Oleh : Elis Herawati
(Ibu Rumah Tangga)
Krisis air bersih dan darurat kekeringan akut tengah melanda hampir seluruh wilayah Indonesia bahkan berbagai penjuru dunia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti rendahnya tarif air bersih yang diterapkan perusahaan air minum di daerah. Hal ini menjadi salah satu penyebab kerugian di perusahaan air minum daerah. Dia mencontohkan, tarif air bersih di DKI Jakarta dan Depok hanya berada di kisaran Rp7 ribu per meter kubik. "Dengan kondisi ini kita menjalankan 40% PDAM mengalami kerugian pada tarif yang dibuat di bawah full cost recovery," kata Ma'ruf Amin saat berbicara di Konferensi Sanitasi dan Air Minum (KSAN) di Jakarta, Senin (2/12/2019 CNBC Indonesia)
Bahkan PDAM Tirta Malem sudah puluhan tahun berdiri tapi bukannya semakin meningkat prestasinya, malah semakin menampakkan kebobrokannya. PLN memutus arus listrik karena tagihan rekening sudah mencapai Rp 1 milyar belum terbayar. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH melalui hubungan whatsapp, Kamis (5/12/2019) ketika dimintai tanggapan seputar terhentinya pasokan air minum kerumah-rumah dan warga karena aliran listrik diputus pihak PLN, sehingga mesin pompa PDAM tidak dapat dioperasikan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya juga mencatat banyak PDAM di berbagai daerah berstatus kurang sehat keuangan. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menargetkan 10-20% PDAM menjadi keuangannya lebih baik per tahun. Ada dua strategi untuk merealisasikan target tersebut. Pertama yakni membantu stimulan berupa fisik dan pelatihan nonfisik, seperti kepegawaian, pelatihan keuangan. Kedua, pihaknya mendorong melakukan kerja sama dengan swasta.
Dari informasi ini, jelas masalahnya sangat luas dan butuh solusi mendesak dan cepat, karena air adalah masalah hidup dan mati. Air merupakan hal pertama yang paling utama bagi kehidupan manusia. Tanpa air manusia akan kelabakan bahkan bisa mati. Kita memerlukan air dalam berbagai aktivitas semisal mandi, mencuci, masak, minum dan banyak hal lagi. Akan tetapi kondisi saat ini sangat miris dimana di berbagai daerah banyak warga kesulitan akibat kekurangan air bersih. Mereka harus bersusah payah untuk mendapatkan air bersih.
Dalam kondisi kesulitan air seperti ini, tentunya penghematan konsumsi air saja tidaklah cukup, akan tetapi diperlukan adanya upaya lain yang dilakukan yaitu dengan melihat akar masalah yang terjadi. Mengapa kesulitan air bisa terjadi padahal Allah telah menciptakan air dengan jumlah yang melebihi kebutuhan manusia?
Kalau kita lihat kelangkaan air bersih disebabkan oleh keserakahan manusia yang lahir dari pola pikir dan pola sikap penerapan Sistem kufur kapitalis-Neolib. Sistem ini diterapkan diseluruh negara dunia, termasuk Indonesia. Faham ini menjadikan standar atau tolak ukur kebahagiaan hanya pada kekayaan. Dalam rangka memperolehnya tidak peduli halal - haram, sehingga akan menghalalkan segala cara termasuk dalam hal pemanfaatan air. Pada akhirnya manusia berlomba-lomba memiliki air dengan tujuan bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan, akan tetapi dijadikan sebagai mesin pencetak uang. Ini terlihat dari pernyataan wapres tentang PDAM yang rugi karena rendahnya tarif layanan, bukti bahwa harta milik umum dikelola untuk mendapat untung bagi Negara dengan menjualnya kepada rakyat.
Dengan diterapkan Sistem Demokrasi ini mereka bebas memiliki apapun karena didalam nya ada kebebasan. Privatisasi dan swastanisasi air di legalkan oleh pemerintah, akhirnya yang terkena imbasnya adalah ummat. Padahal Allah SWT telah menjamin rezeki semua mahluk tidak terkecuali. Air disini termasuk dalam rejeki yang setiap manusia seharusnya bisa mendapatkannya, karena air termasuk dalam golongan kepemilikan umum milik rakyat dimana semua berhak mengakses tanpa pandang bulu. "Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api " ( Hr.Abu Daud )
Jadi sudah jelas, air adalah harta milik umum bukan barang komersial. Di dalam Islam, penguasa tidak memiliki hak untuk mengambil sumber air memberikan kepada individu tertentu. Islam melarang membiarkan sumber air dikuasai oleh korporat-korporat swasta maupun negara asing.
Dengan solusi Islam kita akan mendapatkan air bersih dan rakyat akan sejahtera. Maka dari itu mari kita perjuangkan diterapkan kembali syariah dalam naungan khilafah yang akan menjadi solusi tuntas permasalahan krisis air sedunia. Karena hanya dengan hukum Allah SWT dan menerapkan aturan Allah SWT secara menyeluruh ummat bisa mendapatkan berkah dan Ridho Nya.
Wallahu ‘alam bishawab
Post a Comment