By : Fatya A L
(mahasiswa ideologis sumsel)
Tiada kata henti, China terus saja melakukan genosida kepada kaum muslim uighur. Menyikapi hal itu, ribuan dukungan datang dari penjuru dunia, tidak hanya dari kaum muslim saja, tetapi kaum non muslim turut andil memberikan dukungan atas nama kemanusiaan dan HAM. Pada hari Jumat 27 Desember 2019, sekitar 1000 orang dari berbagai kelompok, termasuk FPI dan Persaudaraan Alumni 212 melakukan unjuk rasa membela Muslim Uighur di depan Kedutaan Besar China di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Genosida yang dilakukan oleh China bukanlah hal yang sepele, dilaporkan dalam sebuah artikel, kekejaman dan kekejian China terhadap Muslim, mereka dipaksa mengikuti indoktrinasi komunis. Mereka dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi politik seperti penjara massal. Didalamnya, mereka dipaksa untuk berjanji setia kepada China dan meninggalkan Islam. Memuji komunisme dan belajar bahasa mandarin. Semua gerakan dan ucapan mereka dipantau dengan mikrofon dan kamera yang sengaja di pasang. Mereka terus saja disiksa, dilarang untuk beribadah, dipaksa makan babi, minum alkohol, pada bulan Ramadhan, mereka dilarang berpuasa, perempuan dilarang memakai hijab, dan terus saja mendapat pelecehan seksual.
Sangat menyedihkan sekali, seperti itulah perlakuan China terhadap kaum Muslim Uighur. Kemudian untuk apa China melakukan hal kejam tersebut. China adalah negara yang menganut paham komunisme dam meniadakan adanya Tuhan dan agama. Kaum muslim Uighur dinilai sangat ekstrem dan separatis, hal ini akan menjadi ancaman bagi China. China kemudian menggunakan kediktatoran untuk mengatasi hal ini.
Keadaannya yang manis namun keras di dalam. China menunjukkan hal tersebut. China memandang kamu muslim adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam alQuran Allah berfirman
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS al-Baqarah [2]: 120)
Melihat hal tersebut tentu kita sedih dan prihatin dengan keadaan kaum muslim sekarang. Kaum muslim yang dahulu sangat di segani, namun sekarang disiksa dan dibunuh dengan mudahnya.
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan sakit karena demam”. (HR. Muslim).
Saat ini kaum muslin tengah sakit, belum ada pertolongan nyata datang membantu. Pemerintah negeri islam saat ini diam dan tak berbuat apa apa. Padahal dalam Islam dijelaskan bahwa para penguasa adalah pelindung umatnya. Penguasa haruslah berada di garis terdepan mebela kaumnya. Dikisahkan ada seorang wanita arab yang datang ke pasar Yahudi Bani Qainuqa. Lantas, ada seorang laki laki yahudi diam diam menyingkap kerudung wanita arab tersebut sehingga auratnya terlihat. Iapun menjerit, lalu datang seorang laki-laki muslim membela dan membunuh laki-laki yahudi tersebut. Tak terima, kaum yahudi pun membunuh laki-laki muslim itu. Melihat hal tersebut, Rasulullah geram dan menurunkan pasukanya unutk mengepung dan membunuh kaum yahudi tersebut. Sepenggal cerita dari kisah rasulullah, seorang pemimpin dan penguasa yang membela kaumnya yang dibunuh dan di lecehkan walau hanya 2 orang tersebut. Namun melihat hal tersebut sangat jauh sekali, sudah ribuan bahkan jutaan kaum muslim mati, namun tidak ada yang menolong. Hanya dengan Islam dan Khalifah lah yang dapat menyelesaikan permasalahan ini.
Post a Comment