Oleh: Novia Listiani
(Aktivis Muslimah Peduli Umat)
Tak terasa kita sudah memasuki tahun 2020. Namun, dari tahun ke tahun kondisi kehidupan umat tak pernah ada perubahan. Justru semakin parah dan terpuruk akibat sistem yang diterapkan sekarang yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem sekuler kapitalis yang bercokol di negeri ini telah memperlihatkan kerusakannya.
Rakyat harus menelan pil pahit kebijakan penguasa sebagai akibat dari rusaknya sistem dalam kehidupan. Berbagai kezaliman dipertontonkan. Sementara penguasa hanya sibuk mencari citra dan mengumbar janji manis belaka. Apalagi di tahun 2019 merupakan tahun politik yang banyak diwarnai oleh berbagai kecurangan-kecurangan. Korban pun banyak berjatuhan usai pemilihan. Pemimpin yang dihasilkan tak juga mampu mengubah keadaan. Meskipun kabinet baru sudah diumumkan, namun diawal pelaksanaan banyak menuai persoalan. Berbagai kebijakan baru semakin menyengsarakan.
Meskipun penguasa sendiri mengklaim kebijakannya adalah sebuah prestasi, akan tetapi rakyatlah hakim sebenarnya. Mereka justru merasakan bahwa apa yang disebut sebagai prestasi hanyalah kebohongan besar. Di mata umat, rezim hari ini tak hanya zalim, namun banyak dusta, mengumbar janji manis belaka tanpa bukti nyata, bahkan represif terhadap Islam.
Kerusakan dalam seluruh aspek kehidupan membuat umat menderita. Di bidang ekonomi rupiah melemah, hutang bertambah. Sementara penguasa, tak berpihak pada rakyatnya. Bagaimana tidak, kebutuhan pokok naik, lapangan pekerjaan semakin sempit. Di bidang kesehatan, iuran BPJS melejit, rakyat semakin tercekik. Berbagai iuran lain ikut menghimpit keadaan yang sudah sulit. Rakyat dipalak melalui pajak. Sangat miris keadaan yang terjadi di negeri ini. Negeri yang katanya kaya akan sumber daya, faktanya menderita dari berbagai segi kehidupannya. Kekayaan yang melimpah dijarah oleh penjajah asing dan aseng.
Di bidang sosial, kenakalan remaja menjadi masalah utama. Seks bebas, tawuran, LGBT telah merusak tatanan kehidupan sosial. Pornografi, pornoaksi, miras dan narkoba merebak di mana-mana merusak akal manusia. Angka kriminalitas semakin tinggi dan lain sebagainya. Di bidang pendidikan, biaya semakin mahal. Kurikulum yang selalu berubah menjadi masalah, tak juga berhasil mencetak generasi rabbani.
Di bidang politik, penerapan sistem demokrasi telah menampakkan wajah buruknya. Penguasa seolah menjadi manusia berlagak bak Tuhan. Yang berhak memerintah dengan semua aturan yang menyengsarakan. Kasus korupsi oleh para kaum berdasi hiasi setiap sisi panggung demokrasi. Politik pencitraan dan adu domba menjadi senjata untuk berkuasa. Berbagai penghianatan secara nyata diperlihatkan dan justru bergandengan tangan dengan para penjarah kekayaan.
Tak cukup sampai di situ, kezaliman dan ketidakadilan nampak disematkan kepada para pejuang kebenaran Islam. Label radikalis, teroris, fundamentalis, ekstrimis menjadi istilah yang terus diperuntukkan bagi sesiapa yang inginkan kemenangan Islam. Ulama didiskriminasi, dipersekusi, dan dikriminalisasi. Ajaran Islam selalu dicurigai akan mengancam keutuhan negeri. Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. Jika berpihak pada penguasa selalu saja dibela. Namun ketika kaum lemah tak berdaya dan para pengemban agama cepat diadili tanpa bukti pun tak apa-apa.
Demikianlah potret buram dan seluruh problematika kehidupan yang dihasilkan oleh sistem demokrasi sekuler yang menafikkan peran Allah Swt. Agama sebagai pengatur dipisahkan dari kehidupan. Aturan yang berasal dari akal manusia telah nyata merusak.
Semestinya, semua realitas buruk ini memicu keinginan untuk melakukan perubahan. Perubahan menyeluruh tentu tak hanya dengan berganti pemimpin, namun sistem yang diterapkan haruslah dicampakkan. Mengganti sistem demokrasi yang jahiliah dengan sistem Islam yang membawa berkah.
Sistem Islam yang berasal dari Pencipta sudah terbukti selama berabad-abad lamanya mampu menyejahterakan kehidupan manusia. Baik Muslim maupun non muslim. Ya, sistem Islam yang menerapkan syariah dalam bingkai Khilafah. Khilafah mampu menjaga harkat dan martabat kaum Muslim. Umat Islam tampil sebagai umat terbaik hingga berdaulat serta mampu memimpin peradaban dunia pada masanya. 2/3 dunia berada dalam naungan Islam.
Bukan hanya Muslim yang merasakan kesejahteraan hidup dalam negara Khilafah. Tokoh Barat pun mengakui jika Khilafah mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya. Sebagai contoh, Thomas Walker Arnold seorang orientalis dan sejarahwan Kristen. Meski dia beragama Kristen, ia ternyata memuji kerukunan beragama dalam negara Khilafah. Dalam bukunya, The Preaching of Islam : A History of Propagation Of The Muslim Faith, ia banyak membeberkan fakta-fakta kehidupan beragama dalam negara Khilafah. Menurutnya perlakuan terhadap warga Kristen oleh Pemerintahan Khilafah Turki Utsmani selama kurang lebih dua Abad setelah penaklukan Yunani telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa.
Jika T.W. Arnold memuji kerukunan beragama negara Khilafah, Will Durant seorang Sejarawan Barat justru memuji kesejahteraan negara Khilafah. Dalam buku yang ia tulis bersama Istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, ia mengatakan:
"Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka."
Begitulah gambaran kehidupan dalam negara Khilafah. Untuk mewujudkan janji Allah dan bisyarah Rasulullah tentu menjadi sebuah kewajiban. Resolusi di tahun yang akan datang adalah berupaya untuk mewujudkan tegaknya sistem Islam kaffah.
Maka menjadi PR besar kita sebagai umat Islam agar Islam kaffah bisa diterapkan dalam kehidupan. Dengan dakwah menyadarkan kepada umat sebagaimana yang Rasulullah contohkan. Dakwah tanpa kekerasan, namun dengan pemikiran dan jamaah. Mengembalikan umat Islam sebagai umat terbaik. Dengan demikian, akan terbentuk kesadaran jamaah untuk menuntut diterapkannya syariat dan menumbangkan sistem jahiliyah demokrasi sekuler. Karena hanya dengan Khilafah hidup akan menjadi berkah. Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Post a Comment