Oleh : Sujilah
Ibu Rumah Tangga
Menginjak musim penghujan warga Cileunyi Kabupaten Bandung melakukan gerakan sosial gotong royong bersama Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hilman Farouq, Rabu (18/12/2019).
Kegiatan gotong royong itu untuk membersihkan material tanah yang menutup akses jalan penghubung di Kampung Nyalindung RT 06/RW 09 Desa Cileunyi Wetan, pasca terjadi bencana longsor, Selasa (17/12/2019) malam.
Kejadian longsor itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 18.30 WIB malam yang berbarengan dengan turun hujan deras, maka sejak Rabu pagi sampai siang, warga bersama kami langsung turut serta bergotong royong membereskan material tanah. Pasalnya ini salah satu akses jalan penghubung antara wilayah," ujar Hilman kepada Galamedianews.com di Cileunyi Wetan.
Hujan merupakan pemicu terjadinya tanah longsor, di samping faktor yang paling berperan adalah karena ulah manusia yang merusak lingkungan yang menyebabkan sejumlah wilayah kian rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Lahan kritis semakin meluas, daerah aliran sungai berada dalam kondisi kritis, rendahnya persentase ruang terbuka hijau dan hutan, berkembangnya permukiman di dataran, buruknya pengelolaan sampah, dan budi daya pertanian di lereng-lereng perbukitan.
Musibah tanah longsor tidaklah murni karena qadha Allah SWT, namun berkaitan juga dengan perilaku manusia sekaligus sistem. Pengrusakan hutan serta alih fungsi lahan tanpa aturan yang benar menjadi salah satu penyebab terbesar bencana itu muncul. Terlebih lagi kebijakan dan paham yang diadopsi suatu negara yang bertentangan dengan syariat Islam. Sampai saat ini paham kapitalisme ada di tengah umat, beragam masalah terus muncul tanpa bisa dihindarkan. Solusi yang ditawarkan pun tak lebih sekedar solusi tambal sulam. Di satu sisi ingin memberikan kenyamanan dan kemajuan, tetapi malah membawa masalah baru. Beberapa lahan produktif semisal pertanian dialih fungsikan sebagai tempat wisata, Industri, perumahan, mall dan lain sebagainya sehingga sedikit serapan air.
Secara umum terdapat dua faktor yang menyebabkan bisa terjadinya tanah longsor. Seperti faktor pendorong dan faktor pemicu tanah longsor sendiri diakibatkan peristiwa geologi gerakan masa dan tanah bebatuan. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi suatu material, sehingga material tersebut terdorong untuk bergerak, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan material itu bergerak sehingga terjadilah tanah longsor. Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan tanah longsor:
a.Tingginya curah hujan yang tinggi.
b. Erosi tanah
c. Lereng tebing yang terjal
d. Getaran.
e. Hutan gundul
f. Ada lahan pertanian di lereng
g.Tumpukan sampah
Untuk mencegah tanah longsor ataupun banjir harusnya masyarakat digerakkan untuk menanam atau membuka lahan yang tujuannya untuk menjaga kelestarian, umpamanya dengan menanam pohon-pohon. Manusia sebagai hamba Sang Kholiq berkewajiban untuk memelihara lingkungan hidup yang dilandasi dengan kesadaran pada Allah. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan memang sangat penting karena masyarakat akan bergerak jika mendapatkan edukasi dan keteladanan dari pemimpinnya juga akan melakukan jika pemimpinnya memfasilitasi sarana untuk melestarikan lingkungan.
Islam mengabarkan dalam Al-Quran bahwa jikalau penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa pasti Allah akan memberikan keberkahan dari langit dan bumi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya :
"Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun disebelah kanan dan di sebelah kiri (kepada mereka dikatakan) makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) Tuhan Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi ( pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Asl dan sedikit pohon Sidr". (TQS: Saba :15-16).
Seharusnya umat Muslim belajar dan dapat mengambil hikmahnya dari kaum Saba, Hal itu bisa diraih dengan cara mentauhidkan Allah SWT, mengimani dan mengikuti ajaran Rasul-Nya serta menerapkan aturan-Nya. Seperti dalam firman Allah SWT :
"Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan oleh perbuatan mereka itu". (TQS Al-A'raf : 96 ).
Jadi dalam kacamata syara banjir atau tanah longsor terjadi akibat manusia telah membangkang perintah Allah, tetapi secara ekologi banjir/ tanah longsor dapat terjadi karena kesalahan manusia dalam memperlakukan alam sekitar. Setidaknya setiap muslim memahami landasan-landasan akan perannya dalam pelestarian lingkungan hidup, sebab merupakan tanggung jawab bersama sebagai pemukul amanah bumi ini, Allah menciptakan alam ini merupakan sarana bagi manusia untuk melaksanakan tugas pokok mereka yaitu untuk beribadah kepada Allah semata.
Dalam hal ini, Islam sangat memperhatikan kelestarian lingkungan dan menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana. Kita sebagai kaum muslim yang cerdas, kita harus menjaga dan melestarikan ekosistem alam ini berdasarkan arahan Allah dan Rasulnya bukan aturan manusia seperti saat ini. Perjuangan harus kita lakukan dengan bahu membahu bersama, mewujudkan pemahaman di tengah masyarakat akan pentingnya melestarikan dan menjaga ekosistem, dan permasalahan ini akan teratasi saat umat kembali pada aturan Illahi.
Wallahu a'lam bi-ash showab []
Post a Comment