PDAM Merugi

By : Dinyna

Setelah perusahaan listrik dan BPJS merugi, sekarang giliran perusahaan air yang mengalami kerugian. Hampir empat puluh persen perusahaan daerah  air minum diseluruh Indonesia memiliki daftar keuangan yang tidak sehat, disinyalir ada oknum yang membagi bagi keuntungan sendiri, tapi menurut Pak Wapres kerugian disebabkan akibat terlalu rendahnya harga air per kubik yang dijual ke masyarakat. 

Terlepas dari penyebabnya, kerugian yang dialami oleh perusahaan air ini kini menjadi sorotan pemerintah, karena setiap tahun pemerintah harus menggelontorkan biaya sebesar lima trilyun, yang tentunya pemerintah merasa keberatan jika setiap tahun harus menopang keuangan PDAM. 

Solusi yang dilakukan pemerintah diantaranya akan menaikkan tarif air perkubik serta  melatih pengelola internal pdam dalam bidang keuangan karena dianggap pengelola pdam kurang kompeten dalam hal keuangan, dan yang selanjutnya menggandeng investor untuk memperbaiki kinerja serta meningkatkan penyediaan  air minum yang baik untuk masyarakat. Karena indeks kemiskinan Indonesia salah satunya dipicu oleh rendahnya masyarakat dalam akses sanitasi dan air bersih. Harapannya jika di bantu oleh swasta masyarakat akan lebih mudah mengakses air bersih dan indeks kemiskinan akan menurun serta penderita stunting akan menurun. 

Jika sudah diserahkan ke swasta, pengelolaan sudah pasti berbasis untung rugi, dipastikan tarif air akan naik lagi, dengan menaikkan tarif air akan menambah beban penderitaan rakyat, alih alih menyelesaikan kemiskinan yang ada masyarakat semakin sulit untuk sejahtera, kesejahtraan yang dijanjikan hanya janji belaka.  Semua kebutuhan dasar bertarif mahal. Bpjs naik, listrik naik, air naik, maskapai penerbangan naik, pendidikan tinggi mahal, tidak ingin kah pemerintah berkasih sayang dan melayani dengan tulus? mengambil alih secara mandiri untuk  mencukupi kebutuhan dasar rakyat dengan mudah, murah bahkan gratis.   
Wallahua'lam.

Dinyna@leuwiliang
085882257432

Post a Comment

Previous Post Next Post