Oleh : Syaima AN
Penista bicara sesuka hati, mulutmu basi isinya keji
Penista bicara seenaknya tak mau tahu melukai atau tidak, dosa atau tidak
Penista penyebar kebencian padahal dosa
Penista kau dibayar berapa rela menggadai agamamu yang lebih berharga
Penista akan terus ada selama tidak diterapkan aturanNya
Penista bukan dihukum malah dibela, beginilah hukum buatan manusia
Penista subur dalam demokrasi yang bikin crazy
Penista tak bersyukur pada yang memberi umur dan rezeki
Penista tak tahu terima kasih bisa menghirup oksigen dengan gratis dariNya
Penista tak tahu diri menggunakan amanah tubuh dariNya
Penista teruslah bicara, sampai Dia mengambilmu
Penista walau di dunia tak bisa dihukum, tapi ingat hukum Allah di akhirat tetap berlaku
Penista, pilihanmu dua: lanjutkan kekejian tunggu adzab dariNya atau segera bertaubat mendapat ampunan dariNya
Post a Comment