Politik Anti Agama Buah Sistem Sekuler

Oleh : Ummu Salman

Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai jualan surga neraka yang diterapkan saat Pemilu Presiden 2019 tidak relevan lagi, karena ternyata masyarakat lebih membutuhkan kebijakan yang berdampak luas. "Buktinya ketika menjual isu penista agama tidak seiring dengan hasil pemilu, perolehan suara partai saya PAN malah di urutan ke delapan," katanya lagi. "Ada banyak pelajaran penting dan hebatnya perjuangan yang begitu heroik dengan menjual isu agama, akhirnya capres yang satu sekarang sudah menjadi Menteri Pertahanan, itulah politik yang harus diambil pelajaran karena akhirnya adalah kepentingan," kata dia pula. (antaranews.com, 8/12/2019)

Isu Agama Sekedar Upaya Mendulang Suara. Pernyataan pimpinan PAN tersebut semakin menegaskan bahwa dalam sistem sekular saat ini, agama hanya menjadi instrumen untuk mengumpulkan dukungan atau mendulang suara umat. Isu-isu Islam yang seharusnya mereka perjuangkan sepenuh hati dan semata-mata demi kepentingan Islam, ternyata sebaliknya sekedar dimanfaatkan untuk kepentingan partai atau golongan mereka. Hal ini sangat nyata terlihat ketika kampanye beberapa waktu yang lalu. Jargon semacam "jangan pilih partai penista agama", atau kemudian mendadak beredar foto-foto shalat para calon pemimpin yang sedang bertarung di pemilihan, bahkan saling tanding siapa yang paling dekat dengan ulama. Juga termasuk foto-foto dengan penampilan yang "islami" dari para calon anggota legislatif lengkap dengan jargon yang islami pula menghiasi jalan-jalan. Hasilnya ternyata partai lain yang dituding sebagai partai penista agama justru mendapatkan suara yang moncer. Dan saat suara partai tidak bisa terdongkrak dengan isu Islam, maka mereka mengubah wajah menyesuaikan dengan selera pasar yang semakin sekuler anti Islam.

Ditambah lagi dengan adanya partai-partai Islam yang menduduki parlemen, namun tidak benar-benar memperjuangkan Islam, bahkan mereka turut terwarnai dengan sistem yang berlaku, menjadikan umat melihat dan menilai bahwa partai Islam dan non Islam sama saja. Apalagi, ketika ada beberapa kader partai Islam tersebut yang menjadi terpidana kasus korupsi, maka semakin mengikis bahkan menghilangkan kepercayaan umat terhadap partai Islam yang ada.

Partai Politik Dalam Islam
Partai politik Islam adalah partai yang berideologi Islam, mengambil dan menetapkan ide-ide, hukum-hukum dan pemecahan problematika dari syariah Islam, serta metode operasionalnya mencontoh metode (thariqah) Rasulullah Saw.

Partai politik Islam adalah partai yang berupaya menyadarkan masyarakat dan berjuang bersamanya untuk melanjutkan kehidupan Islam. Partai politik Islam tidak ditujukan untuk meraih suara dalam pemilu atau berjuang meraih kepentingan sesaat, melainkan partai yang berjuang untuk merubah sistem sekular menjadi sistem yang diatur oleh syariah Islam. Orang-orang, ikatan antara mereka hingga terorganisir menjadi satu-kesatuan, serta orientasi, nilai, cita-cita, tujuan dan kebijaksanaan yang sama semuanya haruslah didasarkan dan bersumber dari Islam.

Maka kondisi umat yang tidak memberikan dukungannya kepada Islam dan partai Islam sesungguhnya disebabkan karena partai Islam absen dari menjalankan fungsinya untuk mengedukasi umat agar memahami Islam dan mengarahkan pilihan umat agar berdasarkan Islam. Disamping itu buah penerapan sistem sekular menjadikan umat semakin jauh dari pemahaman tentang Islam sebagai sebuah sistem hidup. Yang tersisa hanyalah tentang ajaran ibadah madhoh/ritual saja.

Takutlah pada celaan Allah terhadap mereka yang menjadikan ayat-ayat Allah sekedar sebagai jualan yang tujuannya bukan untuk Allah dan agamaNya tetapi lebih kepada kepentingan duniawi

Allah berfirman: "“Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.” (QS. At-Taubah, 9: 9).

“Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Dan bertaqwalah hanya kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2: 41).

Imam Ibnu Katsir mengatakan, artinya janganlah kalian menukar iman kalian terhadap ayat-ayat-Ku dan pembenaran terhadap Rasul-Ku dengan dunia dan segala isinya yang menggiurkan, karena ia merupakan sesuatu yang sedikit lagi fana.
Wallahu 'alam bishowwab

Post a Comment

Previous Post Next Post