Oleh: Aisyahtini Lubna Naimah
(Aktivis Pergerakan Mahasiswa & Member Akademi Menulis Kreatif)
Melalui dedolarisasi lewat penggunaan Dinar berbasis emas ini diharapkan bisa menjadi patokan mata uang sehingga nantinya inflasi akan bernilai 0 dan merubah tatanan ekonomi baru. Lalu seperti apa pengamat melihat keberhasilan langkah dedolarisasi ini? Selengkapnya saksikan dialog Aline Wiratmaja dengan Pemrakarsa Modern Monetary Theory, Mardigu Wowiek dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Kamis, 26/12/2019).
Setahun berlalu, telah tampak bahwa pengelolaan kekuasaan berlandaskan paradigma neolib-sekulerisme. Seluruh lini kehidupan diatur olehnya, itulah yang menjadi penyubur bagi model pemerintahan oligarki. Yakni pemerintahan berwatak zalim, bengis, dan kejam. Sementara relasi pemerintah terhadap rakyat hanyalah dijiwai aspek untung-rugi, dan minus aspek pelayanan, ketulusan, serta kasih sayang. Seperti kutipan fakta diatas yang menunjukkan bahwa akan menambah pundi-pundi pemasukan bagi kaum kaya. Jika seperti itu, kesengsaraan ini adalah akibat dari penerapan sistem kehidupan sekuler yang cacat sejak lahir.
Misal pemerintah menyerahkan pengurusan pemenuhan hajat pelayanan kesehatan publik kepada korporasi BPJS Kesehatan. Selanjutnya publik yang didalamnya ada masyarakat menengah kebawah harus berhadapan dengan kepentingan bisnis BPJS Kesehatan agar memperoleh hak pelayanannya. Parahnya, meski dibebani finansial di luar kapasitasnya, namun pelayanan kesehatan yang dibutuhkan belum tentu diperoleh. Akhirnya kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat dipertaruhkan.
Dalam bidang kesehatan, Islam pernah mencontohkan ketika aturan Allah diterapkan dalam kehidupan. Tentunya sejahtera yang selalu didapatkan oleh umat. Ada banyak rumah sakit begitu megah hingga berkapasitas 8000 tempat tidur. Nyaman lagi memadai dalam kelengkapan medis dan nonmedis. Tersebar dari pusat kota hingga pelosok negeri. Sampai-sampai rumah sakit berjalan diangkut oleh 40 ekor unta yang dilengkapi para dokter dan sarana memadai. Tinta emas sejarah peradaban Islam membuktikan pada dunia bahwa khilafah adalah satu-satunya model pemerintahan berkarakter menyejahterakan. Ini berlangsung selama puluhan abad dengan wilayah kekuasaan yang membentang hingga dua per tiga dunia.
Ini hanyalah sedikit fakta dari beribu kenyataan tentang kesejahteraan hidup manusia di bawah naungan khilafah. Yakni ketika syariat Islam diterapkan secara kafah dalam bingkai khilafah. Kemajuan peradaban Islam dan teknologi spektakuler namun tetap menjaga keseluruhan budi dan apek kemanusiaan yang begitu tinggi. Serta menegaskan bahwa hanya peradaban Islam yang layak memimpin dunia.
Wallaahu a'lam bishshawaab
Post a Comment