indonesia adalah: (1) Hijabisasi baru marak tiga dekade terakhir; Niqabisasi marak satu dekade terakhir. (2) Tidak semua ulama, tarekat dan sarjana KeIslaman mendakwahkan dan bersetuju dengan hijabisasi maupun niqabisasi. Pandangan mengenai batasan aurat berbeda-beda. (3) Kita berdiam di rumah, berada di habitat, berkebutuhan, bekerja, dan atau memiliki fisik, yang kesemuanya berbeda-beda. (4) Kebutuhan vitamin D, terutama yang mendesak.

Di lihat dari tujuan di adakan kampanye tersebut mengisyaratkan pemikiran liberal yang semakin akut. Kebebasan berperilaku dan berpikir menjadikan pembenaran, padahal sejatinya kondisi liberalilasi saat ini tidak akan mampu membawa kebaikan untuk negeri.  Eksploitasi perempuan karena meninggalkan fitrahnya berujung banyaknya tindak kejahatan terjadi di masyarakat.  

Kebebasan mempertontonkan bagian-bagian tertentu dari tubuh wanita merupakan tindak kejahiliyahan persis yang terjadi di tengah masyarakat mekkah saat belum datangnya Islam. Dengan hijabnya perempuan bernilai karena baginya tubuh adalah perhiasan yang harus di lindungi dan di tutupi, merupakan satu bentuk bukti ketaatan kepada penciptanya. Hijab juga tanda kehormatan bagi perempuan muslim.

Seorang mukmin memiliki konsekuensi keimanan yaitu taat syariat tanpa tapi tanpa nanti. Taat pada syariat di dalam segala aktivitas nya harus memiliki ruh hubungan dengan Allah. Ibarat internet signalnya harus kuat. Begitupun dalam soal berpakaian, begitu sempurnanya islam soal berpakaian pun ada aturannya. Tentunya saja aturan yang bukan di dasarkan pada akal manusia apalagi disandarkan pada perasaan. 

Kewajiban berpakain syar'i atau dalam bahasa nya hijab syar'i merupakan salah satu tuntunan syariat untuk perempuan. Meskipun laki-laki ada batasan aurat tapi perempuan ini istimewa. Seluruh tubuhnya adalah aurat kecuali telapak tangan dan wajah. Maka haram baginya memperlihatkan tempat melekatnya perhiasan kepada laki-laki ajnabi/ asing bukan mahrom. Dalam kehidupan perempuan islam mengatur dua bagian yaitu kehidupan khusus dan kehidupan umum. 

Kehidupan khusus bagi perempuan adalah tatkala tak adanya laki-laki ajnabi/bukan mahrom, maka boleh memperlihatkan bagian tubuh tempat melekatnya perhiasan. Bagian tubuh yang merupakan tempar melekatnya perhiasan adalah leher, telinga, dan tangan. 

Dalam kehidupan umum bagi perempuan adalah tatkala adanya laki-laki ajnabi/bukan mahrom. Termasuk mahrom itu ibu, ayah, adik, kakak, paman, keponakan. Berhijab syar'i itu bernilai ruhiyah, ibadah dalam melaksanakan ketaatan kepada perintah Allah.  Dalam pelaksanaannya tidak ada alasan tapi atau nanti.  "saya ingin berhijab syar'i tapi saya di marah sama atasan di tempat kerja, saya mau berhijab syar'i tapi nanti saat sudah ini dan itu, saya belum siap berhijab syar'i mau hijabin hati dulu" .

Pasti rata-rata jawaban nya seperti itu ketika di ajak untuk berhijab syar'i. Padahal kita tahu takut kepada Allah adalah kewajiban bagi setiap mukmin. Baik dalam kondisi terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.  Merasa diri selalu di awasi oleh Allah, begitulah seharusnya sikap seorang mukmin. Sebagaimana firman-Nya :
وكان اللهُ عَلى ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ رَÙ‚ِÙŠْبا
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (QS al-Ahzaab:52).

Pada masa belum turunnya islam kedudukan perempuan layaknya budak dan barang tidak berharga. Bisa dimiliki dan dinikmati siapa saja. Namun saat islam datang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.merubah kedudukan perempuan menjadi lebih mulia. Bahkan Rasulullah berkata sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah. 

Bahkan Allah menempatkan surga di bawah telapak kaki seorang ibu. Begitu luar biasanya islam menjaga dan memuliakan perempuan. Lantas mengapa saat ini banyak sekali yang mengkampanyekan ide-ide yang menyesatkan. Bicara dan berperilaku seenak hati.  Menyatakan hijab itu bukan tuntunan syariat tapi merupakan budaya.

Perintah berhijab dalam Alquran sudah tidak relevan dengan zaman yang sudah modern. Pemikiran liberal senantiasa mencoba berusaha menjauhkan kaum muslimin dari ajarannya. Menakuti dengan berbagai issue dalam terorisme hingga radikalisme. Kebebasan yang mereka inginkan bertolak belakang dengan fitrah yang telah Allah berikan.

Menganggap trend hijab adalah kepentingan pengusaha pakaian muslimah. Dan masih banyak lagi fitnah-fitnah keji yang disematkan pada syariat islam. Gerakan dalam upaya mengkampanyekan hari tanpa hijab merupakan langkah-langkah setan berwujud manusia. Memang tugasnya setan adalah mengajak manusia pasa kemaksiatan.

Dan parahnya negara memfasilitasi pemikiran liberal karena dalam sistem kapitalisme dengan asas sekulerisme sejalan dengan kebebesan yang mereka inginkan. Serangan masif pemikiran liberal bertujuan untuk menjauhkan kaum muslimin dari syariat Islam.

Post a Comment

Previous Post Next Post