Oleh : Novi Dyah R.
Member AMK
Ingat ungkapan “Diam Itu Emas”? Diam itu emas, tentu bicara adalah mutiara.
Karena dengan bicara masalah akan dapat dicarikan solusi, yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak paham menjadi terpahamkan. Pastinya tidak asal bicara, dapat bicara tentang ilmu, tentang kebaikan, atau apa saja yang dapat mengantarkan kita untuk semakin taat kepada Allah Swt.
Bicaralah, jangan hanya diam. Ketika orang-orang kafir menyudutkan Islam, membuat lomba kartun Nabi Muhammad, membuat Beliau sebagai guyonan, dan banyak lagi fitnah yang disampaikan, maka bicaralah menjelaskan kebenarannya.
Bicaralah jangan diam. Tentang larangan ikhtilat (bercampurnya laki-laki dan perempuan tanpa tujuan/kepentingan syar'i), khalwat (berdua-duaan), dan haramnya pacaran. Karena sistem demokrasi membuka kran kebebasan. Kebebasan berkepemilikan, kebebasan beragama, kebebasan berperilaku (pergaulan), dan kebebasan dalam berpendapat.
Semuanya harus disaring dengan ilmu, agar anak-anak kita yang menginjak remaja tidak salah dalam memetakan masa depan. Sehingga masa muda terarah pada ketaatan. Tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas, gaya hidup hedonis yang menghantarkan pada kehancuran.
Bicaralah, jangan hanya diam. Sampaikan tentang kewajiban muslimah menutup aurat. Mungkin banyak yang belum tahu sehingga menganggap itu budaya Arab. Perintah ini terdapat dalam Al-Qur'an surat an-Nur ayat 31 (perintah memakai kerudung/khimar) dan Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 59 (perintah memakai jilbab/jubah). Sebagai muslimah wajib menaatinya. Taat tanpa syarat, tanpa menunggu nanti, karena mati tak menunggu kata nanti.
Bicaralah jangan hanya diam. Mengenai kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim, dengan datang ke majelis ilmu. Sampaikan keutamaan mendatangi majelis ilmu, bahwa siapa saja yang mendatanginya, seperti berada di taman-taman surga. Didoakan malaikat dan makhluk yang hidup di laut. Selain itu akan menambah pemahaman baru yang mengubah pemikiran.
Bicaralah jangan diam. Ketika kita menyuarakan keadaan saudara muslim yang dizalimi di Uyghur, Palestina, Khasmir, Rohingya dan banyak tempat lain itu wujud kepedulian kita. Dengan kita bersuara, akan mendatangkan simpati dunia. Kita mohonkan doa untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin.
Sekali lagi bicaralah. Sampaikan bahwa khilafah ajaran Islam. Ide dari Allah yang Maha Tahu fitrah manusia. Khilafah ala minhajinnubuwah diyakini pasti tegak kembali. Meski ada yang bilang utopis, percayalah karena memang belum terpahamkan. Ini menjadi tugas pengemban dakwah untuk menyampaikan.
Allah berfirman dalam QS at-Taubah ayat 71:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Semoga dengan bicara, semua jadi paham, jelas, dan tercerahkan. Dengan bicara yang awalnya benci menjadi pembela seperti Umar bin Khaththab, yang tadinya marah menjadi penuh mahabbah kepada Allah Swt, Rasulullah saw. dan agama ini. Siapa yang membela agama Allah dan mati, insyaallah syahid, berbalaskan surga. Semoga kita menjadi pembelanya. Aamiin. Wallahu a'lam bishshawab.
Post a Comment