Oleh : Inas Rosyidah
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Suami istri
Ibarat uang logam dengan dua sisi
Tak saling bersaing untuk unjuk gigi
Tak saling menguasai untuk bisa diakui
Bersatu untuk saling melengkapi
Bertahta hati suami istri
Berjanji setia tak saling menyakiti
Seiring sejalan saling memahami
Suami adalah baju istri
Istri adalah pakaian suami
Selayaknya fungsi baju
Suami istri dalam Islam berpadu
Unt saling memperindah perilaku
Saling menutup aurat agar tak malu
Saling melindungi dari segala pengganggu
Agar bisa saling
memperindah diri
Suami istri harus
berilmu Islam yang mumpuni
Saling men-sholih-kan diri
Saling memperbaiki
dalam ketaatan pada Illahi
Agar layak menjadi
panutan putra-putri
Aib istri juga aib suami
Itulah makna
saling menutup aurat diri
Tak lantas kekurangan menjadi bahan bergunjing pasangan
Menjadi bahan tertawaan dengan kawan
KETERLALUAN
Jika mencinta karena Rabb-nya
Pasti saling menjaga
Jika peduli karena Illahi
Pasti saling melindungi
Saat tak taat diingatkan
Saat terpeleset dikuatkan
Begitulah Islam sebagai ajaran
Memberikan keselamatan
Kadang harapan tak sesuai kenyataan
Hidup serumah namun bermusuhan
Saling sikut saling menjatuhkan
Tersinggung sedikit saling berbantahan
Tak ada ketentraman
Lantas untuk apa pernikahan
Menikah tak harus
selalu seiya sekata
Adakalanya berbeda
Beberapa kali tak sama
Selama perbedaan bukan pelanggaran atas Islam sebagai aturan
Itu sebuah kewajaran
FAHAMI
Menikah bukan unt saling menguasai
Bukan juga meniadakan perbedaan dua pribadi
Menikah itu mencari ridho Illahi Robbi
Tak untuk menunjukkan eksistensi
Islam sebagai panduan
Mengajarkan suami istri sebagai SAHABAT dalam ketaatan
Saling menjaga mengingatkan menguatkan
Tak berposisi sebagai
buruh dan majikan
Tak berfungsi sebagai
bawahan dan atasan
Tak berkedudukan sebagai prajurit dan komandan
Islam sebagai aturan
Mewajibkan suami istri faham hak dan kewajiban
Agar tak saling mendzolimi dengan pasangan
Supaya sakinah mawaddah wa rahmah bisa dirasakan
Menikah memang butuh persiapan
Tak cukup cinta sebagai landasan
Bekali Islam sebagai aturan
Sebagai solusi saat menghadapi cobaan
In syaa Allah kokoh bertahan
Menerima pasangan apa adanya
Tak bermakna membiarkan apapun kelakuannya
Jika ada kemaksiyatan padanya
Ingatkan luruskan jangan dibiarkan saja
Jika mencintainya pasti tak kan tega membiarkannya masuk neraka
Berlapang hatilah pada pasangan
Tak usah sakit hati
saat diingatkan
Tak perlu marah
saat diluruskan
Ingat kembali
tujuan awal pernikahan
Ingin meng-upgrade diri dalam ketaatan
Jadikan pernikahan
sebagai ladang pahala
Suami istri bersinergi
berbagi peran berbeda
Tak berarti satu lebih rendah dibanding lainnya
Hanya pembagian tugas berdasarkan kodrat dariNya
Hidup dalam sistem kapitalis seperti sekarang
Suami istri sering
saling menentang
Hak dan kewajiban Islam ditendang
Aturan Allah seakan
menjadi pengekang
Bahagia hanya bayang-bayang
Saat suami lebih suka menjadi bapak rumah tangga
Sedangkan istri mengampu sebagai kepala keluarga
Ada yang salah dalam umat pada cara pandangnya
Umat sakit karena tak faham bagaimana Islam mengaturnya
Sistem kapitalis saat ini
Membuat para istri lebih suka keluar rumah menyibukkan diri
Merasa lebih produktif saat ekonominya mandiri
Tak rindu lagi pada slogan
BAITI JANNATI
Para suamipun betah
Merasa nyaman
di dalam rumah
Memasak mencuci dan berbenah
Mengasuh menimang anak dengan amanah
Lupa tugas sebagai
pencari nafkah
Mari berbenah
Kembalikan aturan sesuai syariah
Belajarlah Islam secara kaffah
Agar didapat rasa sakinah mawaddah wa rahmah
Bukan rumah tangga kelabu yang payah
###
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Post a Comment