Sudah hampir sepekan ini dunia dihebohkan dengan berita tentang merebaknya virus di China menjadi sorotan Internasional. Pasalnya virus ini sangat cepat menyebar dan memakan korban jiwa. Salah satunya adalah virus Corona yang sedang merebak di China yang berasal dari kota Wuhan.
Dilansir dari Republik.Co.Id, Beijing - Jumlah kematian akibat Virus Corona di China terus meningkat hingga kini sebanyak 56 orang tercatat telah meninggal. Hal tersebut dilaporkan China Central Television (CCTV) dan di lansir Reuters pada Ahad (26/1).Saat ini jumlah warga China yang terinfeksi virus Corona mencapai 1.975 orang .
Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa negaranya dalam kondisi genting.Pada Sabtu (25/1), Xi mengadakan pertemuan Politbiro guna membahas langkah-langkah penangan wabah. Virus corona baru atau dikenal dengan istilah Novel 201 coronavirus (2019 n-Cov) mula terdeteksi di Kota Wuhan pada Desember 2019. Sejumlah warga di sana tiba-tiba menderita penyakit pneumonia misteri.
Penyakit itu diketahui disebabkan oleh virus corona baru. Saat penelitian sedang dilakukan, virus dengan cepat menyebar. Saat ini, sejumlah negara seperti Prancis, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan lainnya telah mengonfirmasi adanya kasus virus corona di tempat masing-masing.
China telah mengisolasi Wuhan. Hal itu dilakukan guna mencegah virus kian mewabah. Otoritas kesehatan pun sedang membangun dua rumah sakit baru di kota tersebut. Sebanyak 2.300 ranjang dipersiapkan untuk merawat pasien.
https://internasional.republika.co.id/berita/q4p4pp438/sebanyak-56-warga-china-meninggal-akibat-virus-corona
Merebaknya wabah virus Virus corona 2019-nCoV membuat sejumlah negara was was. Apalagi, virus yang disebut mirip sindrom pernapasan akut berat (SARS) itu telah menjangkit 1.448 orang dan menyebar di 12 negara. Termasuk, negara tetangga Indonesia seperti Singapura, Malaysia, dan Australia.
Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menyerukan agar pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China. Hal ini dilakukan agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Indonesia.
"Demi keselamatan warga, sebaiknya pemerintah untuk sementara menutup masuknya warga negara asing asal China, sampai situasi memungkinkan," kata anggota Komisi I DPR itu di Bandung, Minggu (26/1).
Kang Hasan juga mengimbau agar warga negara Indonesia yang berada di Wuhan China, tempat awal ditemukannya virus China untuk tidak panik. Dari data yang dihimpun, sebanyak 93 warga negara Indonesia berada di Wuhan dan mayoritas adalah mahasiswa. KBRI Beijing mencatat 428 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei dan 200 di antaranya di Wuhan. Namun sebagian besar sudah pulang ke tanah air untuk mengisi liburan musim dingin yang bertepatan dengan masa libur Tahun Baru Imlek dan libur semester.
"Pemerintah juga harus terus secara masif memantau keberadaan WNI yang masih tertahan di China. Kabar yang saya terima sejauh ini kondisi WNI di Wuhan baik dan sehat," kata purnawirawan TNI berpangkat mayjen ini.
Virus corona baru atau 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, di mana hewan-hewan eksotik dan daging hewan liar diperdagangkan. Virus ini juga disebut sebagai virus corona Wuhan. Kasus pertama virus ini muncul pada Desember 2019 lalu dan semakin menyebar luas hingga kini. Virus corona baru asal Wuhan ini dinyatakan bisa menular dari manusia ke manusia. Diketahui bahwa virus corona pada umumnya hanya menyebar antar hewan atau dari hewan ke manusia.
https://politik.rmol.id/read/2020/01/26/419009/pdip-demi-keselamatan-warga-pemerintah-harus-tutup-akses-wisatawan-china.
Negara lain seperti Perancis , Rusia dan AS melakukan upaya untuk mengevakuasi warganya agar tidak terjangkit oleh virus berbahaya ini. Namun berbeda dengan sikap pemerintah Indonesia saat ini. Mewabahnya virus Corona ini tidak membuat pemerintah Indonesia membatasi warganya melakukan perjalanan ke negeri panda tersebut. Kementerian kesehatan tidak akan menutup pintu gerbang para pelancong baik dari pintu darat ,laut maupun udara .
Sebagai gantinya, Kementerian Kesehatan hanya mengeluarkan anjuran perjalanan (travel advisory) guna meminimalisir dampak pandemi tersebut.
"Kita tidak melakukan restriksi, pembatasan perjalanan orang, karena bisnis bisa merugi, ekonomi bisa berhenti," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I, Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Ma'aruf di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/1/2020) malam.
Anas menjelaskan terdapat upaya yang dilakukan pihaknya sebagai pintu gerbang negara dalam upaya membentengi diri dari penyebaran penyakit mematikan ini.
Hal tersebut seperti peningkatan pengawasan terhadap penerbangan asal China, pengadaan fasilitas kesehatan seperti thermal scanner, health alert card dan alat pelindung diri, serta membekali petugas dengan informasi terbaru.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Vensya Sitohang menambahkan, langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah memberi informasi perjalanan (travel information) guna mengedukasi masyarakat mengenai situasi kedaruratan kesehatan dunia saat ini.
Netizen juga menyayangkan sikap pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang menerima 174 turis asal Kunming, china, di Bandara Internasional Minangkabau di Padang pada Minggu (26/1) bahkan ratusan turis disambut langsung oleh Gubernur.
Sangat miris dan marah melihat sikap pemerintah yang sangat abai dalam mencegah bahayanya virus Corona ini,
Malah pemerintah mengabaikan virus yang sangat bahaya dan menimbulkan banyak korban yang dengan cepat bisa menyebar ke rakyat Indonesia. Apalagi dengan sikap pemerintah yang welcome terhadap rakyat China untuk mudahnya berlalu lalang di negeri ini tanpa ada pencegahan, ini bisa membuat peluang terjangkitnya virus Corona tersebut. Sungguh sangat di sayangkan.
Ketika semua negara waspada dan lakukan tindakan pencegahan terhadap penyebaran coronavirus, pemerintah Indonesia tidak segera mengambil kebijakan travel warning/ larangan masuknya turis-turis China . Pernyataan pejabat bahwa tidak ada pembatas masuk dan keluarnya wisatawan China karena bisa merugikan bisnis menunjukkan bagaimana prioritas negara. Menunjukkan bahwa pemerintah lebih memikirkan untung rugi bisnis dibanding perlindungan total terhadap rakyat.
Inilah sikap pemimpin yang tidak melihat bahaya dan dampak sekalipun warganya sendiri yang menjadi korban, namun di benaknya para pejabat pemerintahan ini hanyalah materi, bagaimana bisnis bisa berjalan lancar tanpa ada kerugian. Sungguh sangat miris dan kecewa akan sikap pemerintah ini. Inilah negeri yang dibangun diatas landasan Kapitalisme - Sekuler yang tidak akan pernah melindungi dan mengurus rakyat sesuai dengan fitrah , sesuai dengan aturan penciptanya.
Virus Corona ini menular dari manusia ke manusia dan belum ada vaksin untuk mencegahnya. Namun kita bisa mencontoh bagaimana Islam bersikap ketika suatu negeri di landa wabah virus di masa Rasulullah SAW .
Wabah penyakit terjadi juga di zaman Rasulullah SAW meski bukan virus corona. Wabah tersebut salah satunya kusta yang menular dan mematikan sebelum diketahui obatnya. Nabi memerintahkan tidak dekat-dekat atau melihat orang yang mengalami lepra.
Artinya: "Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta." (HR Bukhori)
Hadist ini dinilai hasan dan sesuai bakteri penyebab kusta yang ternyata mudah menular antar manusia. Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya jangan berada dekat wilayah yang sedang terkena wabah.
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)
Hadist ini mirip metode karantina yang kini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Wabah penyakit sejatinya tidak pernah diharapkan muncul hingga mengakibatkan kekhawatiran. Namun selalu ada alasan yang mengakibatkan wabah penyakit muncul dengan dampak yang tidak bisa diperkirakan.
Menghadapi kondisi ini, ada baiknya mengamalkan doa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam berbagai hadist.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ
Artinya: "Ya Allah, aku mencari perlindungan kepadamu dari kusta, kegilaan, kaki gajah, dan penyakit jahat. (HR Abu Daud)
Hadist yang diriwayatkan Anas bin Malik tersebut mendapat kategori shahih.
Selain berdoa dan melaksanakan ibadah lain, tentu upaya pencegahan lain harus dilakukan menghadapi wabah penyakit. Semoga pemerintah Indonesia bisa mengubah sikap demi keselamatan bersama.
WallohuA'lam bissowab
Post a Comment