Hujan Mengguyur, Siapa Yang Ditegur?

Oleh: Azzah Sri Labibah SPd
(Pengasuh Majelis Taklim Remaja Paciran)

Suka cita mengawali tahun 2020 ternyata diiringi  duka yang melanda di Jakarta yaitu datangnya musibah banjir setinggi 1 – 1,5 meter. Banjir dengan ketinggian tersebut mampu membawa kendaraan baik motor maupun mobil dengan kekuatan arus yang kencang.

Kompas.com – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) mengungkapkan, banjir di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh curah hujan yang ekstrem. Berdasarkan hasil pantauan BMKG di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, curah hujan mencapai 377 milimeter.

Banjir ini diduga banjir terparah sepanjang seringnya Jakarta terendam. Banjir ini ternyata juga menelan korban jiwa Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN), ada 16 korban jiwa meninggal.

Saat pemilu Bapak Jokowi menyatakan kalau beliau menjabat sebagai Presiden maka Jakarta akan bebas banjir. Namun saat ini didatangkan banjir yang melebihi banjir banjir sebelumnya. Kita hanya manusia yang hanya bisa berencana namun Allah yang punya kuasa atas segalanya.

Banjir sejatinya adalah bencana alam yang bisa datang kapan saja  dengan berbagai faktor, namun tidak kah akal kita berpikir bagaimana jika banjir ini merupakan teguran dari Allah? Dan siapakah yang mendapat teguran dari guyuran hujan ini? 

Allah berfirman
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar Rum ayat 41)

Dari ayat diatas jelas bahwa bencana ini atau kerusakan alam terjadi karena ulah tangan manusia dan merupakan teguran bagi manusia yang yang tidak sesuai dengan jalan yang benar. 

Jika kita lihat aksi manusia menjelang banjir Jakarta  banyak yang merayakan tahun baru, petasan dimana-mana, kembang api dimana-mana, bahkan ada yang merayakan pergantian tahun dengan berzina, bisa jadi ini yang mendatangkan murka Allah sehingga datang teguran. 

Allah sebagai pencipta, dan menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya, bukan untuk bersenang-senang di dunia, Allah beri manusia rezeki untuk masih bisa hidup dipergantian tahun ini namun, tidak ada rasa syukur bagi para manusia. Adanya banjir besar ini harusnya dapat menyadarkan ummat, dan bisa muhasabah diri, bukan hanya mengalahkan sampah dan curah hujan. 

Rusaknya sistem pemerintah saat ini hanya menyalahkan curah hujan dan sampah, yang sudah bosan rakyat mendengarnya. Pemerintah tidak mencari akar masalah sebenarnya dan membuat ummat berhenti dalam kemaksiatan.

Sistem pemerintahan Islam merupakan sistem pemerintahan yang benar, yang mengurusi ummat dan meriayah nya, tidak akan ada kemaksiatan jika pemerintah menerapkan sistem Islam, dan membuat ummat sadar akan apa yang mereka perbuat.

Umat sebenarnya hanya butuh satu solusi atas segala kemaksiatan dan kedzoliman yang ada sekarang, yaitu sistem Islam atau Khilafah, sistem yang menggunakan hukum syara, dimana hukum itu mengatur segala bentuk perbuatan manusia.

Semoga sistem Islam segera terwujud agar murka Allah tidak senantiasa datang menerjang kita. Wallahu’alam

Post a Comment

Previous Post Next Post