Oleh : Ade Farkah, S.Pd
Mulia bisa melekat pada siapa saja
Meski dia budak nan papa
Mulia berpeluang dimiliki siapa saja
Selama sedia memilih menjadi pengemban Islam mabda
Adalah Bilal bin Rabbah
Budak berkulit legam dari Habasyah
Ditindih batu diamuk cambuk sepenuh luka
Tetap tegar menyandang iman dan agama
Cadas jalan para Anbiya dibayar lunas dengan pahala
Terangkat derajatnya dan tersohor dari masa ke masa
Bahkan suara terompahnya telah terdengar di surga
Padahal dirinya masih ada di dunia
Sosok mulia lainnya diraih oleh seorang wanita
Sumayyah binti Khayyath namanya
Disiksa sedemikian rupa
Tak mampu menggoyahkan iman di dada
Ujung tombak di depan mata
Urung menakutinya
Karena baginya surga amat nyata
Senyumnya terkembang bersama tikaman yang menghabisi nyawa
Lantas bagaimana dengan kita?
Seserius apa mengukir prestasi untuk agama
Sementara kita adalah orang merdeka
Yang harusnya lebih leluasa berkarya
Siapkan diri memaksimalkan peran
Kuatkan tekad menjemput kemuliaan
Pegang teguh mabda lalu perjuangkan hingga hanya ada dua pilihan untuk kita
Hidup mulia atau menjadi syuhada
Post a Comment